Suami Dingin Tapi Kaya

Penjahat yang Tiba-Tiba Bangun



Penjahat yang Tiba-Tiba Bangun

0Namun hasilnya malah 'kata sandi salah'.     

Mu Wan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, bukankah itu kata sandi yang digunakan Gu Tingyuan tiga tahun yang lalu?     

Selanjutnya, dia mencoba tanggal ulang tahun Gu Tingyuan. Namun masih salah juga.     

Apa sebenarnya kata sandi ponsel ini...     

Ia semakin bingung, menoleh sekilas untuk melihat Gu Tingyuan dan ternyata kemeja putih itu sudah penuh dengan noda darah karena berhasil menghentikan pendarahannya.     

Mu Wan semakin diliputi kecemasan setelah melihat warna merah darah itu.     

Dan saat itu, tiba-tiba sederet angka melintas di pikirannya.     

Apa mungkin... itu adalah ulang tahun dirinya sendiri?     

Setelah mengingat tanggal ulang tahunnya, ia mencoba menekan enam angka.     

Namun tetap saja hasilnya sama seperti sebelumnya, 'kata sandi salah'.     

Bukan ini juga…     

Ia merasa sedikit kehilangan, tapi melihat wajah pucat dan darah yang masih mengalir dari tubuh Gu Tingyuan, Mu Wan sadar bahwa saat ia meninggalkan pria itu tiga tahun lalu, tentunya ia akan dilupakan.     

Karena dirinya lah yang lebih dulu tidak menginginkan pria itu dan memilih untuk menyerah akan dirinya.     

Tapi apa sebenarnya kata sandinya, apa mungkin hari ulang tahun ayah atau ibunya?     

Tidak.     

Masih ada sidik jari! Pria ini tentunya mengatur layar kuncinya dengan sidik jari, 'kan?     

Melihat jari-jari ramping itu, Mu Wan segera meraih ibu jari Gu Tingyuan dan tentu saja layarnya langsung terbuka dengan sekali sentuhan.     

Ia sangat senang dan dengan cepat membuka daftar kontak ponsel pria itu.     

Namun saat itu, tiba-tiba ia mendengar erangan seorang pria dari sampingnya...     

Ia membeku seketika, setelah mendongak. Ia melihat pria yang tadi pingsan karena Gu Tingyuan kini tiba-tiba terbangun.     

Mu Wan semakin terkejut karena melihat pria itu perlahan mulai bangkit!     

Pria itu menggelengkan kepalanya yang masih pusing dan saat ia melihat Mu Wan yang duduk sambil melindungi prianya yang terluka parah, pria tadi langsung tersenyum jahat.     

Mu Wan bergidik ngeri melihat pria itu tiba-tiba berdiri. Ia sangat panik dan ketakutan, seperti tengah berjalan di atas es tipis.     

Pria itu mendekat selangkah demi selangkah sambil menatap mangsanya yang tidak memiliki jalan keluar. Hal itu membuatnya semakin tersenyum puas.     

Melihat pria itu mulai mendekat selangkah demi selangkah, Mu Wan juga melangkah mundur dan tiba-tiba tangannya menyentuh sesuatu.     

Ia memiringkan kepala, lalu melihat bahwa itu merupakan pisau yang baru saja jatuh.     

Perkataan Gu Tingyuan tiba-tiba terlintas di benaknya, 'Jika tidak melawan, maka kamu sendiri yang akan terluka...'     

Setelah memikirkannya, ia diam-diam memegang pisau itu di tangannya, lalu menatap pria yang menculiknya tadi melangkah semakin dekat padanya.     

Ia tidak ingin mati.     

Ia masih memiliki banyak penyesalan dan belum sempat menebusnya, ia juga berhutang terlalu banyak pada Gu Tingyuan.     

Ia sungguh tidak ingin meninggalkan dunia ini dengan hutang dan penyesalannya, apa lagi membiarkan Gu Tingyuan mati di sini.     

"Mari kita lihat siapa lagi yang akan menolongmu sekarang..."     

Pria itu mencibir dan bergegas menuju Mu Wan!     

Pria di depannya itu tiba-tiba menangkapnya dan saat itu raut wajah Mu Wan berubah jadi tajam, dengan sekuat tenaga dia mengangkat pisau di tangannya dan menembus perut pria itu.     

"Ahkk!"     

Raut wajah pria itu tampak sangat kesakitan, sambil memegang perutnya, ia menatap tidak percaya pada wanita di depannya.     

Saat itu Mu Wan yang masih terkejut takut jika pria itu akan melawan, sampai akhirnya ia mengangkat pisau di tangannya dan mengarahkannya lagi pada pria itu!     

"Ahkk!!"     

…     

Ia terus mengayunkan pisau di tangannya sampai tubuh pria itu terkoyak dimana-mana...     

Mu Wan tidak punya pilihan lain dan hanya bisa membiarkan musuh tidak memiliki kesempatan untuk melawan agar dirinya dan Gu Tingyuan bisa bertahan hidup.     

Setelah itu, tubuh dan wajah Mu Wan dipenuhi dengan darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.