Suami Dingin Tapi Kaya

Menerobos



Menerobos

0Ruang belajar biasanya terletak di lantai dua, 'kan?     

Jika ingin mencari bukti, wajar saja dimulai dari tempat yang biasa dipakai Gu Han untuk bekerja.     

Di dalam sana pasti ada bukti yang menunjukkan kaitan antara pria itu dan juga Mu Qingsong.     

Sambil meraba-raba sekitarnya, ia akhirnya sampai di ruang belajar. Dengan bermodalkan senter dari ponselnya, Mu Wan dengan hati-hati mengobrak-abrik meja dan laci yang ada di sana. Namun setelah mencari selama beberapa saat, ia tetap tidak mendapatkan petunjuk apapun.     

Apa mungkin di sini tidak ada bukti kerja sama antara pria itu dan Mu Qingsong?     

Sambil berpikir, ia sedikit menyipitkan mata melihat komputer yang ada di meja .     

Tapi biasanya semua informasi penting yang dimasukkan di komputer pasti akan diberi kata sandi, 'kan?     

Saat-saat seperti ini, Mu Wan sangat beruntung karena ia pernah belajar ilmu komputer di universitas dan itu sangat berguna sekarang!     

Ia segera menyalakan komputer itu. Walaupun sepertinya tidak ada seorang pun di rumah ini, tapi Mu Wan tetap tidak berani membuat suara yang besar.     

Benar saja, setelah ia menyalakan komputer, langsung muncul kata sandi yang pertama.     

Seketika Mu Wan mengerutkan keningnya.     

Pertama-tama, dia mencoba memasukkan kata sandi yang sederhana, seperti: 888888, 123456, 000000... bahkan ulang tahun Gu Han sendiri, tapi semua itu masih salah.     

Setelah dipikir-pikir lagi, orang seperti Gu Han ini pasti sangat teliti dan tentunya ia tidak akan membuat kata sandi yang sederhana, melainkan kata sandi yang lebih sulit lagi.     

Kira-kira apa ya?     

Saat ia sedang berpikir, tiba-tiba ada suara dari lantai bawah.     

Mu Wan sangat terkejut, dengan cepat ia mematikan komputer, lalu mengambil ponselnya dan turun ke lantai bawah!     

Namun, baru saja sampai di tangga lantai dua, ia langsung melihat seseorang yang masuk dari arah pintu. Jika ia turun sekarang, bukankah ia akan tertangkap?     

Ia tidak punya pilihan lain selain kembali ke lantai dua. Tapi ia tidak tahu harus bersembunyi di mana. Sampai akhirnya ia membuka pintu secara sembarangan dan bersembunyi di dalamnya.     

Ruangan itu sangat gelap. Namun dengan adanya cahaya bulan, samar-samar ia dapat melihat bahwa ada beberapa perabotan di ruangan itu.     

Dari pintu sebelahnya, ia bisa mendengar suara langkah kaki yang secara perlahan naik ke atas, semakin dekat dengan tempat ia bersembunyi...     

Mu Wan sangat terkejut mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya itu.     

Apa mungkin orang itu menuju ruangan ini?     

Apa yang harus kulakukan...     

Pikiran Mu Wan sangat kacau, ia masih bisa mendengar suara langkah kaki itu semakin mendekat padanya, jadi ia langsung mencari tempat lain untuk bersembunyi.     

Benar saja, pintu terbuka dan ruangan yang tadinya gelap itu langsung jadi terang benderang.     

Mu Wan sangat terkejut, dari tirai coklat itu ia bisa melihat seseorang telah memasuki ruangan ini.     

Sepertinya Gu Han baru saja minum dan sedikit mabuk sekarang. Ia menarik dasi yang menjerat lehernya dengan marah, setelah itu ia berjalan masuk ke kamar mandi.     

Setelah melihat sosok itu memasuki kamar mandi, dengan hati-hati Mu Wan membuka tirai di depannya dan melihat sepertinya ini merupakan kamar tidur utama.     

Kamar tidur Gu Han?     

Tidak, ia harus segera keluar dari sini, jika tidak Gu Han pasti akan menemukan keberadaannya.     

Setelah menunggu beberapa saat dan memastikan ada suara air dari kamar mandi, Mu Wan berniat untuk keluar dari tirai dan segera meninggalkan ruangan itu.     

Karena ia tahu bahwa orang yang ada di kamar mandi itu kemungkinan adalah Gu Han, ia tidak berani untuk berlari agar tidak menimbulkan suara yang akan mengganggu Gu Han yang sedang mandi itu. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan dengan hati-hati sambil berjinjit ke arah pintu.     

Namun baru saja meletakkan tangannya di kenop pintu, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka!     

Mu Wan sangat panik saat ia berbalik dan bertatapan dengan orang itu.     

Gu Han yang masih sedikit mabuk itu menatap wajah asing Mu Wan, "Siapa... siapa yang mengizinkanmu masuk kemari?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.