Suami Dingin Tapi Kaya

Halo, Nyonya Gu



Halo, Nyonya Gu

0Mu Wan akhirnya menyadari sesuatu setelah ia melihat pria dan wanita yang ada di sofa itu.     

Karena mereka adalah tamu, jadi Gu Tingyuan berpura-pura 'mencintainya' di hadapan mereka. Tujuannya tidak lain adalah untuk membuat orang-orang berpikir bahwa ia sangat baik pada istrinya. Dengan begitu, ia tidak perlu menerima kritikan dari siapapun.     

Meskipun hatinya sedingin salju, tapi di hadapan tamunya, ia hanya bisa tersenyum.     

"Ini presiden Qin dari negara L dan ini istrinya."     

Mu Wan tersenyum sopan pada mereka berdua, "Halo tuan Qin, halo nyonya Qin."     

Mereka yang sedang duduk di sofa perlahan bangkit berdiri. Sebagai seorang pria, presiden Qin hanya mengangguk sedikit. Sedangkan nyonya Qin yang ada di sampingnya dengan antusias mengulurkan tangannya dan menyapa Mu Wan.     

"Halo, nyonya Gu."     

Mu Wan seketika terkejut dengar panggilan itu.     

Nyonya Gu?     

Ia menatap tangan nyonya Qin yang terulur itu dengan bingung. Setelah beberapa saat, ia baru mengulurkan tangannya dan menyapa, "Halo."     

Kenapa bisa jadi 'nyonya Gu'?     

Bukankah Gu Yingyuan tidak pernah memberitahu dunia luar tentang hubungan mereka?     

Di pernikahan mereka, tidak ada pesta dan juga undangan pernikahan. Hanya beberapa orang yang tahu bahwa ia adalah istri Gu Tingyuan. Tapi Gu Tingyuan tidak pernah mempublikasikan bahwa ia adalah istri rahasianya.     

"Terakhir kali saya ingin mengajak kalian untuk makan bersama, tapi saya dengar dari presiden Gu bahwa Anda sedang sakit. Apa sudah merasa lebih baik sekarang?" tanya nyonya Qin. Mungkin karena marganya juga 'Gu', jadi ia sangat ramah pada Mu Wan.     

Mu Wan sedikit bingung karena ia tidak tahu kejadian apa yang dimaksud.     

Ia menoleh dan menatap pria yang ada di sampingnya dengan tatapan kosong.     

Sudut bibir Gu Tingyuan sedikit terangkat, lalu ia menunjukkan senyum manisnya, "Terakhir kali saat kamu dan temanmu makan di restoran, kebetulan aku, tuan dan nyonya Qin ada di sana. Aku berencana untuk mengajakmu juga, tapi kamu malah pingsan di kamar mandi saat itu. Jadi hari ini mereka datang untuk menjengukmu.     

Mu Wan hampir saja goyah mendengar suara lembut juga tatapan lembut pria itu.     

Kelembutan ini, takutnya hanya ia tunjukkan saat ada orang lain saja, bukan?     

Meskipun itu hanya pura-pura.     

Dia berbalik lalu tersenyum ke arah nyonya Qin, "Sudah lebih baik, terimakasih atas perhatian Anda."     

Karena kejadian sebelumnya, hari ini Gu Tingyuan secara langsung mengundang kedua orang itu untuk datang ke Manor.     

Nyonya Qin sangat antusias, begitu juga dengan Mu Wan, ia tidak bisa menahan diri untuk berinteraksi dengannya.     

Setelah makan malam berakhir, kedua tamu itu pamit untuk pulang. Sementara Mu Wan, ia langsung pergi membersihkan diri, lalu menatap bintang di langit dari jendela.     

Saat ia berdiri di balkon, ia mendengar suara mobil dari lantai bawah. Setelah dilihat, ternyata itu adalah mobil Gu Tingyuan yang baru saja pergi.     

Ia pikir Gu Tingyuan akan tinggal malam ini. Tapi siapa sangka, setelah tamu pergi, ia tidak mau tinggal di rumah ini bersamanya dan malah ikut pergi.     

Terkadang ia sungguh tidak mengerti, bagaimana bisa orang itu sangat antusias saat di depan orang dan langsung acuh saat di belakang?     

Setelah melihat mobil yang secara perlahan mulai menghilang di kegelapan malam itu, ia langsung melihat sebuah rumah dari kejauhan. Lampunya redup dan mungkin ia bisa pergi kesana untuk mencari tahu sesuatu.     

Mu Qan langsung turun dan pergi menuju gedung tempat Gu Han tinggal.     

Pintu depan sangat sepi, selain lampu kuning yang redup di koridor, sepertinya tidak ada seorangpun di dalam sana.     

Setelah melihat dan memastikan tidak ada orang di sekitarnya, Mu Wan memasuki kediaman Gu Han itu dengan hati-hati. Ia tidak perlu menyalakan lampu karena sudah ada sinar bulan yang cukup terang di luar jendela.     

Hanya saja rumah ini tidak terlalu besar atau kecil. Dan ia yang baru pertama kali mengunjungi rumah ini benar-benar tidak tahu tata letaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.