Suami Dingin Tapi Kaya

Bukankah Kamu Juga Mencampakkan Gu Tingyuan Tiga Tahun yang Lalu?



Bukankah Kamu Juga Mencampakkan Gu Tingyuan Tiga Tahun yang Lalu?

0Tiga tahun yang lalu, tepatnya saat Mu Wan pertama kali masuk universitas, ia sudah mengenal Gu Tingyuan dan bahkan menjalin hubungan dengan pria itu selama beberapa waktu. Dan entah mengapa, wanita itu tiba-tiba mencampakkan Gu Tingyuan.     

Meskipun sudah berlalu selama tiga tahun, tapi mereka masih tetap sepasang kekasih, jadi Gu Tingyuan tidak pernah bisa melupakan hubungan mereka dan bahkan selalu melindungi wanita itu.     

"Bukankah kamu juga mencampakkan Gu Tingyuan tiga tahun yang lalu? Dan setelah itu, kamu bahkan membunuh tuan Gu Ming secara tidak langsung. Mu Wan, bukankah itu semua merupakan kesalahan yang pernah kamu lakukan di masa lalu!?"     

Mu Han tahu bahwa Mu Wan tidak berniat untuk memaafkan dirinya, tapi ia sungguh tidak terima jika Gu Tingyuan masih melindungi wanita itu setelah semua hal menyakitkan yang telah diberikan oleh wanita itu pada Gu Tingyuan.     

Ini benar-benar tidak adil. Bahkan kalau harus mati, ia tetap tidak ingin Mu Wan bisa hidup dengan baik!     

Setelah perkataan Mu Han terlontar, raut wajah Mu Wan jadi pucat pasi, seolah seseorang sedang menginjak luka tersembunyi yang ada pada dirinya.     

Gu Tingyuan yang berdiri di sampingnya juga menampilkan raut wajah yang sulit untuk dibaca.     

Kematian ayahnya adalah rasa sakit yang paling tidak ingin diungkit-ungkit. Hanya memikirkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh Mu Wan saja sudah menyiksanya sepanjang waktu. Dan tidak perlu diragukan lagi, perkataan Mu Han barusan langsung menyulut amarahnya.     

Cari mati!!     

Melihat raut wajahnya yang semakin tidak bersahabat itu, Mu Han sama sekali tidak sadar kalau kematiannya sudah dekat. Ia mengira perkataannya barusan akan membangkitkan amarah Gu Tingyuan yang terkubur jauh di lubuk hati pria itu. Setelah itu, mungkin Gu Tingyuan yang teringat dengan kematian ayahnya akan langsung mengabaikan Mu Wan.     

Itulah yang ia inginkan.     

Suasananya jadi sunyi selama beberapa saat.     

Helian Zhen yang ada di samping menatap Mu Wan dan Gu Tingyuan secara bergantian. Ia juga sadar kalau perkataan Mu Han sudah menyinggung masalah krusial di antara kedua orang itu.     

Awalnya Mu Wan memang pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal dan beberapa hari ini suasana hati Gu Tingyuan juga tidak terlalu baik karena tidak mudah juga baginya melihat Mu Wan dalam bahaya. Pria itu baru bisa menenangkan emosinya baru-baru ini, tapi Mu Han malah mengungkit titik lemah yang langsung menusuk hati kedua orang itu.     

Wanita ini benar-benar minta dicincang rupanya!     

Mu Wan juga melihat raut wajah Gu Tingyuan yang semakin tidak bersahabat itu.     

Ia tahu kalau pria itu sangat peduli dengan keterlibatan dirinya dengan kematian sang ayah. Pria itu tidak pernah mengungkitnya karena memang tidak ingin mengungkit atau menghadapi kenyataan itu.     

Pria itu menahan semua emosinya dan mengubahnya menjadi perasaan benci pada dirinya, seolah itu satu-satunya cara agar pria itu merasa lebih baik.     

Ini merupakan luka yang tidak ingin diungkit karena sekalinya bekas lukanya terbuka, rasanya seperti ditaburi garam di atas lukanya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, ia sendiri juga tidak tahu.     

Melihat raut wajah pria itu semakin dingin, siapapun bisa merasakan kalau suasana aneh ini penuh dengan pertarungan sengit di dalamnya.     

Helian Zhen khawatir temannya itu akan benar-benar mengingat masa lalu dan marah pada Mu Wan, "Ting..."     

"Kirim dia ke 'surga dunia' ini dan jangan dibiarkan dia meninggalkan pulau itu selangkah pun. Pengganggu sepertinya harus dibunuh tanpa ampun!"     

Setelah beberapa lama, akhirnya Gu Tingyuan berucap dengan nada dingin.     

Mu Wan sebenarnya tidak terlalu mengerti maksud dari 'surga dunia' yang diucapkan pria itu.     

Tapi Mu Han pernah mendengarnya.     

Dan saat mendengar nama itu, raut wajahnya lebih ketakutan dari pada saat ia mendengar akan dilemparkan ke laut!     

'Surga dunia' itu terletak di sebuah pulau. Begitu memasuki pulau itu, dia tidak akan bisa bebas seumur hidupnya, karena begitu menginjakkan kaki di sana, selanjutnya yang menantinya adalah siksaan 'neraka dunia'!     

"Tidak... aku tidak mau pergi ke sana... aku tidak mau!!"     

Mu Wan sedikit bingung melihat ketakutan yang terpampang di wajah Mu Han.     

Sebelumnya, saat dikatakan bahwa ia akan dibuang ke laut, wanita itu memang ketakutan, tapi tidak sampai menunjukkan raut wajah seperti sekarang ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.