Suami Dingin Tapi Kaya

Suara Tangisan Memohon dari dalam Telepon...



Suara Tangisan Memohon dari dalam Telepon...

0Kenapa Mu Wan bisa pergi?     

Tiga tahun lalu ia menghilang dari dunia Ting setelah melontarkan kata-kata yang menyakitkan pada pria itu dan tiga tahun kemudian ia bahkan jadi lebih kejam karena pergi tanpa sepatah kata pun.     

Bagaimana bisa ia jadi sekejam itu dengan menyakiti pria yang selalu mengukir namanya dalam hati sampai dua kali?     

Helian Zhen menghela nafas sambil menatap bangsal Gu Tingyuan dari kejauhan.     

Suasana hati Ting selama dua hari ini juga sangat buruk. Meskipun dia tidak berkata apa-apa tentang Mu Wan, tapi Helian Zhen tahu betul kalau Ting sangat peduli dengan kepergian Mu Wan, dia juga sangat membenci kepergian Mu Wan yang kedua kalinya ini.     

Pria itu sudah mengukir namanya dalam hati, tapi bagi Mu Wan, pria itu hanya seperti barang yang bisa ia buang kapan saja. Hal itu tentunya memunculkan perasaan tidak senang pada Gu Tingyuan yang sudah membencinya sejak tiga tahun lalu. Setelah mengalaminya lagi, kebenciannya pada Mu Wan juga semakin kuat.     

Helian Zhen sedikit khawatir kebencian yang ada diantara kedua orang itu akan semakin buruk dan tidak bisa diselesaikan.     

Begitu sampai di depan pintu bangsal, ponselnya tiba-tiba berdering.     

Mengetahui bahwa Gu Tingyuan sedang dalam suasana hati yang buruk, Helian Zhen memilih untuk berbalik dan pergi setelah mengeluarkan ponselnya. Ia berjalan menuju sudut koridor untuk menjawab panggilan itu.     

"Halo, paman..."     

Helian Zhen langsung tahu bahwa itu merupakan direktur Rumah Sakit Pertama hanya dengan melihat nama yang tertera di ponselnya.     

Tapi detik berikutnya, terdengar suara tangisan seorang wanita yang dikenalnya dari telepon.     

"Helian Zhen... kamu harus segera menyelamatkan Mu Wan. Kumohon... selamatkan dia, selamatkan dia!"     

Saat panggilan terhubung dan mendengar suara Helian Zhen dari sana, air mata Jing Yihan mengalir semakin deras.     

Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Mu Wan saat ini. Yang ia tahu, apapun yang ia lakukan sekarang ini tidak akan bisa menebus hutangnya pada Mu Wan.     

Mungkin, ia akan hidup dengan hutang dan rasa bersalahnya ini seumur hidup, tapi ia tidak bisa diam saja kalau sampai Mu Wan dibunuh oleh Mu Han.     

Meskipun sudah terlambat, tapi setidaknya ia masih punya harapan dengan meminta bantuan Helian Zhen.     

Setelah beberapa saat, Helian Zhen masih belum tersadar, bagaimana bisa suara tangisan wanita yang terdengar dari panggilan pamannya? Dan suara itu juga terdengar familiar baginya.     

Hanya saja karena dari dua sisi yang berbeda dan ia juga tidak pernah bicara dengan Jing Yihan melalui telepon, jadi Helian Zhen tidak terlalu ingat kalau suara tangisan wanita dari seberang merupakan Jing Yihan.     

"Maaf, ini siapa?"     

"Aku Jing Yihan. Mu Wan sekarang ada di jalan Jindu dan dia ada tangan Mu Han. Helian Zhen... kumohon cepat tolong dia. Kalau kamu tidak pergi sekarang, semuanya pasti akan terlambat!!"     

Jing Yihan yang ada di seberang sangat histeris, dia bahkan hampir putus asa..     

Helian Zhen akhirnya sadar bahwa ini masalah yang serius, sudah tidak sempat baginya untuk bertanya apa yang terjadi. Lalu dia segera berkata, "Aku akan segera membawa orang kesana."      

Jing Yihan yang mendengarnya masih tidak tenang.     

Sudah 20 menit sejak ia meninggalkan jalan Jindu dan ia bahkan tidak berani memikirkan apa saja yang sudah terjadi pada Mu Wan.     

Sambil membawa rasa bersalahnya terhadap Mu Wan, Jing Yihan akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Pertama setelah mengembalikan ponsel direktur rumah sakit itu.     

Ia tahu bahwa Helian Zhen pasti akan pergi menolong Mu Wan karena pria itu sudah mengiyakannya.     

Tapi...     

Apa masih sempat?     

Di malam yang sunyi itu, Jing Yihan berjalan sendirian di tengah jalan dengan air mata yang masih menetes. Punggung wanita itu tampak begitu ringkih dan kesepian.     

.     

Di ruangan pribadi itu.     

Mu Han merasa sangat puas melihat Mu Wan yang merasa terkhianati. Wanita itu menyeringai, ia menyilangkan tangan di dada sambil mengelilingi Mu Wan.     

"Bagaimana, apa rasanya menyenangkan dikhianati oleh teman sendiri?"     

Mu Wan sebenarnya masih tenggelam dan tidak bisa melepaskan diri dari pengkhianatan yang Jing Yihan lakukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.