Suami Dingin Tapi Kaya

Keluar



Keluar

0Setelah melihat pria itu tergeletak dan tidak bergerak lagi, Mu Wan segera mengarahkan tangannya yang sudah berlumuran darah itu untuk meraih tangan Gu Tingyuan dan membuka layar ponsel pria itu. Ia segera mencari nomor kontak Qin Feng dan menghubunginya!     

Tidak lama setelah itu, sebuah helikopter mendarat di speedboat dan segera melarikan Gu Tingyuan ke rumah sakit.     

.     

Di depan UDG, Mu Wan sedang duduk di kursi tunggu. Meskipun darah di wajahnya sudah kering, namun karena pakaiannya masih berlumuran darah, jika dilihat lagi itu membuatnya terlihat sedikit menyeramkan.     

Di sudut koridor, sekelompok orang berjalan menuju pintu UGD.     

Mu Wan perlahan mendongak setelah mendengar suara langkah kaki itu. Ternyata itu adalah Gu Jingkun yang datang dengan wajah tidak senangnya, ia juga dikelilingi oleh pengawal termasuk Gu Han.     

"Astaga, bukankah itu istri kakak sepupu?" Gu Han melihat Mu Han yang berlumuran darah sedikit terkejut, namun ia langsung berkata dengan nada mengejek.     

Raut wajah Gu Jingkun yang tadinya tidak senang berubah semakin tidak senang setelah melihat kehadiran Mu Wan.     

Wanita itu sudah membunuh putranya tiga tahun lalu dan sekarang cucunya juga harus sekarat karenanya. Wanita ini sungguh tidak patut untuk dipertahankan lagi!     

"Mulai sekarang, kamu harus keluar dan juga tidak diizinkan lagi masuk ke Yujing Manor selangkah pun!"     

Gu Jingkun berkata dengan tegas sambil menatap Mu Wan!     

Mu Wan terkejut menatap Gu Jingkun.     

Saat seperti ini ia ingin dirinya pergi? Ia bahkan belum tahu apakah di dalam sana Gu Tingyuan masih hidup atau tidak. Bagaimana... dirinya bisa pergi?     

"Aku akan pergi setelah dia keluar dari sana."     

Raut wajah Gu Jingkun terlihat semakin dingin, "Tidak perlu!"     

"Aku tidak bisa pergi." Mu Wan menatapnya dan langsung berkata dengan tegas.     

Dari awal Gu Jingkun memang sudah membenci Mu Wan, tapi karena cucunya terluka parah karena wanita ini, kebenciannya sudah mencapai titik maksimal.     

"Hmph, memangnya kamu punya alasan untuk mengatakan 'tidak'?     

Mu Wan sadar bahwa Gu Jingkun memang tidak menyukainya. Sejak tiga tahun yang lalu pria tua itu sudah membencinya dan ditambah lagi masalah ayah Gu Tingyuan, kebencian pria tua itu pada dirinya bisa dibilang sudah mencapai titik paling tinggi.     

"Aku tahu, kakek memang berkuasa, menyuruhku pergi semudah mengurus seekor semut bagi kakek." Ia tidak sedang merendah atau menyombongkan diri, lalu ia menatap Gu Jingkun lagi, "Aku akan pergi, tapi tidak sekarang."     

Gu Jingkun mencibir, "Aku sudah pernah berkata bahwa kamu tidak memiliki hak untuk mengatakan tidak di depanku."     

"Aku punya hak."     

Keyakinannya membuat Gu Jingkun mengerutkan kening tidak percaya, "Kamu?"     

Mu Wan terdiam selama beberapa detik sambil menatapnya.     

"Kakek tahu betul seperti apa statusku di hatinya." Mu Wan sebenarnya tidak terlalu percaya diri saat mengatakannya.     

Tapi ia bisa mengatakannya dengan percaya diri karena ia tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara agar ia bisa tinggal dan menunggu Gu Tingyuan bangun.     

Gu Jingkun tidak menyukai dirinya, terlebih lagi jika ia tetap tinggal di sisi cucunya itu.     

Gu Jingkun mengerutkan keningnya, "Apa maksudmu?"     

"Selama kakek mengalah dan membiarkan aku menunggunya sebentar, aku berjanji..." Setelah mengatakan itu Mu Wan terdiam sejenak, "Aku tidak akan pernah muncul di hadapannya lagi."     

Gu Jingkun tidak bisa menahan tawanya mendengar perkataan Mu Wan.     

"Huh, aku bisa membuatmu meninggalkannya tiga tahun yang lalu dan sekarang aku bisa melakukan hal yang sama."     

"Tidak, kakek salah." jawab Mu Wan.     

Gu Jingkun mengerutkan keningnya, "Aku salah?"     

"Tiga tahun lalu kakek memang sangat berkuasa, tapi sekarang cucumu Gu Tingyuan yang lebih berkuasa."     

Dalam hati Mu Wan mulai mengerti akan satu hal. Jika Gu Jingkun menyuruhnya pergi, itu artinya ia tidak membutuhkan dirinya lagi untuk melakukan transfusi darah pada An Rongxi. Awalnya Gu Jingkun ingin dirinya membayar tanpa henti, tapi tiba-tiba ia memintanya untuk tidak perlu membayarnya lagi. Itu artinya Gu Tingyuan langsung menemui Gu Jingkun setelah pria itu mengetahui perihal transfusi darah yang ia lakukan. Pria itu juga mengatakan bahwa ia tidak lagi membutuhkan dirinya untuk melakukan transfusi darah pada ibunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.