Suami Dingin Tapi Kaya

Kira-Kira Siapa yang Mengirim Pesan pada Yihan?



Kira-Kira Siapa yang Mengirim Pesan pada Yihan?

0Mu Wan sedikit tekejut, lalu ia melirik Yihan, "Kamu menerima pesan?"     

Jing Yihan mengangguk, "Iya, nomor tidak dikenal dan dia juga tidak memberitahu namanya. Awalnya aku pikir itu penipu, tapi isi pesannya tidak melibatkan sejumlah uang dan juga rumah sakit itu merupakan rumah sakit besar, jadi karena curiga, aku langsung datang kemari!"     

Mendengar itu, Mu Wan tiba-tiba tenggelam dalam pikirannya.     

Siapa yang mengirimkan pesan pada Yihan, memberitahunya bahwa ia ada di rumah sakit, tapi tidak memberitahu namanya...     

"Aku sungguh tidak menyangka bahwa kamu benar-benar ada di rumah sakit dan tidak memberitahuku sama sekali!" Jing Yihan menatapnya dan berkata dengan marah.     

Mu Wan seketika jadi sedih, "Aku juga tiba-tiba pingsan dan langsung dibawa kemari. Aku tidak membawa ponsel, lalu bagaimana caranya aku memberitahumu?"     

Jing Yihan menatapnya dan dari tampang wanita itu, ia bisa melihat dengan jelas bahwa warna kulitnya semakin buruk dari sebelumnya.     

"Wan Wan, apa yang sebenarnya terjadi padamu?"     

Sepertinya sejak ia menikah dengan Gu Tingyuan, tubuhnya selalu ada masalah. Terakhir kali ia juga melihatnya dalam kondisi seperti ini, apa itu memang penyakit yang serius?     

"Apanya yang bagaimana?"     

"Kondisi tubuhmu. Terakhir kali aku juga melihatmu seperti ini. Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"     

Mu Wan tertawa, "Sungguh ini hanya anemia! Kalau tidak percaya, tanya saja pada dokter yang ada dibelakangmu itu."     

Jing Yihan tertegung sejenak, lalu ia berbalik untuk melihat Helian Zhen yang masih memegang makanan itu, "Dia itu dokter?"     

Mu Wan sedikit terkekeh sambil mengangguk, "Iya dan keterampilan medisnya juga sangat bagus."     

Jing Yihan menurunkan tatapannya, "Tidak heran jika dia terlihat sedikit familiar. Apa mungkin dia adalah teman Gu Tingyuan yang merupakan dokter itu?"     

Mu Wan mengangguk, "Benar."     

"Kamu mengenalku?" Helian Zhen langsung mencondongkan kepalanya dan bertanya pada Jing Yihan setelah mendengar percakapan keduanya.     

Jing Yihan mengangkat tangan dan menyangkalnya, "Tidak!"     

Helian Zhen yang mendengar perkataannya itu merasa sedikit kecewa.     

"Ya sudah, ayo kita makan!"     

Ia meletakkan makan malam yang ia pegang di atas meja bulat di sana, lalu menoleh ke arah Mu Wan dan bertanya, "Apa aku perlu menyuapimu?"     

Mu Wan tertegun sejenak mendengar perkataannya.     

"Tidak perlu, aku bukannya tidak bisa menggerakkan kaki dan tanganku..."     

Helian mengangguk, "Benar juga."     

Karena Gu Tingyuan yang memintanya, jadi ia harus memperhatikan setiap hal dengan teliti!     

Ia menarik meja bulat itu dekat dengan ranjang dan meletakkan makan malam mereka di sana, setelah makan malam tersaji, Mu Wan mulai merasa ingin menikmati makanannya.     

Tapi saat mengambil sendok yang ada di dalam mangkuk, tangannya tiba-tiba gemetar dan sendok itu pun jatuh.     

Kondisi itu membuat Mu Wan terdiam sejenak.     

Apa yang terjadi...     

Mengapa tangannya seperti mati rasa sampai ia bahkan tidak bisa mengangkat sendok itu?     

Jing Yihan yang memperhatikannya langsung bertanya dengan cemas pada Mu Wan, "Wan Wan, ada apa denganmu?"     

Mu Wan juga sedikit terkejut, apa memang terjadi sesuatu pada tubuhnya?     

"Tenang saja, ini karena kondisinya masih lemah. Itu akan segera membaik setelah dia pulih nanti." kata Helian Zhen yang ada di samping.     

Itu semua adalah gejala anemia. Karena jumlah sel darah merah berkurang, kemampuan untuk menyalurkan oksigen juga melemah, sehingga sel-sel jaringan kekurangan oksigen. Itu juga yang menyebabkan berbagai gejala seperti lemahnya anggota tubuh dan juga pusing.     

Inilah sebabnya dia selalu menekankan untuk tidak melakukan transfusi darah lagi, karena itu akan menjadi semakin serius. Apa yang akan Mu Wan hadapi selanjutnya bukan lagi hanya 'gejala', tapi penyakit yang tidak akan bisa disembuhkan dan bahkan bisa mengambil nyawanya kapan saja.     

Jing Yihan yang awalnya sangat khawatir itu langsung menghela nafas lega setelah mendengarnya.     

"Kamu yakin dia tidak apa-apa?" Setelah berbalik, Jing Yihan bertanya dengan cemas.     

Helian Zhen mengangguk, "Tentu saja. Selama ada aku, dia pasti akan baik-baik saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.