Suami Dingin Tapi Kaya

Hanya Saja Tidak Ingin Mendengar Perkataan Orang-Orang



Hanya Saja Tidak Ingin Mendengar Perkataan Orang-Orang

0Hari sudah mulai gelap dan Mu Han sudah diusir dari Manor. Ia tidak punya uang sama sekali, satu-satunya yang tersisa hanyalah pakaian yang melekat di tubuhnya.     

Dengan waktu selarut ini, jika ingin pergi dari sini ke rumah keluarga Mu, mungkin akan sampai keesokan harinya.     

Selain itu hanya ada jalan pegunungan dan tidak ada lampu jalan sama sekali, lalu bagaimana caranya ia kembali?     

Mu Han berjalan kaki di malam yang gelap gulita itu.     

...     

Di kamar utama, Manor.     

Setelah mengetahui bahwa Mu Han telah pergi, ia mulai bersandar di tempat tidur.     

Awalnya ia berpikir Gu Tingyuan akan datang ke kamar utama, tapi ternyata tidak.     

Yang membuat ia bingung sampai sekarang adalah ia sungguh tidak menyangka Gu Tingyuan akan membantunya melampiaskan amarahnya.     

Melirik sejenak ke arah pintu yang masih tertutup, ia sempat berpikir untuk menanyakan langsung pada Gu Tingyuan. Tapi, tiba-tiba saja pintu itu terbuka.     

Ia sempat berpikir bahwa itu adalah Gu Tingyuan, namu ternyata ia salah.     

"Makan malam Anda."     

Pelayan Xiao Bi datang membawakannya makan malam dan sikapnya pada Mu Wan jelas lebih hormat daripada sebelumnya.     

Mu Wan sedikit menyerit melihat makanan yang ada di nampan.     

Bahkan makanan saja langsung diantarkan. Sepertinya Gu Tingyuan memang tidak berencana untuk membuatnya turun dari tempat tidurnya.     

"Bagaimana dengan Gu Tingyuan?" Ia bertanya pada pelayan.     

"Tuan Gu sedang makan di lantai bawah."     

Setelah berurusan dengan Mu Han, ia sama sekali tidak mengatakan apa-apa pada Mu Wan dan hal itu pula yang membuat Mu Wan semakin bingung.     

Sebenarnya apa yang dipikirkan Gu Tingyuan tentang dirinya?     

Apa ia hanya akan berlaku hangat jika di depan orang saja dan kembali bersikap dingin padanya saat di belakang orang?     

Sampai selesai makan malam, Gu Tingyuan sama sekali tidak menghampirinya.     

Mu Wan yang sedang berbaring di tempat tidur berguling kesana kemari, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyibakkan selimutnya dan bergerak turun dari tempat tidur.     

Saat ia sampai di koridor yang sunyi, ia bisa mendengar para pelayan yang pamit undur diri di lantai bawah sana.     

Apa Gu Tingyuan juga sudah pergi?     

Karena penasaran, ia memutuskan untuk menoleh. Dari bawah pintu, ia bisa melihat bahwa lampu di ruang kerja masih menyala.     

Ia ada di ruang belajar?     

Mu Wan berjalan dengan pelan lalu berdiri di depan pintu ruang kerja. Ia masih merasa ragu untuk mengetuk pintu itu.     

Selalu ada kebingungan di hatinya. Ia ingin bicara, tapi ia malah takut terbawa perasaan.     

Tangannya yang terangkat tadi berhenti di udara. Lagi-lagi ia memilih untuk menyerah dan langsung pergi dari sana.     

Namun, saat dia akan pergi, pintu di depannya secara tiba-tiba saja terbuka.     

Saat pintu dibuka, Gu Tingyuan juga membeku saat melihat wanita itu berdiri di sana.     

"Ada apa?"     

Saat bertemu tatap mata dengan manik jelaga hitamnya, ia tahu bahwa kemarahan sebelumnya sudah mereda.     

Mu Wan sungguh tidak bisa memahami Gu Tingyuan yang sekarang.     

"Kamu... kenapa mau menghukum Mu Han?" Akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya.     

Menatapnya sejenak, wajah Gu Tingyuan berubah dingin, "Dia berlaku seperti itu padamu di depan umum. Jika aku tidak muncul, bukankah orang akan bertanya-tanya?"     

Mu Wan sangat terkejut dan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi muram.     

Meskipun hubungan mereka belum diumumkan, tapi ia sering keluar masuk Yujing Manor dan tentunya sedikit banyak orang pasti sadar bahwa hubungan mereka memang tidak biasa.     

"Jadi kamu hanya tidak ingin orang-orang salah paham padamu dengan menganggap bahwa kamu tidak peduli dengan istrimu ya?"     

"Lalu? Menurutmu kenapa aku mau menghukum Mu Han?"     

Mu Wan menundukkan kepalanya dan tangannya meremas pakaiannya sendiri.     

Tanpa menjawab pertanyaan Gu Tingyuan, ia langsung beranjak dari sana.     

Gu Tingyuan memang kejam, tapi kenapa ia selalu membuat Mu Wan salah paham dengan menganggap bahwa ia masih memiliki status tersendiri di hati pria itu.     

Dan faktanya, ia masih salah kali ini.     

Ia begitu sakit hati.     

Di koridor yang remang itu, lagi-lagi ia merasa kesepian.     

Gu Tingyuan berdiam diri di depan pintu ruang kerja. Paras wajahnya yang dingin tadi tiba-tiba berubah. Setelah beberapa saat ia langsung berbalik dan kembali ke ruang kerja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.