Suami Dingin Tapi Kaya

Ini Merupakan Jalan Pintas...



Ini Merupakan Jalan Pintas...

0"Kamu dimana sekarang?"     

Mu Chen sedikit terkejut, "Bukankah kakak yang mengatur agar aku tinggal di apartemen yang ada di kota?"     

Mu Wan juga terkejut, "Kakak?"     

Mu Chen tertegun.     

Mendengar nada bicara kakaknya, sepertinya bukan ia yang mengatur agar dirinya tinggal di sini.     

"Bukan kakak ya?"     

Mu Wan menggeleng, "Bukan kakak."     

Apa mungkin itu Gu Tingyuan?     

"Apa kamu sudah aman sekarang? Apa orang-orang Mu Qingsong dan Gu Han masih memantaumu?" Setelah Mu Chen dibebaskan, yang paling Mu Wan takutkan adalah adiknya akan menjadi target dari orang-orang itu.     

Mu Chen menggeleng, "Sepertinya tidak. Beberapa hari ini saat aku keluar untuk membeli sesuatu, aku juga bertanya alamat Yujing Manor dan berencana pergi ke sana untuk menemuimu, dan aku tidak menemukan orang mencurigakan yang mengikutiku."     

Setelah berpikir selama beberapa detik, Mu Chen bertanya lagi, "Kak, bagaimana kamu melakukannya?"     

"Apa?"     

"Masalah aku yang dibebaskan."     

"Bukan kakak, itu... Gu Tingyuan."     

Tidak heran lagi.     

Jadi Gu Tingyuan juga orang yang mengatur agar ia tinggal di sini.     

"Kak, aku ingin bertemu denganmu."     

Mu Wan sempat ragu selama beberapa saat, lalu dia berjalan ke arah cermin dan memandang wajahnya yang masih sangat pucat.     

"Baiklah, kakak akan menemuimu."     

Mu Wan tahu bahwa orang luar tidak akan bisa memasuki Yujing Manor kecuali mereka mendapat izin dari Gu Jingkun atau Gu Tingyuan.     

Setelah mengakhiri panggilannya, Mu Wan duduk di depan meja rias. Ia yang tadinya jarang merias wajah, hari ini memakai riasan tipis agar kulitnya tidak terlalu pucat.     

Kali ini Mu Wan keluar tanpa memberitahu supir.     

Ia tahu dengan jelas bahwa jika supir tahu, ia pasti akan akan langsung memberitahu Gu Tingyuan.     

Dengan kondisi fisiknya saat ini, Gu Tingyuan pasti akan mencegahnya untuk keluar rumah.     

Ia diam-diam menyelinap keluar dari rumah dan pergi ke sekitar taman, lalu berjalan selama hampir sepuluh menit sebelum akhirnya berhasil meninggalkan Yujing Manor.     

Karena udara sangat dingin, Mu Wan memasukkan tangan ke dalam saku jaketnya agar tetap hangat. Ia berjalan kaki sendirian sambil menunggu supir taksi datang.     

Mungkin karena sudah lama tidak menghirup udara di luar dan walaupun lumayan dingin, tapi Mu Wan sangat menikmati udara segar ini.     

Dengan menggunakan taksi, akhirnya ia sampai di apartemen Mu Chen.     

Kedua bersaudara itu mengobrol untuk waktu yang lama. Meskipun Mu Chen baru berusia 22 tahun, tapi setelah mengetahui bahwa apa yang terjadi merupakan rencana dari Mu Qingsong, ia berencana untuk mendapatkan kembali semua haknya.     

Hanya saja ia belum cukup kuat sekarang ini, jika ia ingin melawan Mu Qingsong, ia harus lebih dulu menguatkan posisinya. Jika tidak, ia bahkan tidak akan memiliki kesempatan untuk menyentuh orang itu.     

Siangnya, Mu Wan memasak beberapa hidangan dan kedua bersaudara itu makan dengan senang hati.     

Mengetahui bahwa ia tidak bisa keluar terlalu lama, Mu Wan langsung kembali ke Yujing Manor setelah selesai makan siang.     

Ini merupakan perjalanan yang jarang bisa ia lakukan, Mu Wan sangat mengagumi pemandangan di sepanjang jalan sambil terlena dengan pikirannya.     

Ia menghela nafas lega, sambil melihat berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Yujing Manor. Ia tiba-tiba sadar bahwa sepertinya ini bukan jalan kembali ke Yujing Manor.     

"Pak supir, bukankah jalannya salah?"     

"Tidak, ini merupakan jalan pintas." jawab supir     

Mu Wan langsung merasa tidak aman.     

Ia sudah beberapa kali mendengar berita tentang supir taksi yang membunuh penumpangnya. Apa mungkin dia kebetulan bertemu dengannya?     

Tidak pernah ada jalan pintas menuju Yujing Manor dan hanya ada jalan aspal menuju ke tengah hutan...     

Apa yang harus dia lakukan... jelas-jelas bahwa supir ini berbohong. Kemana supir ini akan membawanya?     

Mu Wan mengepalkan tangannya dengan erat dan ketakutannya semakin bertambah.     

"Benarkah ini jalan pintas? Pak supir tidak berbohong, 'kan?" Dia berusaha sebaik mungkin agar tidak kelihatan bingung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.