Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

“Kalau Begitu, Biarkan Saja Aku Mati Kelaparan.”



“Kalau Begitu, Biarkan Saja Aku Mati Kelaparan.”

0Tok tok tok.     

Suara ketukan tiba-tiba membangunkan Xu Youyou dari tidurnya, dia lantas membuka mata dengan cepat, tatapannya tidak terlihat seperti kebingungan, tapi cenderung seperti merasa ketakutan.     

Cang Ming yang duduk di kursi kemudi sontak menoleh dan berkata, "Nyonya, apa Anda baik-baik saja?"     

Xu Youyou perlahan mulai tersadar kembali. Ia menggelengkan kepala dan mendengar suara dari luar jendela mobil, "Youyou…"     

Ketika dia menoleh, dia melihat Su Lanxu yang memakai baju rumahan di luar. Wajahnya polos tanpa riasan dengan rambut panjang yang digelung berantakan seperti bola. Gadis itu tampak kuyu, tetapi matanya menatap khawatir pada Xu Youyou.     

Xu Youyou akhirnya membuka pintu dan turun.     

"Aku sudah menunggu lama, tapi saat aku keluar, aku melihatmu di dalam mobil." Su Lanxu yang melihat ekspresi Xu Youyou tampak tidak begitu baik pun bertanya dengan suaranya yang serak, "Apa kamu tidak apa-apa?"     

Xu Youyou menggeleng, "Tidak apa-apa, aku tidak sengaja tertidur."     

"Ayo cepat masuk, di luar dingin." Su Lanxu meraih tangannya sambil melangkah masuk ke dalam rumah.     

Sementara itu, Cang Ming mengeluarkan barang-barang yang dibeli Xu Youyou dari bagasi mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah, kemudian dia undur diri dan menunggu di dalam mobil.     

Rumah yang besar itu terlihat lengang dan sunyi. Tidak peduli seberapa indah desain interiornya, hal itu tidak dapat menyembunyikan suasananya yang dingin.     

"Paman dan Bibi tidak ada di rumah?" Melihat keadaan rumah yang kosong, Xu Youyou tahu bahwa Su Lanxu sendirian lagi.     

Su Lanxu berbaring lemah di sofa sambil berkata seperti biasa, "Akan aneh jika mereka ada di rumah!"     

Orang tuanya sibuk bekerja dan bepergian ke luar negeri, mereka sudah lama melupakan putri mereka ini.     

Xu Youyou berjalan ke samping sofa dan duduk, dia memeriksa dahi sahabatnya itu dengan telapak tangan, "Tidak demam, ya?"     

"Tidak." Su Lanxu menjawab dengan suara sengau yang agak berat, "Hanya flu. Aku akan baik-baik saja dalam dua hari."     

"Aku membawa obat flu. Minumlah nanti, aku akan membuat makan malam dulu."     

"Aku ingin makan daging domba panggang, ayam pedas, sup asam daging sapi…." Mungkin karena mulutnya yang pahit, Su Lanxu menjadi ingin makan makanan dengan cita rasa kuat.     

Xu Youyou berbalik dan menggelengkan kepala. Suara lembutnya terdengar tegas, "Orang sakit harus makan bubur."     

Su Lanxu yang baru saja duduk langsung jatuh berbaring lagi, "Kalau begitu, biarkan saja aku mati kelaparan."     

"Aku akan membuatkannya untukmu saat kamu sudah sembuh dari flu nanti." Ucap Xu Youyou sambil tersenyum untuk menghiburnya.     

Su Lanxu pun mengangguk dengan berat hati, "Oke."     

Xu Youyou merebus bubur dan sayuran hijau serta daging babi, lalu membuat dua piring hidangan sayur. Setelah makan bersama Su Lanxu, dia akhirnya bersiap untuk mencuci piring.     

Su Lanxu meraih tangannya, tidak membiarkannya pergi, "Biarkan saja. Bibi akan datang dan mencucinya besok."     

Xu Youyou tidak menolak. Dia kemudian menuangkan segelas air dan meminta Su Lanxu untuk minum obat flu. Ngomong-ngomong, dia sudah memberitahu Su Lanxu tentang apa yang terjadi padanya dan Mo Shenbai.      

Awalnya Su Lanxu terkejut, tapi kemudian dia ikut bahagia untuk Xu Youyou. Alih-alih memberinya anggur, Su Lanxu justru memberinya segelas air, "Selamat, kamu telah berhasil memenangkan hati Mo Shenbai, pria paling misterius dan terhormat di Kota Mo ini."     

"Aku belum memenangkan hatinya." Xu Youyou tersenyum malu-malu.     

"Dia setuju untuk membiarkanmu mengejarnya. Dia pasti tertarik padamu!" Su Lanxu menyenggol bahunya dan tampak bersemangat. Dia bahkan terlihat lebih bahagia daripada orang yang sedang jatuh cinta, "Aku tahu intuisiku tidak akan pernah salah. Pertama kali aku melihatmu berdiri bersamanya, aku tahu kalian pasti akan berakhir bersama."     

Xu Youyou mengusap ringan gelas miliknya, "Terima kasih, terima kasih atas doamu."     

'Aku akan segera mengejar Mo Shenbai!'     

"Sama-sama, seperti kita siapa saja." Su Lanxu mengerling.     

Xu Youyou mengerucutkan bibir bawahnya, dia teringat bahwa dirinya sudah pergi lebih dulu semalam, entah apa yang terjadi pada Su Lanxu dan kakaknya.     

"Apa kamu bertengkar lagi dengan Kakakku semalam?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.