Suami Dingin Tapi Kaya

Jalan Musuh yang Sempit



Jalan Musuh yang Sempit

0"Benar, sudah lama tidak makan di sini." kata Mu Wan yang juga merindukan masa lalu mereka.     
1

Walaupun ia tidak memiliki ibu saat itu, tapi ia bisa hidup dengan bahagia di bawah asuhan ayahnya.     

Saat makan, lagi-lagi Mu Wan merasa pusing dan pandangannya mulai mengabur.     

Ia menggeleng-gelengkan kepala dan mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya.     

Sepertinya apa yang dikatakan Helian Zhen memang benar, ia masih perlu beristirahat di rumah.     

Jing Yihan yang sedang makan sama sekali tidak memperhatikan Mu Wan.     

"Aku ke kamar mandi dulu." Mu Wan berkata sambil tersenyum agar temannya tidak khawatir. Ia berencana pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri dulu.     

Ia tahu bahwa rasa pusing ini hanya sementara saja dan akan segera membaik beberapa saat setelahnya.     

Jing Yihan mendongak dan langsung berkata, "Aku akan menemanimu."     

"Tidak perlu, aku hanya pergi ke kamar mandi."     

"Kalau begitu kamu harus hati-hati!"     

"Iya."     

Ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, namun Mu Wan sedikit mengerutkan alisnya karena ia merasa semakin pusing.     

Di pintu restoran, Qin Feng melihat Mu Wan berjalan menuju kamar mandi di belakang restoran, jadi ia bergegas untuk mengikutinya dan berkata pada supir di belakangnya, "Kamu jaga di sini."     

Supir itu mengangguk, "Baik."     

…..     

"Ziheng, kenapa kita makan di sini?"     

Dari arah pintu, ia melirik ke dalam restoran biasa di depannya. Mu Han jelas tidak suka makan di tempat seperti ini.     

Tapi Jiang Ziheng tidak peduli karena itu dekat dengan perusahaannya. Ia juga ingat bahwa dulu Mu Wan sering datang ke restoran ini untuk makan malam.     

"Di sini saja." Ia berbalik sambil tersenyum ke arah Mu Han.     

Mu Han menyukai Jiang Ziheng. Walaupun sebenarnya ia tidak bersedia datang kesini, tapi ia tidak masalah selama ada Jiang Ziheng.     

"Baiklah, asalkan kamu suka!" Mu Han tersenyum tulus seperti wanita yang sedang jatuh cinta.     

Jiang Ziheng sebenarnya tidak membencinya dan ia juga mengetahui perasaan Mu Han padanya.     

Hanya saja, sejak duduk di bangku kuliah, hatinya sudah terperangkap pada sosok Mu Wan.     

Hari ini Mu Han datang ke perusahaan hanya untuk menemuinya, jadi ia mengajaknya makan malam.     

Mereka berdua mencari ruang khusus di restoran dan saat mereka melewati aula, Jing Yihan melihatnya.     

"Jiang Ziheng..."     

Melihat kedua sosok itu dari kejauhan, Jing Yihan sedikit mengerutkan keningnya.     

Bukankah Jiang Ziheng sangat menginginkan Wan Wan? Tapi dalam sekejap ia sudah bersama dengan Mu Han si wanita sombong itu? Sepertinya ia memang tidak tulus pada Wan Wan.     

Saat sampai di ruang khusus, Mu Han bangkit dan berkata, "Aku ke kamar mandi dulu."     

Jiang Ziheng mengangguk, "Baiklah."     

Di hadapannya, Mu Han bisa menyingkirkan amarah dan kekesalannya hanya untuk memenangkan hati Jiang Ziheng.     

Di bilik kamar mandi, Mu Wan sudah lebih tenang dan dia merasa bahwa kepalanya tidak terlalu pusing lagi. Setelah merapikan pakaiannya, ia pun berjalan keluar.     

Saat sampai di depan wastafel, ia melihat pantulan dirinya di cermin. Wajahnya memang terlihat sedikit pucat...     

Ia mengeluarkan cermin rias dari tas dan ada beberapa lipstik di dalamnya. Ia menyekanya di pipinya dan menggosoknya dengan ringan untuk membuat kulitnya terlihat jauh lebih merah.     

Ia khawatir Yihan menunggu terlalu lama, jadi ia bergegas setelah mengemasi barang-barangnya. Sayangnya tanpa sengaja ia bertabrakan dengan seseorang.     

"Kamu tidak bisa jalan..." Mu Han tiba-tiba terdiam setelah melihat Mu Wan.     

Mu Wan juga sangat terkejut melihat Mu Han.     

Ia sangat membenci keluarga mereka!     

Melihat pakaian biasa yang ia kenakan, sepertinya Gu Tingyuan memang tidak memperlakukannya dengan baik.     

Satu-satunya yang membuat Mu Han takut berhadapan dengan Mu Wan adalah dia tahu apa yang telah dilakukan ayahnya. Keberadaan wanita ini adalah ancaman bagi keluarga mereka dan cepat atau lambat wanita itu pasti akan menghancurkan seluruh keluarganya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.