Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

“Lalu, Yang Menggantikan Bajuku Semalam….”



“Lalu, Yang Menggantikan Bajuku Semalam….”

0Mo Shenbai diam, dia tidak bicara lagi.     

Xu Youyou menatap air limun itu dengan jantung yang berdebar kencang memikirkan apa yang terjadi semalam.     

Dia sangat frustasi karena tidak bisa mengingat apapun.     

Mo Shenbai diam-diam memperhatikan Xu Youyou yang sedang mengerutkan kening, kemudian terlihat kesal, lalu frustasi dan kembali terlihat bahagia.     

Dia tidak tahu apa yang dipikirkan gadis kecil itu, tapi dia sedikit merasa jika apa yang sedang gadis itu khawatirkan pasti berhubungan dengan dirinya, hal itu membuatnya tak kuasa merasa ikut bahagia.     

Setelah meminumnya, Xu Youyou masih belum ingat apa yang terjadi semalam, dia tidak yakin apakah Mo Shenbai menjawab ya atau tidak, jadi dia bertanya dengan ragu-ragu, "Apa kamu- semalam kamu setuju untuk membiarkanku mengejarmu?"     

Mo Shenbai tersentak dan segera menyadarinya, 'Apa dia tidak ingat?'     

Xu Youyou memperhatikan Mo Shenbai yang tidak menjawab, lalu segera mengangkat wajahnya sambil berkata dengan serius, "Kamu… jangan pikir aku tidak ingat apapun karena mabuk, aku ingat!"     

"Apa yang kamu ingat?" Mo Shenbai merasa marah bercampur kesal. 'Dia bangun dan melupakan semuanya, sekarang dia malah berpura-pura di dihadapanku.'     

Xu Youyou tersipu, ia mencengkram selimutnya erat-erat sebelum kemudian menjawab dengan malu-malu, "Kamu menciumku…."     

Mo Shenbai mengangkat alisnya, 'Sepertinya dia masih mengingat semua yang terjadi sebelum ciuman itu, tapidia melupakan semua hal yang terjadi setelahnya.'     

"Karena kamu menciumku, aku akan menganggap kamu setuju," Xu Youyou mengumpulkan keberaniannya untuk mendongak dan menatap Mo Shenbai dengan mata cerah, "Kamu tidak bisa menarik lagi kata-katamu."     

Mo Shenbai menganggapnya lucu, 'Bagaimana dia bisa berpikir ciumanku adalah bentuk persetujuanku untuk membiarkannya mengejarku, bukannya jawabanku secara langsung?'     

Mo Shenbai menggosok alis dengan jari-jarinya yang ramping, lalu kembali menanyakan apa yang sudah ia tanyakan tadi malam, "Kalau begitu, bagaimana caramu mengejarku?"     

Xu Youyou menggaruk telinganya, "Aku belum memikirkannya, tapi aku pasti akan mengejarmu dengan sungguh-sungguh, jangan khawatir."     

Mo Shenbai kembali diam.     

Xu Youyou menatapnya, wajah putihnya dipenuhi dengan senyuman lebar yang cerah.     

Mo Shenbai menghela nafas, 'Terserah lah, asalkan dia senang.'     

"Ayo turun untuk sarapan."     

Xu Youyou mengangguk. Dia tiba-tiba teringat sesuatu ketika melihat punggung Mo Shenbai yang berjalan menuju pintu, "Lalu, yang menggantikan bajuku semalam…."     

Gadis itu ragu untuk melanjutkannya.     

Mo Shenbai berhenti, kemudian menoleh dan menatapnya dalam tanpa bicara.     

Mata Xu Youyou terbelalak, 'Tidak mungkin! Tidak mungkin! Tidak mungkin kan dia yang menggantikan bajuku?'     

Mo Shenbai tak bisa menahan diri untuk menggodanya begitu melihat ekspresi malu bercampur marah di wajah Xu Youyou, bibir tipisnya bergerak, "Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada kepala pelayan karena telah mengurusmu tadi malam." Kemudian pria itu langsung berbalik dan pergi keluar.     

Xu Youyou mengerti, dia menghela nafas dan tertawa lega.     

***     

Setelah kelas malam selesai, Xu Youyou segera mengemasi barang-barangnya sambil mengirim pesan kepada Su Lanxu untuk mengajaknya pergi ke kedai teh susu.     

Siang tadi, dia mendapatkan notifikasi kiriman gaji dari penerbit atas gambar ilustrasi yang dia buat, jadi dia ingin mentraktir sahabatnya yang baik hati itu minum teh susu.     

Setelah menunggu lama, Su Lanxu masih belum menjawab panggilannya. Xu Youyou pun langsung memutar panggilan suara, setelah menunggu lebih dari sepuluh detik, akhirnya telepon itu pun terhubung. Terdengar suara lemah Su Lanxu dari seberang sana, "Halo…"     

Xu Youyou merasa ada yang tidak beres setelah mendengar suaranya, "Lanlan, apa kamu sakit?"     

"Aku flu. Tidak apa-apa, aku hanya perlu istirahat selama dua hari." Suara Su Lanxu terdengar agak sengau.      

"Kalau begitu aku akan datang ke sana, apa kamu demam? Mau aku belikan obat antipiretik?"     

"Ini hanya flu ringan, kamu tidak perlu datang ke sini. Bagaimana kalau kamu tertular?" Su Lanxu tahu sahabatnya itu bermaksud baik, sebenarnya dia sangat tersentuh, tapi kemudian memilih untuk menolak.     

"Aku dalam keadaan yang sangat sehat, jadi tidak akan tertular." Xu Youyou menjawab dengan tegas, tidak memberinya kesempatan untuk menolak, "Aku akan ke sana sekarang, kamu tunggu aku di rumah, ya."     

Setelah itu, dia langsung menutup panggilan itu.     

Dalam perjalanan, Xu Youyou mampir ke apotek untuk membeli obat flu dan pergi membeli beberapa bahan segar untuk dibawa.     

Perjalanan masih cukup jauh, Xu Youyou hanya melihat pemandangan di luar jendela. Matanya terasa lelah setelah melihat itu semua untuk waktu yang lama. Akhirnya, dia memilih memejamkan matanya untuk beristirahat. Tak disangka, dia benar-benar tertidur.     

Dia bahkan bermimpi.     

Dalam mimpinya, dia dihina oleh teman-teman sekelasnya di sekolah. Dia dihina sebagai jalang yang tak tahu malu yang bahkan menjual tubuhnya sendiri agar bisa terlihat menonjol…     

Seorang wanita dewasa dalam balutan mantel berwarna biru safir dan wajah yang pucat menamparnya dengan keras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.