Suami Dingin Tapi Kaya

Selamat Malam Untuk yang Ada Di Seberang Sana



Selamat Malam Untuk yang Ada Di Seberang Sana

0Shi Nuo mengerutkan kening dan tampangnya seolah tidak berdaya, "Ini sangat aneh karena ternyata ada hal di dunia ini yang benar-benar Tuan Gu inginkan."     

Jari-jarinya mengetuk pelan sandaran tangan sofa dengan tampang yang terlihat tenang.     

Setelah beberapa detik, pria itu menatap Gu Tingyuan lagi, "Bagaimana kalau aku menginginkan... seluruh Group Yuting?"     

Tatapan Gu Tingyuan terlihat dalam dan dalam sekejap, suasana di sana berubah jadi dingin sedingin es, "Berani sekali kamu meminta harga setinggi itu."     

Shi Nuo langsung terkekeh, "Sepertinya Tuan Gu tidak terlalu menginginkan kalung 'Mata Malaikat' ini."     

"Apa kamu yakin menginginkan seluruh Group Yuting?" Manik hitamnya memancarkan aura dingin yang seakan bisa menusuk sampai ke tulang dan membuat orang bergidik ngeri melihatnya.     

Senyum di sudut bibir Shi Nuo perlahan memudar, tapi nada suaranya masih tenang dan sambi tersenyum, dia berkata, "Kalau Tuan Gu berani memberinya, tentu saja aku berani untuk menginginkannya."     

Tatapan Gu Tingyuan terlihat lebih dingin lagi. Setelah menatap Shi Nuo selama beberapa detik, pria itu tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan ke arah pintu.     

Shi Nuo yang duduk di sofa dengan santai mengambil secangkir teh yang ada di meja dan mencicipinya sambil menatap punggung yang rapi dan kokoh itu.     

Ia mengira Gu Tingyuan akan jadi sedikit lebih rendah hati karena menginginkan kalung 'Mata Malaikat' itu, tapi sepertinya ia terlalu meremehkan pria itu.     

.     

Gu Tingyuan berjalan dengan cepat di koridor yang sepi itu.     

Qin Feng segera mengikutinya dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Tuan Gu, Anda tidak menginginkan kalungnya?"     

Raut wajah Gu Tingyuan sangat dingin dan samar-samar terdapat kemarahan di manik gelapnya itu.     

"Menginginkannya bukan berarti aku bisa 'dikendalikan oleh orang lain'. Sebenarnya bukan Group Yuting yang diinginkan si Shi Nuo itu."     

Qin Feng mengikutinya dengan sedikit tergesa dan setelah mendengar perkataan Gu Tingyuan, ia langsung mengerutkan kening karena merasa bingung.     

Raut wajah Gu Tingyuan sedikit cemberut dan manik hitam dan jernih itu memancarkan aura yang sangat dingin.     

Shi Nuo merupakan orang yang sangat teliti dan tentunya pria itu tahu kalau dirinya sendiri yang membangun Group Yuting dan secara tidak langsung group itu juga mewakili dirinya, yaitu Gu Tingyuan!     

Saat Shi Nuo mengajukan permintaan seperti itu, tentu saja hati Gu Tingyuan tidak nyaman setelah mendengarnya.     

Di Yujing Manor.     

Suasana malam semakin sunyi.     

Mu Wan yang baru saja selesai mandi berbaring di ranjang dan setelah pukul 22.00 malam, seluruh vila itu jadi sangat sunyi sampai ia hanya bisa mendengar suara angin dari luar jendela.     

Apa Gu Tingyuan tidak akan pulang malam ini?     

Meskipun ia berbaring di ranjang, ia sama sekali mengantuk. Ia berbalik dan tatapannya tidak sengaja tertuju pada laci meja di samping ranjang. Dalam sekejap, suasana hatinya berubah menjadi tidak nyaman.     

Ia tahu kalau apa yang dilakukan Gu Tingyuan itu merupakan yang terbaik untuk dirinya, tapi ia tidak bisa mengendalikan perasaannya yang sangat tertekan dan tidak nyaman itu, seolah ada jarum yang tertancap di sana. Ia tidak bisa mencabutnya dan hanya bisa menahan rasa sakit yang disebabkan jarum itu.     

Ia tidak ingin membiarkan dirinya terngiang-ngiang dengan bayangan pil kontrasepsi itu, jadi ia memutuskan untuk berbalik dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.     

Waktu berlalu dalam keadaan sunyi, tapi Mu Wan masih belum mengantuk juga. Ia mengeluarkan kepala dari dalam gulungan selimut dan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 23.05.     

Pria itu mungkin tidak akan pulang.     

Aneh, kenapa ia sangat peduli pria itu akan pulang atau tidak? Sebelumnya, pria itu bahkan pernah tidak kembali selama sebulan ke Yujing Manor dan ia biasa-biasa saja. Lalu mengapa ia malah peduli seperti sekarang ini?     

Suasana hati yang seperti itu membuat Mu Wan jadi kesal, lalu ia berbalik lagi dan menenggelamkan diri di dalam selimut.     

Dan saat itu, tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan dari ponselnya.     

Ia tidak jadi menenggelamkan diri di dalam selimut dan segera melirik layar ponsel di meja samping ranjang.     

Itu merupakan pesan WeChat, dan ternyata itu... dari Gu Tingyuan.     

Mu Wan langsung duduk sambil mengambil ponsel, lalu membuka WeChat nya.     

[Gu Tingyuan: Aku tidak pulang malam ini, selamat malam.]     

Setelah melihat kalimat sederhana dan lugas itu, perasaan gelisah di hati Mu Wan perlahan jadi lebih tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.