Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Semakin Kacau, Perasaannya pun Semakin Berkembang



Semakin Kacau, Perasaannya pun Semakin Berkembang

0"Tentu saja dengan berpura-pura takut dan melompat ke pelukannya setiap kali ada kesempatan. Itu akan membangkitkan naluri seorang pria untuk melindungi!" Su Lanxu berkata tidak puas, "Semua pria menyukai hal seperti ini, apalagi ditambah dengan adegan menangis!"     

Xu Youyou ingin muntah ketika membayangkan hal itu, "Bukankah itu terlalu dibuat-buat?"     

"Kamu benar-benar mau mengejar Mo Shenbai atau tidak sih!"     

"Mau!"     

"Kalau begitu, lakukan apa yang aku katakan." Su Lanxu menepuk pundaknya sambil meyakinkan, "Percayalah, mendapatkan Mo Shenbai bukanlah mimpi belaka."     

Xu Youyou masih merasa ragu untuk beberapa saat, kemudian dia berkata dengan enggan "Oke."     

Ekspresi Su Lanxu terlihat penuh percaya diri. Ketika ada tugas sampingan kedua, dia pun mengambil inisiatif untuk pergi ke sana dan menciptakan peluang bagi pasangan itu untuk sibuk sendiri. Su Lanxu mengepalkan tinjunya ke arah Xu Youyou sebelum dia pergi, untuk memberi semangat!     

Akhirnya hanya Xu Youyou dan Mo Shenbai yang tersisa di ruangan gelap tersebut untuk sementara waktu. Mereka memang miliki senter, tapi itu tidak bisa sepenuhnya menerangi seluruh ruangan, jadi mereka harus bekerjasama.     

"Apa yang kalian bicarakan barusan?" Mo Shenbai mengambil inisiatif untuk membuka topik pembicaraan karena hanya mereka berdua yang tersisa, jadi suasana terasa aneh jika mereka terlalu diam.     

"Ha?" Xu Youyou tersentak, kemudian bereaksi dengan menggelengkan kepala, "Bukan apa-apa."     

Untungnya ruangan itu cukup gelap, kalau tidak, Mo Shenbai pasti melihat tatapan salah tingkahnya.     

Mo Shenbai jelas merasa mata Su Lanxu dan Xu Youyou selalu tertuju padanya ketika mereka berbicara tadi, jadi tidak salah jika dia berpikir topik yang mereka bahas pasti ada kaitannya dengan dirinya.     

Namun, karena Xu Youyou terlihat tidak ingin membahasnya, Mo Shenbai pun berhenti bertanya dan memilih mengajaknya untuk lanjut mencari petunjuk.     

Menurut petunjuk terakhir, mereka harus memeriksa lemari, ada sebuah laci di bawah lemari. Xu Youyou langsung berjongkok agar nyaman, kemudian membuka laci—-     

Seketika itu juga, tiba-tiba ada sesuatu yang muncul dari dalam laci hingga membuat Xu Youyou terjatuh ke belakang. Tahu-tahu sebuah telapak tangan besar dan hangat menopang bagian belakang kepalanya, sementara punggungnya seperti tengah menempel di dinding besi.      

Xu Youyou mengangkat kepalanya, dia mendengar suara serang Mo Shenbai tepat di telinganya, "Jangan takut, itu hanya boneka."     

Senter yang ada di tangan Mo Shenbai tidak menyorot wajah Xu Youyou, melainkan pada boneka yang muncul dari laci barusan. Tapi cahaya dari senter itu menguraikan fitur wajah Mo Shenbai dengan jelas. Wajah yang tampak halus, kuat, dan sangat tampan.     

Ada wangi kayu samar yang menguar dalam keremangan, membuat orang setenang Xu Youyou mendadak berpikir bahwa bermain Room Escape ternyata cukup menarik juga.     

Mo Shenbai membungkuk untuk memegang lengannya dan menariknya berdiri, "Apa kamu baik-baik saja?"     

"Tidak apa-apa, aku hanya terkejut."     

Xu Youyou tidak menyelesaikan kata-katanya, tapi memilih untuk kembali berjongkok, dia memegang senter di satu tangan sambil menepuk bagian bawah celananya dengan tangan yang lain.     

Ada banyak pengunjung yang bermain Room Escape setiap harinya, jadi tempat itu tidak terlalu bersih. Lantainya sangat kotor hingga celana putihnya ternoda oleh debu.     

Xu Youyou bahkan tidak memperhatikannya, tapi Mo Shenbai menyadari itu… dia pun menepuk-nepuk lembut debu yang ada di bagian celana Xu Youyou dengan jari-jari rampingnya yang seputih batu giok. Seolah pria itu tengah memetik senar yang ada di dalam hati Youyou, semakin dipetik, semakin kacau pula hatinya     

Semakin kacau, perasaannya pun semakin berkembang.     

"Maaf mengganggu sebentar." Suara seorang staf tiba-tiba terdengar dari protofon di tangan Xu Youyou.     

Suasana romantis yang menguar di dalam ruangan gelap itu perlahan memudar seperti air pasang. Xu Youyou baru ingat bahwa ada kamera pengawas di ruangan ini, jadi semua staf pasti melihat apa yang baru saja terjadi. Pipinya tidak bisa berhenti merona. Dia kemudian berpura-pura tenang dan menekan tombol panggil lalu berkata dengan lembut, "Ada apa?"     

"Itu, bisakah kalian datang ke ruang rahasia cabang 1?" Suara staff di ujung protofon terdengar putus asa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.