Suami Dingin Tapi Kaya

Sudah Empat Bulan Berturut-turut



Sudah Empat Bulan Berturut-turut

0"Bibi Gu setiap bulannya harus melakukan sekali operasi dan dia pasti membutuhkan darah, apa semuanya kamu yang mendonorkannya?"     

Punggung Mu Wan sedikit tersentak     

Setelah beberapa saat, ia menjawab, "Sudah empat bulan berturut-turut."     

"Kamu cari mati ya!?" Helian sangat terkejut.     

Mu Wan menoleh, "Kamu tenang saja, aku bisa menjaga tubuhku sendiri."     

Helian Zhen benar-benar tidak berdaya, "Mu Wan, bukankah kamu terlalu naif, apa kamu pikir dengan menjaga tubuhmu dengan baik maka kamu akan pulih begitu saja?"     

Mu Wan memang berpikir demikian, bukankah Helian Zhen sudah dua kali membantu merawat dirinya? Dia juga bisa pulih dengan baik.     

Meskipun ia tahu bahwa jika terus-terusan melakukan transfusi darah, itu akan menyebabkan kerusakan besar bagi tubuhnya. Tapi selama ia dapat mengaturnya dengan hati-hati, maka ia yakin tidak akan menjadi masalah besar.     

Tapi sebenarnya pemikirannya ini memang sedikit naif.     

Tatapan Helian Zhen penuh dengan kekhawatiran, "Aku ini seorang dokter dan aku akan memberitahumu dengan jelas bahwa jika kamu terus melakukan transfusi darah, kamu bisa mati. Apa kamu mengerti!?"     

Seketika Mu Wan tercengang.     

Sebenarnya ia sudah pernah mendengar hal ini sebelumnya, tapi setiap kali ia dirawat dengan baik, tubuhnya pasti akan pulih. Jadi ia berpikir bahwa selama ia merawat dirinya dengan baik, hal itu pasti tidak akan bisa merenggut nyawanya seperti yang dikatakan Helian.     

"Apa kamu sengaja menakutiku hanya untuk menghentikan aku melakukan transfusi darah?"     

Helian Zhen ingin menangis saja rasanya, "Aku bukannya menakutimu, kamu akan mengerti jika sudah melihat catatan medismu. Untuk apa juga aku berbohong tentang hal yang kapan saja bisa terungkap seperti ini?"     

Hati Mu Wan seakan seperti dihancurkan oleh batu besar.     

Dengan kata lain, dia benar-benar bisa mati jika dia terus melakukan transfusi darah?     

"Dengan metode yang seperti ini, kamu tidak akan bisa pulih sekalipun kamu memiliki obat sakti. Jika sudah tidak memiliki darah lagi, kamu akan seperti pohon besar yang kekurangan air, dia akan layu dan cepat atau lambat akan kering lalu mati."     

Cepat atau lambat akan kering lalu mati...     

Mu Wan menatap Helian dengan ekspresi wajah kacau.     

Bahkan jika akan mati, bukankah ia bisa lebih dulu menyelamatkan adiknya sebelum ia mati?     

"Helian, kamu... bisakah kamu memikirkan cara agar tubuhku tidak rusak secepat itu..."     

Helian Zhen sedikit tertegun, lalu ia menatap Mu Wan dengan ekspresi terkejut, "Apa maksudmu?"     

"Aku tidak bisa mati sebelum adikku keluar."     

"Apa maksudmu kamu akan tetap melakukan transfusi darah? Mu Wan, kamu benar-benar tidak waras!?"     

"Aku tidak punya pilihan lain."     

"Apa maksudnya kamu tidak punya pilihan lain? Dengan kekayaan dan status keluarga Gu, kenapa harus kamu yang melakukan transfusi darah pada bibi Gu..." Tiba-tiba saja ia seperti memikirkan sesuatu, lalu menatap Mu Wan dengan heran, "Apa kakek Gu yang memintamu?"     

Mu Wan sama sekali tidak menyangkalnya.     

Transfusi darah yang ia lakukan pada An Rongxi bukanlah karena Gu Tingyuan, melainkan Gu Jingkun.     

Tubuh Mu Wan semakin lemas dan sebelum ia sempat menjawab pertanyaan Helian Zhen, pandangannya sudah kabur sampai akhirnya ia terjatuh di atas salju yang sudah membeku itu.     

Seketika Helian Zhen terkejut, "Mu Wan!"     

...     

Di Kantor yang ada di lantai atas Yuting Group     

Gu Tingyuan sedang berbincang dengan kliennya yang dari luar negeri dan mereka juga berkomunikasi dengan bahasa inggris yang fasih.     

Tiba-tiba saja ponselnya yang ada di atas meja bergetar.     

Gu Tingyuan bangkit dan berkata, "Maaf, aku akan menerima panggilan ini dulu."     

Setelah mengatakannya, ia berbalik dan berjalan menuju meja kerjanya. Ia melihat bahwa nama orang yang melakukan panggilan itu adalah 'Helian'.     

Ia berjalan ke arah jendela, lalu menjawab dengan suara rendah, "Ada apa?"     

Helian menatap Mu Wan yang terbaring di ranjang rumah sakit dan itu membuat hatinya semakin rumit.     

"Mu Wan... di rumah sakit."     

Gu Tingyuan menegang mendengarnya, "Di rumah sakitmu?"     

"Bukan, di Rumah Sakit Pertama."     

Gu Tingyuan langsung mengakhiri panggilan itu dan mengambil kunci mobil juga matelnya yang ada di samping meja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.