Suami Dingin Tapi Kaya

Dicakar Oleh Binatang Buas



Dicakar Oleh Binatang Buas

0Mu Wan bisa mengerti maksud Jing Yihan, "Apa yang ingin kamu katakan?"     

"Aku takut kamu tidak baik-baik saja dan lebih takut lagi jika Gu Tingyuan tahu bahwa kamyu mendekatinya untuk tujuan tertentu. Melihat karakternya, apa kamu masih tidak tahu apa yang akan dia lakukan padamu! Wan Wan, apa kamu tidak pernah memikirkan jika masih seperti ini, tidak akan ada lagi kemungkinan untukmu dan dia."     

Meskipun memang sakit hati, tapi Mu Wan sepertinya sudah terbiasa berpura-pura selama tiga tahun terakhir ini. Ia hanya tersenyum ringan, "Memang sudah tidak ada kemungkinan untuk kami."     

"Tapi kamu masih tetap mau menikahinya!" Jing Yihan sudah kehabisan kesabarannya.     

Sebagai teman baiknya, ia sangat memahami karakter Mu Wan.     

Tiga tahun yang lalu, ia menganggap pria itu sebagai harta paling berharga baginya. Ia bahkan pernah mengatakannya sendiri 'Hanya Gu Tingyuan yang bisa menguasai seluruh jantung dan hatiku'.     

Ia juga pernah pernah bertanya sambil bercanda, jika Gu Tingyuan tidak ada, apa ia akan mati? Lagi pula bagaimana bisa seseorang yang sudah tidak memiliki jantung melanjutkan hidupnya?     

"Bukankah aku sudah pernah menjelaskannya, aku menikahinya hanya untuk menyelidiki Gu Han."     

"Tapi sekarang Mu Chen sudah bebas, apa kamu... masih bisa 'melepaskan diri' darinya?"     

Mu Wan mulai berpikir keras.     

Sesuai dengan karakter Gu Tingyuan, pria itu mungkin tidak akan melepaskannya seumur hidup. Belum lagi mereka telah membuat kesepakatan, bahkan jika tidak ada pernikahan, mereka tetaplah sepasang suami istri.     

"Apa buruknya menikah dengannya?" Ia tiba-tiba menatap Jing Yihan.     

Jing Yihan tertegun, "Apa?"     

"Jika dia melakukan kesepakatan dengan wanita lain, aku lebih suka jika itu adalah diriku sendiri." Dengan begitu, pria itu tidak akan pergi dan ia bisa tetap hidup.     

Jing Yihan masih tidak mengerti, "Kenapa?"     

"Karena dia adalah jantung hatiku."     

Mata Jing Yihan tiba-tiba memerah dan ia merasa sedikit kesal.     

"Kamu ini... otakmu benar-benar sudah dicuci oleh perasaanmu!"     

Mu Wan hanya tersenyum, lalu ia mencubit gemas hidung temannya itu, "Sudahlah, bukankah kamu pernah mengatakan bahwa setiap tetes air mata wanita itu sangat berharga?"     

Jing Yihan sebenarnya tidak menangis sungguhan, hanya saja ia sedih mendengar perkataan Mu Wan.     

Ia menoleh dan melihat ke luar jendela, ternyata matahari sudah sangat cerah.     

Karena takut Mu Han akan menggangu Mu Wan lagi, Jing Yihan berencana untuk tinggal sampai Helian Zhen kembali, setelah itu ia akan pergi bekerja.     

Helian Zhen yang baru saja kembali langsung melihat luka di tangannya dan ia tertegun selama beberapa saat.     

"Ada apa dengan tanganmu?"     

Jawab Mu Wan dengan ringan, "Dicakar oleh binatang buas."     

Helian Zhen tertegun sejenak, lalu ia berbalik untuk melihat bangsal VIP ekslusif, "Binatang buas?"     

Apa mungkin ada kucing atau anjing liar yang berkeliaran di sini?     

Suster sudah membersihkan dan membalut luka Mu Wan, jadi Helian Zhen tidak bisa melihat apa yang menyebabkan luka di punggung tangan wanita itu. Ia tidak bertanya lagi karena mengira bahwa luka itu benar-benar dicakar oleh kucing atau anjing.     

.     

Setelah tinggal di rumah sakit selama seminggu, tubuh Mu Wan akhirnya mulai membaik dan ia tidak perlu berbaring di tempat tidur sepanjang hari.     

Setelah kesehatannya mulai membaik, Helian Zhen mengantarnya kembali ke Yujing Manor.     

Sesampainya di kamar utama, Mu Wan tidak sabar untuk memegang ponselnya.     

Ini sudah seminggu sejak Mu Chen dibebaskan, tapi ia tidak pernah mendengar kabar dari adiknya itu.     

Setelah menyadari bahwa ponselnya mati karena kehabisan daya, ia langsung mengisi daya ponselnya karena berpikir bahwa Mu Chen pasti sudah sejak lama menghubunginya.     

Dan benar saja, ponselnya langsung bergetar setelah dihidupkan dan itu semua merupakan panggilan masuk dari nomor asing yang sama.     

Apa mungkin itu Mu Chen?     

Mu Wan langsung menghubungi balik.     

"Halo? kakak!"     

"Mu Chen, itu benar-benar dirimu rupanya!" Mu Wan sangat senang.     

"Kak, ada apa dengan kakak beberapa hari ini? Kenapa tidak pernah mengangkat panggilanku?"     

 Mu Wan berpikir bahwa ponselnya kehabisan daya itu pasti karena panggilan tidak terjawab dari Mu Chen.     

"Kakak..." Ia berpikir selama beberapa detik, lalu menemukan alasan lain, "Kakak menemai Gu Tingyuan dalam perjalanan bisnisnya dan setelah naik pesawat baru sadar bahwa kakak lupa membawa ponsel."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.