Suami Dingin Tapi Kaya

Bukan Tipeku



Bukan Tipeku

0"Anxiao."     

Gu Jingkun mulai angkat bicara.     

Lu Anxiao menoleh, "Ya, kakek Gu."     

Karena presiden merupakan murid Gu Jingkun, jadi Lu Anxiao sangat menghormati pria tua itu, ia juga tidak pernah menganggap statusnya sebagai putri presiden sebagai candaan.     

Justru karena kerendahan hati wanita ini Gu Jingkun jadi sangat mengaguminya.     

"Kamu sudah melihatnya bukan, saat Tingyuan sudah pulih dan keluar dari rumah sakit, aku akan membiarkanmu menemaninya."     

Lu Anxiao sangat senang mendengarnya, lalu dia menjawab, "Baiklah."     

"Aku sibuk bekerja," Saat itu, Gu Tingyuan yang 'tidak bisa membuka mulut untuk bicara' tiba-tiba angkat bicara.     

Reaksinya itu membuat Lu Anxiao dan Helian Zhen menatapnya dengan sedikit terkejut.     

Lu Anxiao tentunya terkejut, bukankah tadi ia berkata bahwa pria ini terlalu lemah bahkan untuk bicara saja tidak bisa?     

Sementara Helian Zhen hanya menatapnya cemas, tatapanya seolah berkata 'Tingyuan, aku baru saja memperlihatkanmu sebuah pertunjukan, bagaimana bisa kamu menghancurkan panggungku secepat itu? Apa maksudmu?'     

Gu Tingyuan mengabaikannya, ia menoleh ke arah Lu Anxiao, "Menemani nona Lu nya kapan-kapan saja, akhir-akhir ini aku sangat sibuk."     

Lu Anxiao mendengar langsung penjelasan yang tidak terdengar tulus itu.     

Tapi sebagai seorang wanita, ia tidak mau repot-repot untuk menguntitnya.     

Dengan sedikit tersenyum ia menjawab, "Pekerjaanmu itu pasti sangat penting, kalau begitu kita bisa membuat janji lain kali saat kita punya waktu."     

Gu Tingyuan tidak menjawabnya dan langsung menutup mata dengan raut wajahnya yang dingin.     

Helian yang melihatnya langsung berkata, "Haha... nona Lu, kakek Gu, Ting baru saja memeriksa banyak dokumen dari perusahaan, jadi aku pikir dia sedikit lelah sekarang."     

Gu Jingkun menghela nafas saat mengetahui bahwa cucunya itu malah meminta tamunya untuk pergi.     

Demi mempertahankan martabatnya, Gu Jingkun harus bekerja sama dengan cucunya. Ia menatap Lu Anxiao dan berkata, "Anxiao, ayahmu masih menunggu kita, bagaimana jika kita pergi sekarang?"     

Lu Anxiao mengangguk, "Baiklah."     

Melihat punggung kedua orang itu sudah pergi, Helian langsung melepaskan kegembiraannya begitu pintu ditutup.     

"Astaga, barusan itu benar-benar Lu Anxiao putri presiden, 'kan?"     

Gu Tingyuan membuka matanya tapi tidak berkata apa-apa.     

Itu sudah mutlak.     

Raut wajah Helian Zhen tampak iri, "Kamu sangat beruntung karena putri presiden datang khusus untuk menjengukmu. Melihat tampang kakek Gu tadi, sepertinya dia berusaha untuk menjodohkan kalian berdua."     

Gu Tingyuan mengangkat alisnya, "Kamu menyukainya?"     

"Apa?"     

"Kalau begitu kamu saja yang menggantikanku membawanya pergi berkeliling kota."     

Raut wajah Helian tiba-tiba berubah dan ia tidak bisa menahannya, "Tidak! Aku tidak suka tugas seperti itu."     

"Benarkah?"     

Helian tergesa-gesa menjawab, "Tentu saja! Meskipun putri presiden itu sangat cantik, tapi dia bukan tipeku!"     

Saat membicarakannya, wajah Jing Yihan tiba-tiba muncul di benaknya sampai membuatnya tertegun.     

Kenapa malah wajah wanita itu yang tiba-tiba muncul di benaknya?     

Gu Tingyuan mengerutkan kening sambil menatap wajah temannya yang tiba-tiba berubah itu, tapi ia tidak bertanya karena pikirannya melayang pada sosok Mu Wan.     

Dua hari, sudah dua hari! Wanita itu tidak datang ke rumah sakit, juga tidak menghubunginya...     

Apa dia sungguh tidak peduli atau malah terjadi sesuatu dengannya?     

Saat itu, pintu bangsal terbuka dan yang masuk adalah Qin Feng.     

Kebetulan Gu Tingyuan juga sedang mencarinya.     

"Tuan Gu, masalah yang Anda minta tadi sudah saya selidiki dengan jelas."     

Mendengar hal itu, Helian yang berdiri di sampingnya langsung menajamkan pendengarannya. Ia ingin tahu apakah memang ada seseorang yang sengaja ingin membunuh Mu Wan atau hanya kebetulan saja.     

Qin Feng segera mengeluarkan setumpuk dokumen.     

"Pemilik asli taksi itu bukanlah penjahat yang menculik nona Mu. Satu jam sebelum nona Mu masuk, pemilik asli taksi itu pingsan dan diikat di bagasi dan dia tidak tahu apa yang terjadi setelah itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.