Suami Dingin Tapi Kaya

Pegang Erat Tanganku



Pegang Erat Tanganku

0Saat Mu Wan sudah berkeringat dingin karena ketakutannya, Gu Tingyuan tiba-tiba melompat dari kursi depan mobil sportnya dan bergegas menuju ke arah speedboat sesaat setelah mobilnya itu jatuh ke laut.     

Gu Tingyuan layaknya pria yang baru saja jatuh dari langit dan mendarat tepat di hadapan Mu Wan.     

Situasi barusan benar-benar membuat Mu Wan sesak karena berpikir orang yang ia cintai itu akan terjun ke laut bersama dengan mobilnya.     

Hati Gu Tingyuan perlahan tenang setelah melihat keadaan wanita itu baik-baik saja.     

Setelah itu, tatapannya jadi dingin dan tajam, menatap lurus para pria yang berdiri di kapal itu.     

Orang-orang itu sepertinya bukan penduduk asli, tapi mereka berencana membawa Mu Wan ke luar negeri secara langsung?     

Para bajingan ini tiba-tiba menargetkan wanitanya.     

Mereka semua harus mati!     

Dengan tangan yang sudah mengepal erat dan tatapan membunuhnya, ia menghajar orang-orang itu, lalu menendang salah satu pria yang ada di atas speedboat. Setelah itu ia menarik Mu Wan masih berdiri di sana dan menariknya ke dalam pelukannya.     

"Pegang erat tanganku dan jangan sampai pergi dari sisiku."     

Mu Wan mengangguk.     

Ada sekitar tujuh atau delapan orang lagi di speedboat itu, bisakah ia melawannya sendirian?     

Melihat pria yang ada di depannya, tangan Mu Wan mencengkram pakaiannya dengan erat dan kekhawatiran tergambar jelas di matanya.     

Bagi Gu Tingyuan, mengurus orang-orang ini merupakan hal mudah, tapi karena ada Mu Wan, ia jadi sedikit mengkhawatirkannya.     

Saat dihadapkan dengan musuh dan Mu Wan, pria itu paling tidak ingin jika Mu Wan sampai terluka oleh orang-orang itu.     

Selama pertarungannya, Mu Wan selalu mengikuti Gu Tingyuan, tapi wanita itu malah merasa bahwa dirinya merupakan beban untuk pria itu.     

Para pria itu memegang pisau di tangan mereka dan tentunya mereka berdua akan dicabik-cabik jika tidak berhati-hati.     

"Hati-hati!"     

Saat Gu Tingyuan baru saja menghajar salah seorang dari mereka, seorang lainnya segera melayangkan pisaunya ke arah Gu Tingyuan dan pemandangan ini membuat Mu Wan semakin ketakutan.     

Setelah mendengar teriakan Mu Wan, para pria yang ada di sana tampaknya sudah sadar bahwa kelemahan Gu Tingyuan merupakan wanita yang ada di sampingnya.     

Setelah memikirkannya, salah satu dari mereka segera mengalihkan perhatian Mu Wan dan segera mengedipkan matanya pada rekannya yang lain.     

Segera setelah itu, empat orang dari mereka mengepung Gu Tingyuan dan yang lainnya bergegas menuju Mu Wan.     

Gu Tingyuan yang melihat hal itu segera memeluk Mu Wan dengan kedua tangannya. Ia memutar tubuh dan langsung menendang pria tadi!     

Tapi raut wajah Mu Wan jadi semakin pucat setelah melihat seorang pria yang mengangkat pisau di tangannya dan menusuknya ke punggung Gu Tingyuan!     

"Tidak!!" Teriak Mu Wan. Ia mencoba menghalangi pisau itu dengan tangannya, namun sudah terlambat.     

Mu Wan semakin terkejut melihat pisau itu menembus punggung Gu Tingyuan dan membuat darah berceceran dari sana!     

Rasa sakit di punggungnya sampai membuat kening Gu Tingyuan mengeluarkan keringat dingin!     

Setelah beberapa saat, ia berbalik dan langsung menendang orang yang berani melukai dirinya tadi!     

Tatapannya sangat dingin dan tajam. Ia sadar bahwa dirinya terluka, tapi jika ia tidak bangkit, bukan hanya ia yang akan celaka, tapi juga Mu Wan...     

Saat ia berbalik melawan para pria itu, Mu Wan bisa melihat dengan jelas darah di punggungnya. Darah itu terus mengalir dan itu membuat jantungnya seperti tersayat...     

"Gu Tingyuan..."     

Mu Wan berbalik dan melihat bahwa pria tadi sudah dikalahkan oleh Gu Tingyuan dan sekarang ia ada di kakinya sambil memegang pisau di tangannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.