Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

“Kenapa Gadis Kecil Ini Ingin Bertahan?!”



“Kenapa Gadis Kecil Ini Ingin Bertahan?!”

0"Tidak perlu, tidak perlu." Xu Youyou segera menolak. Mo Shenbai tidak ada di sini, dia tidak akan tahu bagaimana repotnya keadaan jika dia pindah hotel, "Aku hanya di sini selama tiga hari dua malam, aku akan bertahan."     

Pria di ujung telepon itu terdiam sejenak sebelum bibirnya kembali terbuka, "Tapi aku tidak ingin kamu kesulitan."     

"Kenapa gadis kecil Ini ingin bertahan?!"     

Jantung Xu Youyou berdebar kencang, daun telinganya yang menempel di ponsel terasa terbakar, 'Jelas-jelas aku yang ingin mengejarnya, tapi kenapa yang terjadi sekarang justru sebaliknya?'     

"Sungguh tidak perlu, aku akan segera kembali." Xu Youyou merasakan ledakan manis di hatinya, kata-kata Mo Shenbai membuatnya mendadak merasa jika tempat ini tidak terlalu buruk juga.     

Mo Shenbai pun tidak lagi memaksa setelah mendengar ucapan penuh tekad Xu Youyou, tapi dia masih sangat khawatir, "Biarkan aku melihat seperti apa tempatmu, hm?"     

Xu Youyou merasa ragu, "Sebentar, aku tutup dulu teleponnya."     

Setelah menutup telepon, Xu Youyou langsung membuka kolom obrolan WeChat dan melakukan panggilan video dengan Mo Shenbai. Mo Shenbai menjawab panggilan itu dengan cepat, wajahnya langsung muncul di layar dengan latar belakang ruang kantornya.     

Mo Shenbai terlihat sedang duduk tegak, dia mengarahkan ponsel pada dirinya sendiri, dan tidak tahu bagaimana cara menemukan sudut kamera yang tepat. Namun dengan penampilannya yang begitu luar biasa itu, jantung Xu Youyou sudah berdetak tak karuan. Diam-diam dia berseru dalam hati, 'Bagaimana pria ini bisa terlihat begitu tampan di video?'     

Sedangkan Mo Shenbai tidak dapat melihat Xu Youyou dengan jelas karena cahaya di kamar hotel yang redup, "Apa tidak ada lampu di dalam kamar?"     

Ruangan itu seredup cahaya lilin di zaman kuno.     

"Sebentar." Xu Youyou bangkit dan menyalakan semua lampu di dalam kamar dan membuat cahaya jauh lebih baik daripada sebelumnya, tapi masih tidak seterang lampu di ruangan Mo Shenbai.     

Xu Youyou melambaikan tangan ke kamera, "Apa kamu bisa melihatku dengan jelas?"     

Mo Shenbai bisa melihat wajah mungilnya dengan jelas, "Hm."     

Xu Youyou kembali menyesuaikan letak kameranya, ia menggunakan kamera belakang untuk merekam keadaan kamar agar Mo Shenbai bisa melihatnya, "Kamar single yang kutempati hanya memiliki satu tempat tidur, tapi masih ada meja dan kursi dan internet di sini sangat bagus, setidaknya masih ada kelebihannya."     

Karena jaringan yang bagus itu panggilan video mereka tidak macet sama sekali, mereka bisa berkomunikasi tanpa kendala.     

Mo Shenbai melihat kamar itu bahkan tidak sebesar toilet di rumahnya. AC yang tergantung di dinding pun sudah tua dan berwarna kekuningan, dia tidak tahu apakah itu masih bisa digunakan di malam hari. Hatinya terasa diremas melihat itu, membuatnya merasa sakit.     

Setelah Xu Youyou menyelesaikan penjelasannya, Mo Shenbai hanya diam tanpa mengatakan apapun. Xu Youyou jadi merasa agak malu, tapi dia segera tertawa kecil, "Baiklah, kamu sudah melihat semuanya, sekarang cepat makan sana."     

"Apa kamu mau tidur?" Tanya Mo Shenbai.     

"Aku mau mandi."     

"Jangan tutup videonya dulu. Kamu mandi saja, aku akan makan." Mo Shenbai jadi ingin melihatnya setiap menit dan detik ketika memikirkan gadis itu hanya sendirian di tempat yang aneh seperti itu, dia sangat khawatir.     

"Oke." Kemudian Xu Youyou meletakkan ponselnya di kotak tisu yang ada di meja samping tempat tidur. Dia mengambil handuk dan pakaian dalam dari dalam koper dan pergi ke kamar mandi.     

Udara hangat di kamar mandi membuatnya tidak terlalu nyaman, jadi Xu Youyou mandi dengan cepat dan bergegas keluar dalam balutan handuk. Karena dia lupa membawa piyamanya!     

AC di kamar sudah menyala, tapi tidak berfungsi sama sekali. Dia buru-buru mengeluarkan piyamanya dari koper dan memakainya dengan cepat, lalu menggantung handuk di gantungan baju dan bergegas ke tempat tidur secepat kilat…     

Karena terbiasa memegang ponsel, dia kemudian menoleh dan melihat ponsel yang ia sandarkan di kotak tisu, Panggilan video masih berlangsung…     

Mo Shenbai sedang menatap ke kamera.     

Otak Xu Youyou kosong dalam sekejap, hanya ada dua kata yang tersisa dalam benaknya saat ini, 'Tamat sudah.'     

"Aaaaaaa—--"     

Dia kemudian berteriak sambil menutup panggilan video dengan cepat, lalu meringkuk ke dalam kantong tidurnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.