Suami Dingin Tapi Kaya

Aku Tidak Akan Membiarkanmu Mewujudkan Keinginanmu Itu



Aku Tidak Akan Membiarkanmu Mewujudkan Keinginanmu Itu

0"Gu Tingyuan!!"     

Mu Wan sangat marah hingga ia berteriak murka di koridor lantai dua.     

Tapi Gu Tingyuan tetap mengabaikannya dan bahkan tidak berniat untuk melepaskan borgol di tangannya itu.     

"GuTingyuan, lepaskan aku!! Aku ini bukan tahanan, kenapa kau malah memborgolku?!" Mu Wan tentu saja marah karena ia diperlakukan seperti ini.     

Ia bisa menerima kebencian dan semua sikap pria itu terhadapnya, tapi jika pria itu sampai memborgolnya, itu malah membuatnya merasa seperti bukan manusia di hadapan pria itu.     

Ini juga merupakan sebuah penghinaan baginya.     

Ia sungguh tidak tahan lagi.     

Apa mungkin mulai hari ini ia akan tinggal di rumah dengan keadaan seperti ini?     

"Gu Tingyuan, lepaskan aku, lepaskan aku!!"     

Ia segera menuju Gu Tingyuan. Karena begitu marah, ia sampai mengepalkan tangan dan memukul punggung pria itu dengan borgol di tangannya.     

Mu Wan yang sedang dikuasai amarah itu tidak teringat bahwa punggung pria itu masih terluka. Ia hanya ingin pria itu melepaskan benda ini dari pergelangan tangannya!     

Gu Tingyuan yang terkena pukulan di punggungnya itu seketika mengerutkan kening kesakitan karena pukulan Mu Wan yang mengenai punggungnya dan saat itu juga ia menghentikan langkahnya.     

Sebelumnya lukanya sudah robek karena ia menggunakan kekuatan yang berlebihan dan karena pukulan Mu Wan barusan, kain kasa itu langsung berlumuran darah.     

"Lepaskan benda ini dari tanganku. Aku ini manusia, bukan hewan..."     

"Kau pasti akan melarikan diri lagi!!"     

Gu Tingyuan mencoba menahan amarahnya. Ia berbalik dan langsung mengatakannya pada Mu Wan. Saat itu juga Mu Wan yang tadinya berteriak murka langsung terdiam.     

Gu Tingyuan menatapnya dengan mata yang sudah memerah dan keringat dingin di dahinya.     

Mu Wan tidak terlalu memperhatikan keringat dingin di dahi pria itu. Ia hanya dapat melihat bahwa suasana hati pria itu sedang buruk. Tatapan tajam pria itu seolah dapat melahap jiwanya dan itu membuat tubuh Mu Wan jadi sedikit gemetaran.     

"Kamu bertanya kenapa aku melakukan ini? Bagaimana denganmu?" Tatapan yang tadi penuh dengan amarah, perlahan berubah digantikan dengan tatapan penuh kesakitan. Pria itu menatapnya, lalu berujar lagi, "Lalu kenapa kamu selalu meninggalkanku tanpa sepatah kata pun? Tiga tahun yang lalu seperti itu dan tiga tahun setelahnya pun kamu masih seperti itu! Mu Wan, apa hatimu itu terbuat dari batu sampai kau bisa pergi dengan mudahnya seperti itu?"     

Mu Wan yang melihat tatapan penuh amarah pria itu tidak berpikir kalau itu disebabkan oleh luka yang dialaminya, melainkan lebih seperti sedang melampiaskan amarahnya.     

Bagaimana mungkin tidak marah? Pria itu terluka parah karena dirinya tapi ia tidak pernah menganggapnya dan bahkan diam-diam meninggalkan pria itu.     

"Aku..." Ia ingin berkata bahwa dirinya tidak sengaja.     

Tapi alasan itu terlalu mengada-ada.     

Sampai akhirnya, ia hanya bisa menunduk dan menekan semua rasa sakitnya.     

"Bukankah kamu sangat suka melarikan diri? Aku tidak akan membiarkanmu mewujudkan keinginanmu itu!"     

Setelah mengatakannya, ia berbalik dengan penuh amarah.     

Saat pria itu berbalik, Mu Wan sama sekali tidak melihat matanya yang sedikit sembab itu.     

Ia hanya berdiri di sana dan menyaksikan pria itu berjalan menuju ruang kerja, lalu pria itu membanting pintu dengan keras, sampai seluruh ruangan itu bergetar karena amarahnya.     

Gu Tingyuan yang memasuki ruang kerja segera menarik napas dalam-dalam. Pria itu sudah terbiasa menyembunyikan amarahnya.     

Segera setelah itu, ia mencari nomor Helian Zhen dan berkata dengan suara rendah yang penuh dengan amarah, "Cepat kemari!"     

Di sisi lain, Helian Zhen hampir sampai di kediamannya. Awalnya, saat ia melihat Gu Tingyuan membawa Mu Wan pergi, ia mengira kalau sudah tidak ada lagi masalah diantara kedua orang itu, tapi nada bicaranya di telepon barusan... jelas-jelas menunjukkan ada yang salah di sini.     

Apa mungkin Mu Wan membuat pria itu marah lagi?     

Setelah mengakhiri panggilan telepon, Helian Zhen segera berbalik menuju Yujing Manor.     

Luka Gu Tingyuan robek dan saat ia membuka jasnya, kemeja putihnya sudah berlumur darah di bagian punggung.     

Ini belum sampai satu minggu dan ia tidak tidak bisa membiarkan lukanya begitu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.