Suami Dingin Tapi Kaya

Bergumam Dalam Mimpi



Bergumam Dalam Mimpi

0Mu Wan bisa tidur dengan tenang. Tiga tahun lalu, hanya Gu Tinyuan yang hidup dengan bayang-bayang wanita itu. Setelah mematikan rokoknya, ia berjalan keluar dari ruang tamu.     

Di kamar utama.     

Entah karena tubuhnya yang terlalu lemah atau karena ia memang terlalu lelah, Mu Wan memang berhasil tidur, tapi... tidak nyenyak.     

Mu Wan baru saja berbalik saat Gu Tingyuan membuka pintu dan masuk. Untuk sesaat, ia mengira Mu Wan sudah terbangun. Tapi saat ia mendekati tempat tidur, ia baru menyadari bahwa sebenarnya jarak mereka sangat dekat.     

Di bawah cahaya temaram, ia dapat melihat Mu Wan yang sedang sedikit mengerutkan alisnya. Sudah jelas bahwa tidurnya tidak nyenyak.     

Saat ia duduk di tepi tempat tidur, ia menatap wajah Mu Wan dan saat itu juga ekspresi wajah Gu Tingyuan berubah jadi lebih lembut dari sebelumnya.     

Ia mengangkat tangan dan dengan lembut mengelus rambut yang menutupi wajah Mu Wan. Sikap lembutnya mungkin hanya akan terlihat saat Mu Wan sedang tidur saja.     

Waktu berlalu menit demi menit dan di malam yang sunyi ini, ia hanya duduk memperhatikan Mu Wan. Setelah beberapa saat, ia menarik tangannya dari pipi Mu Wan. Tapi ia tidak menyangka bahwa detik berikutnya, Mu Wan yang sedang tidur sepertinya merasakan kehangatan ujung jarinya. Saat dia akan menarik tangannya, tiba-tiba saja Mu Wan menggenggam tangannya.     

Gu Tingyuan panik dengan tindakan Mu Wan yang begitu tiba-tiba itu dan mengira ia sudah bangun. Tapi setelah menunggu beberapa saat, Gu Tingyuan melihat matanya masih tertutup yang artinya ia masih tertidur.     

Tangannya tiba-tiba digenggam erat dan ia mencoba menariknya, tapi ia takut jika ia justru malah akan membangunkan Mu Wan.     

Ia mempertahankan posisi seperti ini selama sekitar setengah jam. Gu Tingyuan berpikir ia bisa melepaskannya ketika Mu Wan berbalik, tapi setelah setengah jam, Mu Wan masih bertahan dalam posisi yang sama. Tidak mungkin ia duduk dalam posisi seperti ini sampai besok.     

Dia mencoba menarik tangannya lagi dan kali ini lebih kuat. Tapi Mu Wan yang sedang tidur tampaknya justru merasa ketakutan dan langsung memeluknya dengan erat.     

"Jangan pergi..." Saat ia bergumam, Gu Tingyuan berhenti bergerak dan ia kembali memperhatikan wajah Mu Wan yang sedang tidur.     

Sesaat kemudian ia mendengar Mu Wan yang bergumam, "Gu Tingyuan, jangan pergi..."     

Dia tidak tidur ya?     

"Jangan pergi..."     

Dalam keadaan yang masih tidur, Mu Wan menggenggam tangan Gu Tingyuan dengan lebih erat lagi dan meletakkannya di samping pipi, seolah itu satu-satunya cara agar ia bisa tidur dengan tenang. Jika bukan karena suara nafasnya yang tenang, ia benar-benar mengira bahwa Mu Wan sudah bangun.     

Mu Wan jelas tidak pernah memanggil namanya dihadapannya langsung, tetapi Mu Wan beberapa kali memanggil namanya dalam tidurnya.     

Kenapa? Apakah dia menyesal?     

Ia terus mempertahankan posisi seperti ini sampai larut malam. Gu Tingyuan yang duduk di samping tempat tidur juga akhirnya merasa lelah, jadi dia langsung naik ke tempat tidur dan berbaring di sampingnya. Malam ini, Mu Wan tampak tidur sangat nyenyak.     

Tepat pukul tujuh pagi, Gu Tingyuan sudah berpakaian rapi dan ia berjalan keluar dari kamar utama. Saat ia hendak keluar, tanpa sengaja ia menabrak Helian Zhen yang datang untuk mengantarkan obat Mu Wan.     

"Tsk, melihat wajahmu yang berseri seperti itu, apakah kamu melakukan hal yang tidak senonoh pada Mu Wan tadi malam?" Melihat Gu Tingyuan keluar dari kamar utama, Helian Zhen langsung menatapnya aneh.     

Gu Tingyuan meliriknya dengan tatapan tidak suka dan berkata, "Bahkan jika aku melakukannya, itu legal. Memangnya kamu bisa apa? Atau... apa kamu cemburu?"     

Seketika Helian Zhen langsung tertegun!     

Anak ini benar-benar membuatnya jengah!     

"Brengsek, Mu Wan masih sakit!" Ia melihat Gu Tingyuan yang berjalan menuruni tangga, lalu mengejarnya sambil berteriak.     

PS:     

Tn.Gu: Saya mendengar Dai Mi'Er berkata bahwa tidak ada yang mengirim pesan untuk menyemangatinya jadi dia tidak ada motivasi untuk membuat kode.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.