Suami Dingin Tapi Kaya

Pada Dasarnya Dia Memang Tidak Ingin Tinggal di Sisimu



Pada Dasarnya Dia Memang Tidak Ingin Tinggal di Sisimu

0Sudah dua hari!     

Sudah dua hari tapi Mu Wan masih belum datang ke rumah sakit!     

Hal itu membuat Gu Tingyuan sedikit curiga.     

Dengan karakter Mu Wan yang seperti itu, wanita itu tidak akan pernah menolak untuk datang ke rumah sakit, bahkan harusnya ia tidak berani untuk tidak datang.     

Mu Wan jelas tahu bahwa ia sudah berhutang banyak pada Gu Tingyuan, begitu banyak sampai ia tidak sanggup melunasinya.     

Dalam dua hari terakhir ini, raut wajah pria itu selalu cemberut, ia juga tidak meminta seorang pun untuk memeriksa apa yang dilakukan Mu Wan. Tapi seiring berjalannya waktu, rasa tidak tenang mulai muncul di hatinya.     

Mungkin terjadi sesuatu pada Mu Wan.     

Ia mengambil ponselnya dan mencari nomor telepon rumah, dan benar saja, pelayan berkata "Mu Wan sudah mengemasi barang-barangnya dan pergi meninggalkan Yujing Manor kemarin".     

Dan sekarang, saat Mu Wan sedang bekerja di akuarium, Gu Tingyuan hampir saja menghancurkan ponselnya.     

Tanpa sepengetahuannya, wanita itu berani pergi dan diam-diam meninggalkan Yujing Manor saat dirinya tengah terluka parah seperti ini. Wanita itu semakin lama semakin berani saja!     

Ia sudah beberapa kali menghubunginya, tapi Mu Wan tetap tidak menjawab, dan tentunya itu membuat Gu Tingyuan semakin dikuasai amarahnya!     

Ia menghadap pada Qin Feng yang ada di samping sambil menggertakkan giginya, "Tidak peduli di sudut mana pun dia bersembunyi di kota Yu ini, cari dan bawa dia ke hadapanku!     

Wanita itu berhutang padanya dan bahkan seumur hidup tidak akan bisa melunasinya. Jangan pikir wanita itu bisa meninggalkan dunianya lagi!     

Dengan nada suaranya yang terdengar marah, itu menyebabkan luka di punggungnya tampak sedikit bergetar sampai raut wajahnya juga berubah warna.     

Qin Feng hendak berbalik setelah mendapat perintah itu, tapi tiba-tiba ia mendengar suara yang menyela.     

"Tidak perlu." Gu Jingkun muncul setelah suara itu terdengar.     

Gu Tingyuan sedikit menyerit saat ia melihat Gu Jingkun masuk dari pintu bangsal.     

Saat kakeknya masuk sambil mengatakan 'tidak perlu', itu membuat Gu Tingyuan sadar bahwa kepergian Mu Wan pasti ada hubungannya dengan kakeknya itu.     

Raut wajah Gu Jingkun sangat dingin. Ia melirik cucunya sejenak saat ia memasuki bangsal, lalu duduk di sofa dengan raut wajah yang tidak bersahabat.     

Ini baru dua hari dan cucunya itu sudah tidak sabar untuk bertemu Mu Wan. Apa dia benar-benar sudah tertipu dengan wanita itu?     

"Kamu tidak perlu mencarinya."     

"Apa ini perbuatan kakek?" Raut wajah Gu Tingyuan sangat tidak bersahabat dan sepertinya dia sudah mencapai batas kesabarannya.     

Raut wajah Gu Jingkun tidak berubah, "Dia sendiri yang menemuiku."     

Gu Tingyuan mengerutkan kening karena terkejut, "Dia menemuimu?"     

"Benar. Dia tahu bahwa dia tidak perlu lagi melakukan transfusi darah pada ibumu, jadi dia menemuiku secara langsung dan memohon agar aku melepaskannya."     

"Jadi kakek menyuruhnya pergi?"     

Gu Jingkun tidak langsung menjawab, ia menatap cucunya itu selama beberapa detik.     

Kemana pun Mu Wan pergi, ia tidak meminta orang untuk memeriksanya karena ia percaya bahwa wanita itu akan melakukan apa yang sudah ia katakan, yaitu tidak akan muncul lagi di hadapan cucunya.     

Ini juga merupakan kepercayaan yang ia miliki terhadap wanita itu.     

Raut wajah Gu Tingyuan semakin tidak bersahabat menghadapi kesunyian kakeknya itu.     

Jika benar kakeknya yang menyembunyikan Mu Wan, ia hanya takut jika dalam beberapa hari ini, ia tidak akan bisa mengetahui dimana keberadaan Mu Wan.     

"Aku hanya mencoba menghormati keputusannya."     

Gu Tingyuan mencibir, jelas ia tidak percaya akan hal itu.     

Gu Jingkun melihatnya dengan jelas. Demi membuat cucunya menyerah akan wanita itu, ia melanjutkan perkataannya, "Kamu juga tahu dengan jelas bahwa pada dasarnya wanita itu memang tidak mau tinggal denganmu. Itu semua hanya karena paksaanku dan juga kuatnya kedudukanmu, jadi dia terpaksa tinggal."     

Gu Tingyuan sangat terkejut mendengar perkataan kakeknya itu.     

Sejak awal Mu Wan memang tidak ingin tinggal di sisinya. Semua itu hanya karena kedudukannya yang kuat, jadi ia bisa menahan wanita itu di sisinya.     

"Tingyuan, jika dia tidak ingin tinggal di sisimu, kenapa kamu masih terobsesi dengannya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.