Suami Dingin Tapi Kaya

Apa Kamu Ingin Tahu Kenapa Gu Ming Bisa Meninggal?



Apa Kamu Ingin Tahu Kenapa Gu Ming Bisa Meninggal?

0"Mu Wan, apa kamu ingin tahu kenapa Gu Ming bisa meninggal?"     

Saat Mu Wan akan keluar dari pintu jalan Jindu itu, Mu Han tiba-tiba angkat bicara.     

Tubuh Mu Wan tiba-tiba bergetar mendengar nama 'Gu Ming'. Meskipun tiga tahun lalu bukan ia sendiri yang melakukannya, tapi jauh di lubuk hatinya masih tersimpan rasa bersalah yang sangat dalam.     

Gu Ming hanya beberapa kali bertemu dengan dirinya, tapi orang itu sangat baik padanya.     

Hari itu, Gu Ming tidak akan mati kalau bukan karena menolong dirinya.     

Rasa bersalah itu sudah membebaninya selama tiga tahun terakhir ini. Mu Wan bahkan hampir tidak bisa bernafas lagi karena harus menghadapi kematian Gu Ming dan juga kebencian Gu Tingyuan padanya.     

Dan benar saja, seketika perkataan Mu Han melemahkan kewaspadaan Mu Wan.     

Tentu saja ia tidak bodoh, ia melirik Mu Han dengan pisau yang masih menyentuh leher wanita itu.     

"Apa maksudmu?"     

Tentu saja ia bertanya demikian karena yang ia tahu, Gu Ming meninggal dalam kecelakaan mobil dan orang banyak juga mengetahui fakta itu. Bagaimanapun, keluarga Gu itu sangat terkenal dan nama 'Gu Ming' sudah sangat familiar di dunia bisnis. Kematiannya bahkan mengejutkan seluruh kota dan mengejutkan banyak orang.     

Mu Han langsung menyeringai melihat keterkejutan Mu Wan, "Kamu pikir kecelakaan mobil itu hanya kecelakaan biasa, ya?"     

Mu Wan semakin terkejut.     

Dalam tiga tahun terakhir ini, ia selalu dituduh dengan kejahatan 'membunuh secara tidak langsung' terhadap kasus Gu Ming. Ia juga selalu merasa hutangnya pada Gu Tingyuan 'tidak akan bisa diperbaiki'.     

Apa maksud perkataan Mu Han?     

Karena dia sangat ingin tahu kebenarannya, ia segera membawa Mu Han ke suatu sudut di mana tak ada seorang pun di sana. Masih dengan menempelkan pisau di leher wanita itu, ia mendorongnya ke dinding dan bertanya, "Sebenarnya apa maksudmu?"     

Mu Han lagi-lagi menyeringai, "Apa kamu ingin tahu?"     

Mu Wan tidak menjawab dan hanya menatap lekat padanya.     

"Kalau begitu lepaskan aku, dengan begitu aku akan mengatakannya padamu."     

Saat itu juga Mu Wan menyadari rencana Mu Han.     

Wanita itu sengata mengungkit kematian Gu Ming hanya ingin Mu Wan mengendurkan kewaspadaannya dan mengambil kesempatan untuk melepaskan diri.     

Menyadari hal itu, Mu Wan segera mengendalikan dirinya lagi. Tapi sudah terlambat.     

Pengecohan barusan membuatnya tidak sadar kalau pengawal sudah mengikuti mereka dari sisi lain. Tepat saat ia ingin mengengendalikan Mu Han lagi, saat itu juga seorang pengawal dengan cepat maju dan menahan tangannya yang memegang pisau tadi.     

Rasa sakit itu membuatnya sampai mengerutkan kening.     

Saat itu, Mu Han langsung menyeringai dengan bangga, "Kamu mau melawanku? Hari ini aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya putus asa itu!"     

Untuk mencegah wanita itu membuat masalah lagi, Mu Han tidak lagi membuang-buang waktunya dan dia segera memberi perintah pada pengawalnya, "Bawa dia ke kamar tadi dan biarkan keempat pria tua tadi bersenang-senang dengannya!"     

Seketika Mu Wan terkejut mendengarnya.     

Ia benci pada dirinya sendiri karena waktu itu ia tidak membiarkan Gu Tingyuan membereskan wanita di depannya itu!!     

"Mu Han, kalau hari ini aku tidak mati, aku benar-benar akan membuatmu merasakan keputusasaan itu!"     

Mu Han menyeringai. Baginya, perkataan dan perbuatan Mu Wan hanya bentuk perjuangannya dari kondisi yang sedang sekarat, makanya ia bicara secepat itu.     

Keputusasaan?     

Ia yang akan segera merasakan keputusasaan itu!     

"Bawa dia ke atas!"      

Mu Wan tidak bisa melepaskan diri dari kendali pengawal, jadi ia hanya pasrah saat mereka menyeretnya menjauh dari Mu Han selangkah demi selangkah.     

Melirik sekilas senyum puas di wajah Mu Han, Mu Wan bersumpah dalam hati, akan tiba saatnya ia membalas Mu Han dan membuat wanita itu berlutut di hadapannya atas penghinaan yang ia terima hari ini!     

Mu Wan mengepalkan tangannya dengan erat saat melihat senyum puas Mu Han semakin menjauh dari pandangannya.     

Ia segera dibawa ke sebuah ruangan yang remang-remang.     

Sudah ada empat pria yang menunggu di dalamnya.     

Salah seorang dari pengawal yang tanpa belas kasihan itu langsung mendorong Mu Wan masuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.