Suami Dingin Tapi Kaya

Namaku Mu Han



Namaku Mu Han

0"Itu benar." Mu Qingsong mengangguk sambil menatap Gu Han dengan ekspresi tenangnya.     

Gu Han sedikit menyipitkan matanya, "Apa yang akan dia lakukan sebenarnya?"     

Mu Qingsong itu sangat licik, ia terlihat acuh tak acuh, tapi sebenarnya ia ingin menggunakan Gu Han untuk menyingkirkan Mu Wan.     

Lagi pula, setelah Gu Han mengetahui bahwa Mu Wan masuk ke Yujing Manor untuk menyelidikinya, secara tidak langsung itu juga sangat membahayakannya.     

"Sebelum dia mengetahui bahwa Mu Chen dijebak sebagai pembunuh, dari catatan teleponnya dia mengetahui bahwa Mu Chen memiliki kontak dengan asistenmu, jadi Mu Wan curuga bahwa semua ini direncanakan olehmu."     

Gu Han menyipitkan matanya menatap Mu Qingsong.     

"Apa kamu yang memberitahunya?"     

Mu Qingsing sama sekali tidak terkejut, "Tidak mungkin, aku tidak bodoh dan bukankah dengan mengatakan semua itu padanya aku sama saja dengan menggali kuburanku sendiri?"     

Gu Han sedikit ragu.     

"Dan karena dia sudah mencurigaiku, jadi hubungan antara paman dan keponakan di antara kami benar-benar sudah rusak. Alasanku memberitahu tuan muda Han adalah aku berharap tuan akan berhati-hati terhadap setiap pergerakannya."     

Gu Han menyipitkan matanya, akhirnya ia tahu alasan mengapa Mu Wan bisa ada di kediamannya malam itu.     

Sepertinya benar yang dikatakan Mu Qingsong. Ia harus waspada terhadap wanita itu, kalau ia tidak hati-hati, wanita itu bisa menemukannya nanti. Bagaimana ia menghadapi kakeknya nanti? Cepat atau lambat, ia pasti akan dikeluarkan dari keluarga Gu.     

"Wanita ini sungguh tidak mudah, secara tidak terduga dia bisa merayu Gu Tingyuan dan kembali lagi ke Yujing Manor untuk menyelidiki aku."     

"Tuan muda Han, walaupun Mu Wan itu seorang wanita, tapi dari yang aku ketahui, dia akan membalas siapapun yang berani menggertaknya. Dan baginya, Mu Chen adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki di dunia ini, jadi dia pasti akan berusaha untuk menyelamatkan adiknya itu."     

"Aku mengerti, tidak peduli seberapa kuat dia, tetap saja dia itu hanya seorang wanita." Gu Han tidak terlalu mengambil hati. Lagi pula, selain kakeknya dan Gu Tingyuan, tidak akan ada orang ketiga yang bisa mengeluarkannya dari kota Yu ini.     

Ia hanya seorang wanita, jadi Gu Han tidak terlalu mengkhawatirkannya.     

Tapi untuk sekedar berjaga-jaga, ia tetap harus hati-hati.     

"Aku tidak ingin mengganggu kesenangan tuan muda Han, jadi aku akan pergi sekarang." Mu Qingsong perlahan berdiri.     

Gu Han melambaikan tangannya, "Pergilah."     

Begitu Mu Qingsong pergi, pintu ruangan pribadi itu tiba-tiba terbuka lagi.     

Sosok yang masuk adalah seorang wanita yang anggun dan tentunya itu adalah kesukaan Gu Han.     

Mu Han mengenakan tank top dan rok ketat, itu membuatnya dirinya yang montok itu terlihat semakin menarik, terutama kedua kaki rampingnya yang langsung menarik perhatian Gu Han.     

Gu Han sudah beberapa kali masuk ke klab malam ini dan dia belum pernah melihat yang seperti ini, apa mungkin wanita ini baru di sini?     

Sambil tersenyum, Mu Han perlahan melangkah mendekati Gu Han.     

Dibandingkan dengan wanita lainnya di sini, Mu Han terlihat jauh lebih baik. Selain itu, dandanannya cukup berbeda malam ini dan itu membuatnya sangat menonjol saat berdiri diantara kerumunan orang-orang.     

Gu han termasuk orang yang genit, selain anggur, ia juga sangat menyukai wanita.     

"Tuan Han."     

Mu Han menampilkan senyum yang mempesona dan begitu ia sampai dihadapannya, ia langsung duduk di pangkuan Gu Han sambil mengaitkan tangannya pada leher pria itu.     

Gu Han sangat ahli dalam hal ini, matanya langsung terkunci pada sosok Mu Han dan telapak tangannya yang besar melingkari pinggang ramping wanita itu.     

"Siapa namamu?"     

"Namaku Mu Han." Kata Mu Han sambil tersenyum.     

"Mu Han..."     

Sambil membisikkan nama itu, Gu Han merasa itu sedikit familiar.     

"Tuan Han belum pernah mendengarnya?"     

"Kamu... putri Mu Qingsong?"     

Senyuman Mu Wan semakin mengembang, "Tuan Han tidak tahu apa-apa. Hari ini aku diam-diam mengikuti ayah datang kemari."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.