Suami Dingin Tapi Kaya

Benci, Tapi Tidak Bisa Lupa...



Benci, Tapi Tidak Bisa Lupa...

0Melihat keadaan Mu Wan yang tidak sadarkan diri di dalam Rolls Royce hitam itu membuat hati Gu Tingyuan seperti kembali pada 'kehilangan' tiga tahun lalu.     

Kepanikan dan kecemasan melanda seperti pisau yang menusuk tepat di jantungnya. Hal itu membuatnya tidak bisa mengungkapkan rasa sakitnya dan hanya menahannya dalam diam.     

Ia memeluk Mu Wan erat-erat. Semua yang ia sembunyikan selama tiga tahun ini nampaknya sudah hancur sekarang.     

"Aku berhutang seumur hidup padamu dan itu membuatku membencimu, tapi aku juga tidak bisa melupakanmu..."     

Di jalanan yang hening itu, tak seorang pun bisa mendengar bisikan patah hatinya.     

Mobil mereka langsung melaju ke rumah sakit tempat Helian Zhen berada.     

Setelah melalui beberapa pemeriksaan, tidak ada luka di tubuh Mu Wan. Alasannya koma adalah karena kondisi fisiknya yang mengalami anemia parah.     

"Bukankah aku sudah menyuruh Mu Wan untuk beristirahat di rumah, kenapa kamu masih membiarkannya keluar?"     

Setelah memeriksa Mu Wan, Helian Zhen langsung mengomeli Gu Tingyuan karena ia tidak memperhatikan kondisi fisik Mu Wan.     

Anemianya benar-benar tidak bisa diabaikan. Jika diremehkan, itu bisa menyebabkan penyakit serius kapan saja. Saat itu terjadi, bahkan Hua Tuo yang merupakan dokter terkenal dari dinasti Han mungkin akan kewalahan.     

Bukannya Gu Tingyuan tidak memperhatikan kondisi fisik Mu Wan, hanya saja ia tidak terlalu memahami arti dari 'anemia'. Ia berpikir bahwa selama Mu Wan meminum obat yang sudah diberikan Helian Zhen dengan tepat waktu, ia akan pulih secara perlahan dengan sendirinya.     

Selain itu, Mu Wan juga ingin melihat adiknya Mu Chen, jadi ia mengirim seseorang untuk mengantarkannya. Tak seorang pun mengira bahwa akan jadi seperti ini.     

"Apakah kamu yakin dia tidak terluka di bagian mana pun?"     

Ia ingat saat di pintu kamar mandi, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Mu Han yang melemparkan tanaman pot ke kepala Mu Wan. Apa mungkin karena jaraknya yang terlalu jauh, jadi ia tidak tahu bahwa sebenarnya tanaman pot itu sama sekali tidak mengenai Mu Wan?     

Awalnya ia mengira bisa mengatasinya sendiri, tapi sekarang ia malah meragukan kemampuannya. Saat itu Helian Zhen langsung merotasikan matanya.     

"Tidak, tidak ada!"     

Harus berapa kali ia mengatakannya agar Gu Tingyuan percaya bahwa Mu Wan tidak terluka?     

Wajah Gu Tingyuan jadi tenang. Mengetahui bahwa Mu Han tidak terluka, kekhawatiran di hatinya sedikit berkurang.     

Helian Zhen terus mengomelinya, "Hei, kamu mendengarku tidak?"     

"Aku tahu, mulai hari ini aku akan menyuruhnya untuk istirahat dengan baik di rumah."     

Wajahnya memang membuat Gu Tingyuan sedikit ketakutan tadi. Ia mengira bahwa Mu Wan benar-benar tidak bernapas lagi.     

Perasaan seperti ini, cukup hanya sekali saja, ia tidak mau kalau sampai merasakan untuk kedua kalinya.     

Helian Zhen meliriknya sekilas, barulah ia merasa puas.     

Setelah diberi infus, Gu Tingyuan langsung membawanya kembali ke Manor karena menurutnya ia tidak perlu dirawat di rumah sakit.     

Saat Mu Wan bangun, hari sudah sore.     

Cahaya matahari yang terbenam masuk melalui jendela dan dibiaskan dari lantai ke langit-langit. Itu membuat setengah ruangan terlihat unik karena cahayanya.     

Perlahan Mu Wan membuka matanya. Pemandangan yang ia lihat dari balik tirai adalah salah satu yang terbaik dan ia tidak bisa berhenti mengaguminya.     

Tidak heran Gu Tingyuan memilih kamar ini sebagai kamar utama, ternyata karena adanya pemandangan sore hari yang indah.     

Huh? Tunggu dulu..     

Bagaimana dia bisa ada di sini? Bukankah tadi dia sedang makan dengan Yihan di restoran?     

Saat memikirkannya, tiba-tiba ia mendengar sesuatu dari lantai bawah.     

Mu Wan seketika tercengang, ia menyingkirkan selimut yang ada di tubuhnya, lalu bergerak turun dari tempat tidur. Setelahnya ia memakai sandal dan berjalan ke arah pintu. Saat pintu dibuka, ia bisa mendengar dengan jelas suara seseorang yang sedang memohon belas kasihan.     

"Aku sungguh tidak menyentuh Mu Wan. Tuan Gu dengarkan aku, Mu Wan sangat pandai berakting... dia hanya menipumu. Kamu jangan tertipu dengan penampilannya!"     

Di ruang tamu, Mu Han sedang berlutut menatap lelaki yang duduk di sofa.     

PS:     

Terima kasih: 100 Koin sebagai hadiah untuk "Shenzhen Goose"! Muahh…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.