Suami Dingin Tapi Kaya

Kamu... Bersedia?



Kamu... Bersedia?

0Oleh karena itu He Xiufen selalu berterima kasih pada Mu Wan.     

Melalui putrinya juga, ia mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Mu Qingsong pada Mu Wan dan juga adiknya itu. Ia juga tahu bahwa Mu Wan yang tadinya merupakan seorang putri sekarang jadi tunawisma.     

"Iya, akhir-akhir ini aku lumayan sibuk."     

Mu Wan menjawab sambil melirik Jing Yihan seolah sedang berterimakasih pada temannya itu.     

Dari nada bicara Xiufen, Mu Wan tahu bahwa Yihan tidak memberi tahu ibunya tentang pernikahan dirinya dengan Gu Tingyuan. Menurutnya itu sangat bagus. Lagi pula pernikahannya dengan Gu Tingyuan belum diungkapkan ke publik, jadi ia bisa pergi... dengan mudah tanpa perlu menerima tatapan aneh dari orang lain saat mereka 'bercerai' nanti.     

"Meskipun sibuk bekerja, kamu tetap harus menjaga kesehatanmu." Hu Xiufen bisa melihat bahwa Mu Wan sudah kehilangan banyak berat badan sejak terakhir kali ia bertemu dengannya.     

Mu Wan mengangguk sambil tersenyum, "Baiklah. Oh iya, Bibi, aku mungkin akan menyusahkan kalian selama beberapa hari ini."     

"Tidak masalah, kamu juga sudah banyak membantu keluarga kami, jangankan beberapa hari, bahkan jika kamu tinggal untuk yang lama di sini juga Bibi akan senang!"     

Mu Wan sangat berterima kasih terhadap sikap hangat dan baik Hu Xiufen.     

Paman yang memiliki hubungan darah dengannya saja malah tidak sebaik hubungannya dengan Hu Xiufen. Tidak ada yang lebih berharga bagi orang-orang itu selain hatinya yang keras.     

"Kalian mengobrol saja, Bibi akan memasak!" Kata Hu Xiufen.     

Setelah kematian ayahnya, bantuan Mu Wan pada keluarga ini mulai berkurang, tapi untungnya Jing Yihan langsung mendapat pekerjaan setelah ia lulus, jadi perekonomian mereka bisa lebih baik lagi.     

Makan siang mereka sangat beragam. Hu Xiufen tahu bahwa putri sudah bekerja keras, jadi ia harus hemat. Tapi karena kedatangan Mu Wan, ia langsung mengeluarkan hampir semua daging yang ada di kulkas hanya untuk menyambut Mu Wan.     

Setelah makan siang, mereka berdua masuk ke kamar dan membaca buku bersama. Mereka juga mengobrol secara pribadi.     

"Wan Wan, kamu... bersedia?" Jing Yihan menatapnya lalu tiba-tiba bertanya.     

Mu Wan menaikkan alisnya, "Kenapa tidak?"     

Jing Yihan mengerucutkan bibirnya, "Ayolah! Memangnya aku tidak mengenalmu?"     

Mu Wan menurunkan alisnya.     

Ia memang berkata tidak peduli, tapi sebenarnya sejak meninggalkan Yujing Manor, hatinya seperti kehilangan sesuatu.     

Jing Yihan tidak ingin memperburuk suasana, jadi ia mengubah topik pembicaraan mereka, "Apa rencanamu selanjutnya?"     

Mu wan sudah mengubah pemikirannya, ia mendongak dan melirik temannya itu, "Apa kamu masih kekurangan orang di sana?"     

"Kebetulan kamu menanyakannya, sebenarnya kami masih membutuhkan pemain yang akan berperan menjadi putri duyung."     

"Bagaimana jika aku saja?"     

"Tentu bisa, kemampuan menyelam yang kamu miliki lebih baik dariku. Besok aku akan membawamu untuk menemui orang yang bertanggung jawab atas akuarium tempatku bekerja! Kita akan menghasilkan uang dan jadi kaya bersama-sama!" Jing Yihan bersorak ria.     

"Terima kasih!" Mu Wan sangat bersyukur dan langsung mencium pipi putih temannya.     

Jing Yihan juga menerimanya, "Sama-sama!"     

...     

Di Rumah sakit.     

Dari jendela, terlihat matahari mulai terbenam di barat.     

Sudah seharian penuh, tapi Mu Wan tidak datang ke rumah sakit. Hal itu membuat suasana hati Gu Tingyuan semakin tertekan.     

Apa wanita itu tidak mengkhawatirkan dirinya?     

Helian Zhen yang baru saja memasuki bangsal langsung mendapati temannya itu sedang bersandar di headboard dengan wajah lesunya. Tentu saja ia tahu bahwa suasana hati buruk temannya itu karena Mu Wan tidak datang ke rumah sakit seharian ini.     

Hanya saja karena sifatnya yang arogan itu, ia tidak berani mengatakannya.     

"Ada apa?" Helian Zhen mencondongkan tubuh ke tempat tidur dan menatapnya sambil bertanya-tanya.     

Raut wajah Gu Tingyuan memang sangat lesu dan ia masih mengabaikan Helian Zhen.     

Karena panggilannya tidak dijawab, ia tidak mencoba menghubunginya lagi dan hanya menunggu Mu Wan yang menghubungi dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.