Suami Dingin Tapi Kaya

Kamu Sudah Tahu dari Awal?



Kamu Sudah Tahu dari Awal?

0Mendengar hal itu, raut wajah Gu Tingyuan langsung berubah, "Apa katamu?"     

Sebagai seorang teman, hati Helian Zhen sangat sakit memikirkan Mu Wan yang telah mengalami hal yang tidak akan bisa ditahan oleh manusia normal selama empat bulan terakhir ini.     

"Selama empat bulan, dia sudah melakukan lima kali transfusi darah. Itu sebabnya, setiap kali aku memberi perawatan padanya, dia tiba-tiba jadi sangat lemah seperti ini."     

Seketika Gu Tingyuan tertegun, ia menatap tidak percaya pada Helian Zhen. Setelah itu, ia menatap wajah pucat Mu Wan yang terbaring di ranjang rumah sakit. Tidak ada raut wajah marah lagi di sana dan itu membuat hatinya semakin sakit.     

Ia sangat mengetahui kondisi ibunya. Selama satu tahun ini ia harus terus menerus melakukan cuci darah agar bisa bertahan hidup. Pihak rumah sakit juga sudah beberapa kali kekurangan stok darah. Rumah sakit juga telah mengundang orang-orang yang memiliki golongan darah yang sama dari berbagai negara untuk melakukan transfusi darah.     

Tapi ia sungguh tidak pernah berpikir bahwa Mu Wan telah melakukan transfusi darah pada ibunya selama empat bulan berturut-turut.     

Informasi yang baru saja diberikan oleh Helian Zhen dengan jelas mengatakan bahwa biasanya orang normal yang melakukan transfusi darah sebanyak 200-400 cc itu perlu istirahat selama satu tahun setengah sebelum mereka melakukan transfusi darah untuk kedua kalinya. Jika dilakukan transfusi darah terus menerus, itu bisa membahayakan nyawa orang tersebut.     

Akhirnya ia mengerti arti dari 'bisa kehilangan Mu Wan sepenuhnya' yang dikatakan oleh Helian Zhen sebelumnya.     

"Kamu sudah tahu dari awal?" Ia menoleh lagi dan tatapan Gu Tingyuan penuh dengan amarah karena sakit hatinya.     

Helian Zhen menjawab, "Tidak, jika aku sudah tahu dari awal, aku tidak mungkin akan membiarkan Mu Wan melakakukan transfusi darah lagi pada bibi Gu. Bukankah itu cari mati namanya?"     

Gu Tingyuan tidak mengatakan apa-apa lagi, ia hanya menatap wanita yang terbaring di ranjang rumah sakit itu.     

Ia tahu dengan jelas betapa berbahayanya jika terus menerus melakukan transfusi darah, tapi ia bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun pada Gu Tingyuan.     

Ia lebih memilih untuk mati dari pada meminta perlindungan dari pria itu.     

Ia dengan mudahnya pergi tiga tahun lalu. Apa hubungan yang ia anggap sangat berharga itu malah tidak berharga sama sekali bagi wanita itu.     

Ia menatap Mu Wan yang ada di tempat tidur dalam-dalam, sampai pandangannya mulai tenggelam dan ia memutuskan untuk berbalik dan pergi dari sana.     

"Ting."     

Helian Zhen menghentikannya.     

Gu Tingyuan berhenti dan berbalik menatapnya.     

Helian Zhen berkata, "Mu Wan tidak pernah membiarkanku untuk memberitahumu, tapi katanya... jika kamu sampai mengetahuinya, nyawanya dan adiknya tidak akan selamat."     

Mendengar itu, ia langsung mengerti alasan mengapa Mu Wan melakukan transfusi darah pada ibunya, itu semua merupakan perintah kakek Gu yang sampai mempertaruhkan nyawa adik Mu Wan.     

Kakek Gu benar-benar keterlaluan untuk masalah yang satu ini.     

Bahkan jika kematian paman Gu tiga tahun lalu itu berhubungan dengan Mu Wan, tetap saja hal itu tidak seharusnya sampai membuat Mu Wan mempertaruhkan nyawanya.     

Mendengar perkataan Helian Zhen, raut wajah Gu Tingyuan terlihat semakin tidak baik! Ia segera berbalik dan keluar dari bangsal!     

Helian Zhen yang berdiri di samping tempat tidur hanya bisa menatap punggungnya yang mulai menghilang. Setelah itu ia menatap Mu Wan yang ada di ranjang rumah sakit, ia berharap setelah Mu Wan sadar, wanita itu bisa berhenti khawatir.     

Selama ada Ting, ia dan adiknya pasti akan aman.     

.     

Di Yujing Manor.     

Di ruang tamu yang mewah dan anggun itu, Gu Jingkun menerima tamu yang merupakan seorang pejabat Kementerian Pertahanan, mereka berdua sedang mengobrol sambil duduk di sofa.     

Saat Gu Tingyuan sampai di pintu, ia dihentikan oleh pengawal Gu Jingkun, "Tuan Gu, kakek Gu sedang menerima tamu terhormat."     

Biasanya Gu Tingyuan bisa masuk dengan bebas, tapi karena tamu Gu Tingyuan hari ini tampak sangat penting, jadi ia memerintahkan agar tidak ada orang yang mengganggu.     

Melirik sejenak ke arah pintu masuk, raut wajah Gu Tingyuan semaik dingin, ia mengangkat tangan dan mendorong pengawal yang menghalanginya. Setelah itu ia langsung menerobos masuk.     

Mendengar langkah kaki dari arah pintu masuk, senyum di wajah Gu Jingkun yang sedang duduk di sofa berangsur menghilang. Saat ia menoleh, ia langsung melihat cucunya yang berjalan ke arah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.