Suami Dingin Tapi Kaya

Pertama Kali Memohon Padanya



Pertama Kali Memohon Padanya

0Setelah kembali ke rumah sakit, Mu Wan masih koma seperti sebelumnya.     

Helian Zhen terus berdiri di depan ranjang rumah sakit. Meskipun nyawanya tidak dalam keadaan yang bahaya lagi, tapi tubuhnya benar-benar kurus dan bahkan wajahnya masih sangat pucat.     

Pintu bangsal terbuka dan saat Helian Zhen melihatnya, ternyata Gu Tingyuan baru saja kembali, ia tahu bahwa pria itu pasti baru saja pergi menemui kakek Gu.     

"Bagaimana, kamu sudah mengatasinya?"     

Sejak ia masuk, Tatapan Gu Tingyuan selalu tertuju pada wajah Mu Wan, ia hanya menjawab dengan 'ng' tanpa membuka mulutnya.     

Suasana kamar itu sangat sunyi. Helian Zhen diam-diam pergi karena sepertinya ia menyadari bahwa pria itu sedang tidak ingin bicara.     

Sambil berdiri di depan ranjang rumah sakit, ia menatap orang yang terbaring di atasnya. Gu Tingyuan tidak pernah berpikir bahwa wanita itu bisa pergi kapan saja dari dunia ini.     

Meskipun wanita itu telah meninggalkan dunianya tiga tahun yang lalu, tapi dibandingkan dengan kata 'kematian', itu lebih menyakiti hatinya.     

Tiba-tiba telepon yang ada di genggamannya berdering.     

Itu adalah panggilan dari Qin Feng.     

"Halo?" Sambil memegang ponselnya, ia berjalan ke arah jendela.     

Tidak tahu apa yang dikatakan Qin Feng, tapi seketika raut wajah Gu Tingyuan yang tadinya gelap jadi sedikit cerah.     

"Kamu yakin?"     

"Baiklah."     

"Kerja bagus."     

Mu Wan terbangun dan ia sedikit linglung melihat sosok yang dikenalnya sedang berdiri di depan jendela.     

Setelah sosok itu terlihat semakin jelas, Mu Wan baru teringat dengan semua yang terjadi padanya sebelum ia koma.     

Helian sudah mengetahui perihal transfusi darah itu dan apa mungkin Gu Tingyuan juga sudah mengetahuinya?     

Gu Tingyuan yang baru saja mengakhiri panggilan itu langsung berbalik dan menatap matanya yang jernih dan sangat kegirangan itu.     

Hanya saja ia menyimpan kegembiraannya itu dalam hati. Ia mendekati ranjang rumah sakit, "Kamu sudah bangun."     

Tatapan Mu Wan sedikit ragu-ragu, "Bagaimana kamu... bisa ada di sini?"     

Apa Helian sudah memberitahunya?     

"Bukankah normal jika aku ada di sini?" Meskipun nadanya sangat ringan, tapi tetap saja kurang mesra seperti hari-hari sebelumnya.     

Mu Wan mencoba untuk bangkit dari tempat tidur dan Gu Tingyuan ingin menghentikannya, tapi ia tidak ingin menunjukkan sifat lembutnya itu, dengan nada dingin ia berkata, "Jika tidak kuat jangan dipaksakan, kamu hanya akan menyusahkan orang lain nantinya."     

Mu Wan yang baru bergerak sedikit saja, tapi seluruh tubuhnya sangat lemas sampai ia hampir tidak memiliki kekuatan sedikitpun.     

Lagi-lagi ia melihat ke sekeliling bangsal dan sepertinya ini masih di Rumah Sakit Pertama.     

"Helian... apa yang dia katakan padamu?" Ia bertanya dengan sedikit ragu.     

Raut wajah Gu Tingyuan yang terlihat acuh tak acuh menatapnya, "Dia sudah memberitahu apa yang seharusnya aku ketahui dan sekarang aku sudah mengetahui semuanya."     

Mu Wan sangat terkejut dan wajahnya terlihat semakin pucat dari sebelumnya.     

Ia sudah tahu. Lalu bagaimana dengan Mu Chen? Apa yang terjadi padanya sekarang?     

Mu Wan semakin cemas memikirkan adiknya yang ada di penjara itu.     

Jika Gu Jingkun sampai tahu, orang pertama yang akan ia sentuh adalah Mu Chen.     

Ia sangat cemas, sampai tidak mempedulikan lagi keadaannya. Segera setelah ia menyingkap selimutnya, ia langsung bangkit dari tempat tidur, tapi karena kondisinya yang masih lemah, ia terjatuh dari ranjang rumah sakit.     

Gerakannya yang beritu tiba-tiba membuat Gu Tingyuan tidak sempat untuk bereaksi dan ia hanya bisa melihatnya terjatuh dari ranjang rumah sakit.     

"Apa yang kamu lakukan!?" Ia bertanya dengan nada yang tajam, ia sangat marah karena wanita itu tidak pernah memperhatikan kondisi tubuhnya dan selalu terlihat acuh tak acuh dengan tampangnya yang sudah seperti orang tidak bernyawa itu.     

Ia semakin marah tapi tidak bisa menahan kekhawatiran dan kesedihan di hatinya. Segera ia mengangkat wanita yang terjatuh di lantai itu.     

Mu Wan sedikit tersentuh, tapi mengingat adiknya yang mungkin sedang dalam bahaya, ia segera menangkap kemeja Gu Tingyuan dan meremasnya dengan kuat. Untuk pertama kalinya, ia memohon pada pria itu sambil menangis, "Gu Tingyuan, aku tahu aku bersalah padamu tiga tahun lalu, kamu bisa membalasnya dengan cara apapun, tapi... aku mohon, bisakah kamu menyelamatkan Mu Chen? Aku tidak memiliki apa-apa lagi dan aku sungguh tidak membutuhkan apa-apa lagi, jika kamu menyelamatkannya, aku bersedia melakukan apapun. Kumohon... kumohon selamatkan dia..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.