Suami Dingin Tapi Kaya

Meminta Bantuan



Meminta Bantuan

0Jing Yihan pergi begitu saja, tanpa menjelaskan ataupun meminta maaf karena ia telah membawa Mu Wan ke dalam perangkap seperti ini. Setelah itu langsung ia pergi tanpa berbalik lagi.     

Mu Wan sungguh tidak percaya. Hubungan mereka sangat baik sampai tidak ada rahasia diantara mereka, bahkan hubungan mereka lebih baik dari pada kerabat dan saudara perempuan pada umumnya. Tapi ternyata temannya itu malah mengkhianatinya seperti ini.     

Bagaimana bisa...     

Ia mengira bahwa temannya itu benar-benar terjebak dalam situasi yang membuatnya tidak bisa keluar, sampai-sampai ia tanpa ragu menjual peninggalan ibunya dan menggunakan uang itu untuk menebusnya. Tapi pada akhirnya, temannya itu malah menggenggam pisau dan menusuk tepat di hatinya. Mu Wan sungguh tidak bisa menerimanya.     

"Jing Yihan!!"     

Mu Wan langsung menangis histeris saat pintu ruangan itu tertutup.     

Ia sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Selain adiknya, hanya persahabatannya ini yang paling berharga baginya.     

Entah karena sakit hati atau dendam, Mu Wan sepertinya telah mengalami kegagalan terbesar dalam hidupnya saat melihat punggung Jing Yihan menghilang di balik pintu ruangan itu tanpa menoleh ke belakang.     

Di luar ruang pribadi itu, hati Jing Yihan seperti tersengat mendengar tangis histeris Mu Wan.     

Tapi ia tidak punya waktu lagi, dia harus segera pergi dari sini!     

Dengan kecepatan maksimal, Jing Yihan bergegas menuju gerbang dan menghentikan sebuah taksi, "Ke Rumah Sakit Pertama. Tuan, aku sedang buru-buru, jadi tolong mengemudilah dengan cepat, aku bersedia membayar dua kali lipat!"     

Supir taksi yang melihat dia sedang terburu-buru merasa bahwa ia memang memiliki hal yang mendesak, jadi dia segera melajukan mobilnya ke rumah sakit. Mungkin terjadi sesuatu dengan keluarganya, jadi supir itu segera menambah kecepatan dan menuju Rumah Sakit Pertama!     

Sesampainya di rumah sakit, Jing Yihan segera menuju meja informasi dan buru-buru bertanya pada staff medis di sana, "Permisi, dimana Helian Zhen!? Dimana dia!?"     

Staff medis melihat tampangnya yang terburu-buru itu, tapi mereka tidak tahu siapa orang yang dia maksud.     

"Nona, maksud Anda siapa?"     

"Direktur kalian, Helian Zhen!" Jing Yihan sudah seperti orang kesurupan, ia memukul meja informasi dengan kedua tangannya.     

Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan Mu Han pada Wan Wan, tapi satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah menemukan Helian Zhen dan berharap pria itu bisa menyelamatkan Mu Wan setelah tahu keadaannya.     

Jing Yihan sampai menangis karena sangat khawatir. Dari reaksi perawat itu, sepertinya mereka tidak tahu apa-apa mengenai 'Helian Zhen' yang dia sebutkan.     

Tapi bagaimana bisa? Ini adalah rumah sakit yang terakhir kali Wan Wan tinggali, temannya itu juga berkata bahwa Helian Zhen adalah direkturnya.     

"Nona, di rumah sakit ini tidak ada yang bernama direktur yang bernama Helian Zhen, hanya ada..."     

"Nona, apa kamu mencari Helian Zhen?"     

Saat itu, seorang pria yang lebih tua datang dan ia merupakan direktur rumah sakit ini.     

Jing Yihan berbalik dan menatap pria paruh di depannya. Dari reaksinya, sepertinya dia mengenal Helian Zhen.     

Dia segera mengangguk, "Iya! Aku ada urusan mendadak dengannya!"     

"Dia bukan direktur di rumah sakit ini, tapi... " Direktur itu sedikit ragu, tapi ia melihat bahwa Jing Yihan sepertinya memang ada urusan mendadak, "Begini saja, aku ada nomor teleponnya, kamu bisa memberitahunya melalui telepon dulu."     

Setelah mengatakannya, ia segera mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor kontak keponakannya Helian Zhen.     

Bagaimanapun, lebih baik melakukan panggilan telepon dulu daripada pergi langsung ke rumah sakit pusat.     

Jing Yihan sangat berterimakasih atas tindakan direktur itu.     

Di sisi lain, Helian Zhen baru saja menyelesaikan operasi dan ia berencana untuk pergi ke bangsal Gu Tingyuan untuk mengganti obatnya.     

Setelah melalui beberapa hari proses penyembuhan, luka di punggungnya mulai membaik dan ia bisa keluar dari rumah sakit dalam dua hari ini.     

Saat berjalan di koridor, tiba-tiba Helian Zhen merasa ada satu hal yang tidak bisa ia pahami.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.