Suami Dingin Tapi Kaya

Tidak Ada Tempat Tujuan Selain Teman Baik



Tidak Ada Tempat Tujuan Selain Teman Baik

0Melirik sejenak cucunya yang sudah memejamkan mata itu, Gu Jingkun memutuskan untuk bangkit dan keluar dari bangsal.     

Gu Tingyuan yang baru saja membuka mata langsung melihat sekelilingnya dan melirik jam yang ada di atas tempat tidur.     

Sudah pukul setengah delapan, tapi kenapa Mu Wan belum datang juga?     

Apa dia tidak khawatir jika dirinya tidak bangun lagi?     

Setelah berlalu setengah jam, tepat pukul sembilan, tidak ada orang lain di bangsal kecuali Helian Zhen yang keluar masuk dari sana.     

Gu Tingyuan akhirnya tidak bisa menunggu lagi. Ia berbalik untuk mengambil ponselnya yang ada di samping tempat tidur dan segera menghubungi nomor Mu Wan.     

Saat itu, Mu Wan sedang mengemasi barangnya dan bersiap untuk meninggalkan Yujing Manor. Awalnya ia berencana untuk pergi ke apartemen tempat tinggal Mu Chen, tapi ia mengingat bahwa Gu Tingyuan mengatur agar adiknya yang tinggal di situ. Jika pria itu tahu bahwa dirinya tidak ada, maka orang pertama yang akan dicari pasti Mu Chen, jadi ia tidak akan pergi ke sana.     

Tapi kota Yu sangat besar dan satu-satunya teman yang ia miliki hanya lah Jing Yihan.     

Eh, Helian juga, tapi ia juga tidak bisa pergi ke tempat pria itu.     

Setelah memikirkannya, sepertinya satu-satunya tempat yang bisa dituju adalah Yihan.     

Saat sampai di depan pintu rumah temannya itu, baru saja ia akan mengetuk pintu, tapi ponselnya tiba-tiba berdering.     

Ia mengeluarkan ponsel dan setelah melihat nama yang dikenalnya di sana, suasana hati Mu Wan menjadi sedikit rumit. Tapi pria itu sendiri yang menghubunginya, itu artinya ia sudah siuman.     

Ia segera menekan tombol silent.     

Gu Tingyuan sedikit bingung setelah mendapati bahwa panggilannya tidak dijawab.     

Apa yang sebenarnya dia lakukan, kenapa tiba-tiba tidak mengangkat panggilannya? Apa dia belum bangun?     

Setelah ponselnya berhenti berdering, Mu Wan melihat sejenak panggilan tak terjawab di kontaknya. Mu Wan menyimpan ponselnya dan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu rumah Jing Yihan.     

Hari ini Jing Yihan sedang libur dan kebetulan ia juga ada di rumah.     

Begitu ia membuka pintu dan mendapati Mu Wan di sana, ia sangat terkejut!     

"Wan Wan? Ada apa datang kemari?"     

Menatap sejenak temannya itu, Mu Wan menampilkan sedikit senyum yang dibuat-buat, "Aku sudah jadi tunawisma sekarang, kamu... bisa tidak membiarkanku tinggal beberapa hari di sini?"     

Jing Yihan tertegun selama beberapa saat, lalu segera menarik temannya itu ke ruang tengah.     

"Apanya yang 'tunawisma'? Bukankah kamu tinggal di Yujing Manor?"     

Mu Wan tidak bisa menjelaskannya dan hanya mengatakan poin utamanya saja, "Aku bebas sekarang. Mu Chen sudah dibebaskan dari penjara dan aku tidak perlu lagi tinggal di sana."     

Jing Yihan semakin tidak mengerti.     

Ia memang sudah berkata sebelumnya bahwa jika Mu Chen sudah bebas, maka ia tidak perlu lagi tinggal di sisi Gu Tingyuan.     

Tapi bukankah jawaban yang ia berikan saat itu adalah ia masih harus mengurus beberapa hal?     

"Kamu... diusir oleh Gu Tingyuan ya?"     

Tentu saja Mu Wan tidak bisa memberitahu bahwa kakek pria itu yang mengusirnya, jadi ia hanya tersenyum, "Aku sendiri yang meminta dan dia juga setuju."     

Jing Yihan semakin tercengang.     

Gu Tingyuan benar-benar setuju? Ini sangat berbeda dengan karakter pria itu.     

Ia masih berpikir bahwa selama hidupnya, Mu Wan tidak akan bisa lepas dari cengkraman pria itu, tapi tidak disangka bahwa Gu Tingyuan akan setuju untuk melepaskan Mu Wan.     

"Dia tiba-tiba setuju, seperti bukan dirinya saja."     

Mu Wan berkata, "Bukankah itu bagus?"     

"Bagus, tentu saja bagus!" jawab Jing Yihan.     

Jika ia berkata apa-apa saat itu, Jing Yihan pasti akan setuju jika Mu Wan bersama dengan Gu Tingyuan.     

Tapi berbeda dengan sekarang, Gu Tingyuan menikahinya karena pria itu membenci nya. Bagi Mu Wan, meninggalkanya merupakan hal yang sangat melegakan.     

"Ada Wan Wan rupanya."     

Saat itu ibu Jing Yihan, Hu Xiufen keluar dan ia sedikit terkejut mendapati Mu Wan di sana.     

"Bibi."     

"Wan Wan sudah lama sekali kamu tidak datang kemari, apa kamu sangat sibuk dengan pekerjaanmu akhir-akhir ini?" Kondisi Hu Xiufen tidak terlalu baik dan ayah Jing Yihan sudah meninggal, hal itu membuat mereka tidak bisa memenuhi perekonomian keluarga mereka. Untung saja ada Mu Wan yang membantu keluarga mereka saat itu, sampai akhirnya masa-masa sulit mereka bisa terlalui.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.