Suami Dingin Tapi Kaya

Semuanya Diambil dari Tubuh Mu Wan



Semuanya Diambil dari Tubuh Mu Wan

0Dengan menggunakan bahasa Inggris yang fasih, ia berkata pada klien asing yang sedang duduk di sofa, "Maaf, istriku tiba-tiba masuk rumah sakit, jadi aku harus segera ke sana. Kita bahas kerja sama ini lain waktu."     

Klien yang mendengar pernyataan ini langsung bangkit berdiri, "Oke, tuan Gu bisa pergi dan kerja sama ini akan kita bahas lain waktu saja."     

Gu Tingyuan mengangguk penuh rasa terima kasih atas pengertian kliennya itu, lalu ia segera berbalik dan keluar dari kantor!     

Di bangsal eksklusif rumah sakit.     

Mu Wan yang terbaring di ranjang rumah sakit itu wajahnya terlihat sangat pucat.     

Wajah Helian Zhen yang berdiri di samping tempat tidur sangat muram, ia tidak tahu apakah ia harus memberitahu Gu Tingyuan tentang hal ini atau tidak.     

Jika tidak memberitahunya, Mu Wan akan dipaksa oleh kakek Gu untuk melakukan transfusi darah sebulan sekali pada bibi Gu dan dengan metode seperti ini, cepat atau lama Mu Wan bisa mati.     

Jika dia memberitahu Ting, Mu Wan juga berkata bahwa satu-satunya yang ia miliki hanyalah jalan buntu...     

Dan juga apa maksud dari perkataannya yang mengatakan 'demi diriku sendiri dan adikku yang ada di penjara'?     

Apa jika Ting sampai mengetahuinya, dia dan adiknya itu akan kehilangan nyawa mereka?     

Tapi kenapa kakek Gu memperlakukan Mu Wan dan adiknya seperti itu?     

Bagi kakek Gu yang sudah pernah bertarung di medan perang, nyawa seseorang mungkin tidak berarti apa-apa baginya. Tapi ia masih tidak mengerti kenapa kakek Gu sebegitu bencinya pada Mu Wan yang merupakan seorang wanita lemah yang bahkan tidak akan pernah bisa mengancamnya.     

Suasana hati Helian Zhen semakin rumit saat melihat Mu Wan yang masih berbaring di ranjang rumah sakit.     

Wanita ini benar-benar menganggap remeh akan hidupnya sendiri.     

Saat memikirkannya, tiba-tiba pintu bangsal dibuka dengan tergesa-gesa.     

Itu adalah Gu Tingyuan. Ia sangat terkejut dan tiba-tiba menegang saat melihat wajah pucat Mu Wan yang terbaring di ranjang rumah sakit.     

Jelas-jelas kemarin dia baik-baik saja, tapi kenapa tiba-tiba jadi seperti ini lagi?     

Sial!     

Apa mungkin memang terjadi sesuatu dengan tubuhnya?     

 "Apa yang terjadi?"     

Ia mendekat ke tempat tidur, menoleh dan bertanya dengan raut cemas pada Helian Zhen yang duduk di samping tempat tidur. Namun, hanya dengan melihat wajah muramnya, tidak ada lagi tampang humoris dan suka mengejek di sana.     

Helian Zhen terus menundukkan kepalanya karena suasana hatinya sangat rumit.     

Ia hanya berkata dengan ringan, "Tenang saja, sementara ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan."     

Gu Tingyuan mengerutkan kening karena tidak puas dengan jawaban itu, "Apa maksudnya sementara ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan?"     

Raut wajah Helian Zhen sangat tenang. Dibandingkan dengan reaksi sebelumnya saat Mu Wan mengalami kecelakaan, kali ini sikapnya sangat tidak normal!     

Gu Tingyuan yang melihat petunjuk itu menatapnya dengan tatapan tajam, lalu ia bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi padanya?"     

Ia mendongak untuk menatapnya, Helian Zhen masih merasa bimbang apakah ia perlu memberitahu yang sebenarnya atau tidak.     

Jika ia tidak memberitahunya, maka hanya bisa menunggu kematian Mu Wan, baru ia akan memberitahunya.     

Dan bagi Mu Wan sendiri, semuanya merupakan jalan buntu!     

Tidak.     

Ia harus mengatakannya pada Ting, mungkin masih ada kesempatan. Dengan perasaannya pada Mu Wan, ia mungkin tidak akan membiarkan kakeknya melukai wanita itu.     

Ia terdiam sejenak sambil menatap Gu Tingyuan. Setelah itu, ia mengambil notebook yang ada di atas meja bundar di sampingnya.     

Di dalam layar terdapat beberapa informasi yang dia kumpulkan dan semuanya merupakan tentang transfusi darah yang bisa membahayakan nyawa seseorang.     

Dia menyerahkan notebook itu pada Gu Tingyuan. Awalanya Gu Tingyuan menerimanya dengan sedikit bingung. Tapi akhirnya ia menelusuri semua informasi yang ada di dalamnya.     

Semakin jauh ia membacanya, ia bisa melihat bahwa setiap baris menjelaskan tentang kerusakan seperti apa yang akan timbul jika dilakukan transfusi darah pada tubuh manusia secara terus menerus, dan yang paling parah adalah hal tersebut bisa merenggut nyawa seseorang.     

Setelah selesai melihat informasi tersebut, Gu Tingyuan menoleh dan menatap bingung Helian Zhen, "Apa maksudnya ini?"     

"Selama empat bulan terakhir ini, darah yang dibutuhkan ibumu, semuanya diambil dari tubuh Mu Wan."     

PS: Terima kasih untuk 100 koin untuk "Rasa Jeruk Seharga 98k"!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.