Suami Dingin Tapi Kaya

Pilih Tangan Atau Nyawamu?



Pilih Tangan Atau Nyawamu?

0Setelah mengatakannya, pria itu semakin marah sampai ia mengulurkan tangan untuk menjambak rambut halus dan panjang Mu Wan!     

Namun, sebelum tangannya berhasil menyentuh helaian rambut indah Mu Wan, pria itu sudah lebih dulu melayang mengenai meja yang ada di sana karena ditendang oleh seseorang.     

Tidak banyak orang yang duduk di kursi, hanya ada beberapa pasangan yang sedang makan di sana. Pria yang ditendang tadi melayang sampai mengenai meja dan seketika semua steak dan anggur merah yang ada di atasnya 'tersapu' dan berserakan di atas lantai!     

Tindakan tiba-tiba itu membuat Mu Wan dan wanita yang berdiri di sampingya tertegun dan sesaat mereka tidak mengerti apa yang baru saja terjadi!     

Hanya pasangan yang baru menikmati makanan mereka yang melihat jelas insiden itu. Tepat saat pria tadi hendak menyerang Mu Wan, tiba-tiba seseorang bergegas datang dari arah tangga dan secepat kilat menuju pria paruh baya itu, lalu menendangnya!     

Keributan itu akhirnya menyita perhatian staf dan juga manajer restoran.     

"Suamiku!"     

Wanita tadi sangat sakit hati melihat suaminya yang baru ditendang itu dan ia segera menghampiri dan membantunya berdiri.     

Mu Wan berbalik dan mendapati Gu Tingyuan di sana.     

Di bawah arahan seorang pelayan, Gu Tingyuan langsung naik ke lantai dua, tapi saat ia mendongak, ia malah melihat seorang pria yang ingin menyerang Mu Wang dan tentu saja hal itu membangkitkan amarahnya!     

Gu Tingyuan langsung bergegas naik ke lantai dua dan kebetulan ia melihat pria paruh baya itu bersiap untuk menarik rambut Mu Wan. Hal itu semakin menyulut amarah di hatinya dan tentu saja ia harus mengatasinya!     

"Suamiku... kamu tidak apa-apa, 'kan?" Wanita yang membantu suaminya berdiri itu langsung mengeluarkan ekspresi sedihnya.     

Pria tadi terguling di meja makan dan sekarang ia merasa sangat malu.     

Meskipun pria yang tiba-tiba ditendang itu merasa sakit di sekujur tubuhnya, tapi ia masih sempat marah, lalu segera berdiri dan memakinya, "Bajingan mana yang berani menendangku!? Tunjukkan orangnya!!"     

Raut wajah Gu Tingyuan tidak berubah dan ia menutup telinga dengan perkataan pria itu, seolah semua yang ada di sekitarnya tidak penting dan yang penting hanyalah... Mu Wan.     

Manik gelapnya menatap pipi sebelah kiri Mu Wan yang merah bekas tamparan tiga jari yang terlihat jelas di sana.     

Tatapan pria yang ditendang di sekitar meja makan tadi akhirnya jatuh pada sosok di samping Mu Wan, kemudian ia bergegas menuju Gu Tingyuan dengan raut marahnya!     

"Bocah ingusan, apa kau yang baru saja menendangku!?"     

Setelah melontarkan pertanyaan itu, ia mengulurkan tangan untuk menyentuh jas mahal yang melekat di tubuh Gu Tingyuan.     

Namun, sebelum ia sempat menyentuhnya, pria itu sudah lebih dulu berteriak kesakitan!     

"Ahh...!! Sakit..."     

Pria itu berteriak kesakitan dan terdengar suara tulang yang patah di pergelangan tangannya.     

Kekuatan Gu Tingyuan memang tidak main-main. Tatapannya tertuju pada wajah yang meringis kesakitan itu dan dengan suara yang rendah dan dingin, dia berkata, "Pakaianku setara dengan satu tanganmu dan istriku setara dengan nyawamu. Kau sudah menyentuh keduanya dan sekarang katakan, kau memilih tangan atau nyawamu?"     

Pria itu melebarkan matanya setelah mendengar perkataan Gu Tingyuan. Ia sangat terkejut dengan tatapan mematikan yang Gu Tingyuan.     

Siapa sebenarnya pria ini... kenapa ia malah menginginkan tangannya hanya karena dia menyentuh pakaiannya?     

Dan juga wanita ini...     

Sambil menahan rasa sakitnya, pria itu melirik Mu Wan yang mengenakan pakaian biasa itu. Jelas-jelas pakaian mereka berdua berbeda dalam sekali lihat saja, orang bisa tahu kalau identitas mereka berdua pasti sangat berbeda. Lalu bagaimana mungkin... pria itu tiba-tiba melindungi wanita itu?     

"Aku..." Raut wajah pria itu langsung berubah karena kesakitan. Ia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun dan ia semakin ketakutan setelah mendengar suara tulang yang patah di pergelangan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.