Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

Aku Sudah Mengaku Pada Mo Shenbai Semalam



Aku Sudah Mengaku Pada Mo Shenbai Semalam

0"Kakak, Lanlan itu baik. Jangan berkata seperti itu tentang dia." Xu Youyou tampak tersinggung. Awalnya, dia hanya ingin membantu Lanlan, tapi dia tidak menyangka akan seperti ini hasilnya.     

Su Lanxu tidak dapat mengingat dengan jelas apa lagi yang Xu Youyou dan Xu Jialu katakan hari itu. Lagipula itu tidak penting lagi sekarang.     

Mereka tidak tahu jika dia juga ada di kafe hari itu dan mendengar semua percakapan mereka. Hanya saja, sejak hari itu hubungannya dengan Xu Jialu menjadi semakin memburuk dari hari ke hari….     

Setiap kali bertemu, mereka akan saling menyerang dan tidak akan menyerah sampai salah satu di antara mereka menang.     

Su Lanxu minum banyak hari ini. Meskipun dia tidak mabuk, tapi efek samping alkohol hari ini mudah sekali membuatnya merasa sedih. Xu Jialu sudah memukul hati Su Lanxu sejak lama, membuat cinta rahasia yang bahkan belum sempat dia utarakan menjadi layu dan mati begitu saja. Su Lanxu sudah tidak berminat untuk terus memperdebatkan omong kosong yang tak berarti dengan pria itu.     

Xu Jialu tidak menduga gadis itu akan diam secepat ini. Biasanya Su Lanxu tidak akan pernah menyerah sebelum berhasil mengalahkannya, 'Kenapa dia menyerah berulang kali hari ini?'     

Mungkin karena kemenangannya yang datang terlalu cepat, Xu Jialu jadi menganggapnya sangat membosankan. Dia menghancurkan putung rokok dan membuangnya ke tempat sampah kecil yang ada di dalam mobil, dia juga menurunkan setengah jendela agar asap rokoknya keluar.     

Ketika mobil berhenti di depan kediaman keluarga Su, Su Lanxu langsung membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. Dia membanting pintu mobil dengan keras tanpa mengatakan sepatah kata pun. Sepertinya itu adalah bentuk balas dendamnya pada Xu Jialu.     

Semua orang tahu bahwa Xu Jialu sangat menyayangi mobilnya seperti hidupnya sendiri.     

Xu Jialu mengerutkan kening, ujung lidahnya menekan geraham bawah, kemudian tertawa marah, "Aku sudah terbiasa denganmu, gadis nakal!"     

***     

Keesokan harinya, Xu Youyou terbangun di tempat tidurnya yang besar. Dia duduk di atas tempat tidur dengan perasaan ganjil.     

Dia kemudian menggigit bibirnya dan mencoba untuk mengingat-ingat bagaimana caranya dia bisa pulang…     

Ingatan tentang situasi tadi malam perlahan muncul di dalam benaknya. Sepertinya, dia terlalu banyak minum hingga tertidur di toilet. Kemudian, Mo Shenbai datang menjemputnya dan membawanya ke mobil.     

Lalu….     

Xu Youyou terkesiap, dia menutup mulut untuk mencegahnya agar tidak berteriak seperti babi tanah. 'Aku sudah mengakui perasaanku pada Mo Shenbai semalam, dan… berciuman dengannya.'     

Pipinya langsung memanas, matanya yang jernih mengerjap malu-malu. Akhirnya, dia pun tidak bisa menahan diri untuk meraih selimut dan menariknya hingga menutupi kepala sambil terkekeh, "Hehehe…"     

Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba menyingkap kembali selimutnya, mengedipkan matanya yang seindah mata rusa dan bertanya bingung, "Tidak… apa dia akhirnya berjanji untuk membiarkanku mengejarnya?"     

Ingatannya hilang setelah berciuman dengan Mo Shenbai dan bersandar di dada pria itu. Dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi selanjutnya….     

Xu Youyou memukul-mukul selimut dengan kesal, dia benci dirinya sendiri karena gagal memenuhi harapannya, "Bagaimana bisa aku melupakan jawaban yang paling penting?"     

'Tapi dia menciumku, jadi seharusnya dia setuju, atau, apa dia sedang bertindak seperti bajingan?'     

Tok, tok tok…     

Suara ketukan pintu perlahan terdengar.     

Xu Youyou merapikan bajunya dan selimut yang berantakan, kemudian menoleh dan berkata, "Masuk."     

Mo Shenbai membuka pintu dan masuk sambil membawa segelas limun di tangannya. Potongan limun yang direndam di dalam air itu terlihat cerah dan indah.     

Xu Youyou langsung teringat dengan ciuman semalam ketika melihat wajah pria itu. Wajah kecilnya langsung memerah, sementara matanya tak berani menatap pria itu secara terang-terangan.     

Mo Shenbai melangkah mendekat dan menyerahkan gelas itu, "Minumlah air limun ini untuk menghilangkan pengar."     

Xu Youyou mengambil gelas tersebut, suaranya terdengar serak karena baru bangun, "Terima kasih."     

Mo Shenbai hanya menatapnya dan tidak merespon dengan benar. Alih-alih keluar, pria itu justru duduk tepat di samping tempat tidurnya. Matanya yang gelap menatap Xu Youyou sambil berkata, "Apa kamu merasa tidak nyaman karena mabuk?"     

"Hah?" Xu Youyou mendongak, matanya menatap Mo Shenbai dengan tatapan bodoh, sebelum kemudian menggeleng, "Tidak kok."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.