Suami Dingin Tapi Kaya

Dia Sudah Membunuh Ayahmu



Dia Sudah Membunuh Ayahmu

0Meskipun kakek Gu masih memiliki satu cucu lagi, tapi bagaimanapun ada darah orang lain yang mengalir di dagingnya, dan tetap saja cucunya itu bukan merupakan cucu kandungnya.     

Ia memang lebih memanjakan Gu Han, tapi itu semua karena anak itu masih muda. Selain itu, ibunya meninggal saat melahirkannya. Jika kakeknya tidak menunjukkan kasih sayangnya, ia pasti akan merasa kesepian.     

"Kamu berani melawanku demi wanita yang sudah membunuh ayahmu!?" Gu Jingkun sangat sedih menatap cucunya itu.     

"Selama kakek tidak menyentuhnya, kita tetaplah keluarga kandung." Ia menoleh sekilas ke arah Gu Jingkun, "Bisa dibilang aku ini adalah anjing liar, tapi aku bisa jinak jika kakek tidak memaksaku."     

"Dia sudah membunuh ayahmu!!" Gu Jingkun sampai gemetar karena amarahnya.     

Gu Tingyuan semakin tertekan jika sudah membahas ayahnya.     

Setiap kali membahas tentang ayahnya dan juga Mu Wan, ia pasti akan langsung menghentikan topik pembicaraan itu.     

"Itu urusanku."     

Setelah mengatakannya, Gu Tingyuan berbalik dan pergi dari sana,     

Gu Jingkun sangat marah, tapi ia tidak bisa menghentikan cucunya itu. Ia hanya bisa berdiam diri dengan wajah pucatnya, ia menatap tegas pada punggung cucunya yang sudah pergi itu.     

Jika saja ia masih dalam keadaan yang sehat dan kuat, mungkin cucunya itu akan berani membentaknya dari awal.     

Kepala pelayan langsung datang membantu pria yang sedang marah itu untuk kembali duduk di sofa.     

"Tuan jangan marah lagi, Anda juga tahu bahwa karakter tuan muda memang seperti itu."     

Gu Jingkun yang sedang duduk di sofa itu menarik napas dalam-dalam untuk meredakan amarah di hatinya.     

"Aku tahu, tapi situasinya berbeda kali ini! Jika bukan karena wanita itu, Gu Ming tidak akan mati."     

"Mungkin... tuan muda memiliki rencana sendiri." Kepala pelayan itu mencoba menenangkannya.     

Gu Jingkun mengela napas, "Hmph, rencana apa yang bisa dia miliki, dia itu hanya ingin melindungi wanita itu." Mengungkit masalah itu, Gu Jingkun masih tidak mengerti, lalu dia menatap sedih kepala pelayan itu, "Menurutmu apa yang sebenarnya terjadi dengannya? Dengan kondisinya yang seperti ini, jangankan untuk wanita biasa, jika dia menginginkan putri presiden sekalipun itu tidak akan jadi masalah. Tapi kenapa dia malah berakhir dengan iblis seperti Mu Wan itu?"     

Kepala pelayan tersenyum ringan, "Masalah percintaan memang tidak masuk akal, bukankah Anda dan nyonya Zhuang Rao juga demikian?"     

Raut wajah Gu Jingkun langsung berubah gelap, ia melotot pada kepala pelayan, "Tidak bisa dibandingkan dengan itu! Zhuang Xian dan aku tidak memiliki perselisihan, kami berpisah karena kesalahan saat kami masih muda, dan juga..." Gu Jingkun masih merasa malu jika mengungkit tentang nyonya Zhuang, "Nenek Tingyuan sudah lama pergi dan aku sangat malas membahas urusan pribadi wanita itu."     

Nyonya Zhuang merupakan cinta pertamanya. Saat itu mereka hilang kontak karena dia harus ikut wajib militer. Saat ia kembali dari wajib militer, Zhuang Xian sudah menghilang. Setelah menunggu selama bertahun-tahun dan masih tidak ada kabar, akhirnya dengan bantuan orang tuanya, ia menikahi orang yang sangat terkenal waktu itu, yaitu nenek Gu Tingyuan yang telah menjadi keluarganya. Dengan kelahiran Gu Ming di tahun kedua, pernikahan mereka terbilang sangat lengkap dan bahagia.     

Tapi siapa sangka bahwa setelah berpuluh-puluh tahun berlalu, ia baru tahu bahwa Zhang Xian masih menunggunya dan bahkan memutuskan untuk tidak menikah.     

Setelah mendengar kabar itu, rasa bersalah di hati Gu Jingkun semakin dalam dan karena nenek Gu Tingyuan sudah lama meninggal, ia memutuskan untuk mencari teman lamanya itu dan melanjutkan hubungan mereka sebelumnya.     

Namun karena aturan dan norma kesusilaan, nyonya Zhuang tidak langsung pindah ke Yujing Manor, kadang ia akan datang untuk duduk sebentar dan mengobrol dengan Gu Jingkun, mengobrol tentang kehidupan mereka sambil minum teh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.