Suami Dingin Tapi Kaya

Cepat Naik ke Speedboat!



Cepat Naik ke Speedboat!

0"Wanita sialan..."     

Pria itu sangat kesakitan sampai ia tidak bisa bicara dan saat itu, teman-temannya menunggu di speedboat dan menyaksikan pemandangan tersebut segera berlari dari sana!     

"Cepat kejar dia..." Desak pria yang kesakitan itu sambil menunjuk punggung Mu Wan.     

Ini merupakan bisnis sebesar 10 juta dan mereka tidak bisa membiarkannya lari semudah itu!     

Mu Wan berlari sambil menggenggam ponselnya di tangan! Itu merupakan satu-satunya benda yang bisa menyelamatkan nyawanya. Jika sampai hilang, maka hanya kegelapan yang akan menantinya...     

"Gu Tingyuan, cepatlah tolong aku!!" Ia berteriak dengan suara yang mulai serak.     

Itu merupakan teriakan putus asa yang membuat hati Gu Tingyuan seperti terbakar api amarah dan tersayat oleh pisau.     

Orang-orang di belakang masih mengejarnya dan Mu Wan semakin mempercepat langkahnya, tapi karena orang-orang itu semakin dekat, ketakutan Mu Wan juga semakin bertambah.     

Ia melihat ponselnya dan berteriak lagi dengan suara yang putus asa, "Gu Tingyuan, kamu pernah berkata tidak akan membiarkanku mati semudah itu, kamu juga pernah berkata jika memang harus mati, aku harus lebih dulu membayar hutangku padamu. Kamu berkata bahwa hidup dan matiku ada di tanganmu, jadi... cepat selamatkan aku, kumohon!!"     

Di akhir teriakannya, pria itu bisa mendengar tangisan putus asa Mu Wan dan itu sungguh menyayat hatinya.     

Mu Wan tentunya tidak ingin mati sekarang. Seperti yang dikatakan Gu Tingyuan, jika memang harus mati, ia akan mati di tangan pria itu.     

Karena ia memang berhutang pada pria itu.     

Hati Gu Tingyuan seperti dicabik-cabik mendengar suara yang mendesak dari panggilan itu. Ia tidak menanggapi Mu Wan, tapi ia menginjak pedal gasnya sampai batas terakhir dan segera menuju posisi Mu Wan sesuai dengan yang ada di ponselnya.     

Meskipun Mu Wan sudah berlari sekuat tenaganya, namun tetap saja kecepatannya tidak bisa mengimbangi pria yang ada di belakangnya. Dan akhirnya ia terjatuh ke tanah karena dorongan para pria itu.     

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" Ketakutannya membuatnya hanya bisa meronta dengan putus asa.     

Meskipun tempat ini terbilang sepi, tapi para pria itu tampaknya sedikit takut mereka akan terlihat oleh orang lain. Setelah memperhatikan sekitar, mereka segera membawa Mu Wan menuju speedboat yang sudah berlabuh di pantai dan mereka terlihat tergesa-gesa.     

"Siapa kalian sebenarnya? Aku tidak memiliki masalah dengan kalian, jadi cepat lepaskan aku!!"     

Mu Wan sadar bahwa orang-orang ini berusaha untuk membawanya, tapi jika menuju air, kemana sebenarnya orang-orang itu akan membawanya?     

"Cepat sedikit jalannya!"     

Salah satu dari pria itu berkata dengan panik.     

Pergerakan yang dilakukan Mu Wan sebenarnya sudah lumayan cepat, tapi mereka takut jika ada orang yang lewat dan tidak sengaja mendengar, dengan begitu bisnis mereka pasti akan gagal!     

Tepat saat pria itu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara mesin yang menderu.     

Mereka mendongak dan melihat sebuah mobil sport hitam melaju di tikungan depan!     

"Cepat, kita harus segera naik ke speedboat!"     

Seolah sadar bahwa orang yang ada di mobil sport itu datang untuk menyelamatkan wanita yang ada di tangan mereka, pimpinan mereka langsung memerintahkan bawahannya agar segera membawa Mu Wan ke atas speedboat!     

Di tengah ketakutannya, Mu Wa juga melihat mobil sport hitam yang sering dikendarai Gu Tingyuan itu.     

Melihat bahwa dirinya akan di bawa ke atas speedboat, Mu Wan langsung berteriak, "Gu Tingyuan!! Aku di sini!"     

Speedboat itu dengan cepat memutar kemudi dan perlahan meninggalkan teluk.     

Namun mobil Gu Tingyuan tidak berhenti karena hal itu, ia tetap melaju menuju speedboat itu dengan kecepatan penuh.     

Mu Wan semakin ketakutan melihat mobil sport itu melaju menuju ke laut.     

Yang dia kendarai sekarang ini adalah mobil, bukan perahu. Apa dia berencana untuk menuju langsung ke laut?     

Jika begitu, tentunya mobil dan orang yang ada didalamnya akan jatuh ke laut.     

"Tidak..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.