Suami Dingin Tapi Kaya

Alasannya Pergi Waktu Itu



Alasannya Pergi Waktu Itu

0Dari awal sampai akhir, Jing Yihan selalu menunduk, seolah setelah kejadian itu, ia tidak layak lagi untuk bertatap muka dengan Mu Wan.     

Mu Wan meliriknya sejenak, lalu berbalik lagi.     

"Apa kamu tahu alasan kenapa aku memaafkanmu?"     

Jing Yihan yang masih tidak percaya itu melihat punggung Mu Wan, "Apa... kamu benar-benar memaafkanku?"     

"Tentu saja."     

"Tapi kenapa? Jelas-jelas aku melakukan hal itu padamu dan bahkan kalau kamu mau memukul atau memarahiku, aku akan terima. Kenapa malah..."     

"Karena tiga tahun yang lalu aku juga merasakan ketidakberdayaan seperti yang kamu rasakan itu."     

Jing Yihan terkejut mendengarnya.     

Apa yang dimaksud tiga tahun yang lalu itu mengenai kematian Gu Ming dan Gu Tingyuan yang menyalahka dirinya?     

Tapi tentunya pengkhianatan yang ia lakukan ini adalah dua hal yang berbeda.     

"Apa kamu tahu kenapa aku pergi?"     

Jung Yihan kembali teringat dengan tiga tahun lalu, "Bukankah itu karena kakek Gu Tingyuan melampiaskan semua kemarahannya padamu dan memaksamu untuk pergi?"     

"Lalu apa kamu tahu bagaimana dia memaksaku?"     

Jing Yihan menggelengkan kepalanya karena tidak mengerti.     

Ia tahu kalau Mu Wan dipaksa oleh Gu Jingkun untuk pergi tiga tahun yang lalu, tapi temannya itu tidak pernah memberitahu alasan yang sebenarnya.     

Ia berpikir kalau Mu Wan hanya tidak bisa melawan kekuatan Gu Jingkun, jadi ia memilih untuk menyerah akan Gu Tingyuan.     

Apa mungkin ia salah?     

"Dari kecil kamu tidak punya ayah dan aku juga dari kecil tidak punya ibu, jadi kita berdua sangat cocok jadi teman baik." Mu Wan yang berdiri di atap sambil memandang keindahan kota Yu. Setelah itu, dia melihat temannya yang cukup berjarak dari dirinya dan dengan tampang yang kelihatan sedang merenung, dia berujar, "Aku sama denganmu. Bagiku yang paling ingin aku lindungi dalam hidup ini adalah keluargaku."     

Jing Yihan semakin bingung menatap punggung temannya itu.     

Bagi siapapun, 'keluarga' adalah yang paling berharga dan tidak bisa ditinggalkan, tapi kenapa Mu Wan tiba-tiba mengungkitnya?     

Mu Wan berkata kalau tiga tahun lalu ia mengalami situasi yang sama dengan dirinya?     

Sesuatu tiba-tiba terlintas di benaknya. Jing Yihan mendongak dan menatap terkejut pada Mu Wan, "Maksudmu, saat kamu pergi waktu itu... kakek Gu Tingyuan juga mengancam dengan menggunakan keluargamu?"     

Mu Wan menarik napas dalam-dalam dan hanya melihat dari kejauhan tanpa menjawab langsung.     

Tapi Jing Yihan sangat mengetahui kebiasaannya itu.     

Itu berarti apa yang dia katakan itu benar.     

"Dia mengancam hidup paman Mu dan Mu Chen?"     

Dalam tiga tahun terakhir ini, Mu Wan sudah mulai tenang akan hal itu, "Dia berkata satu nyawa dibayar dengan satu nyawa, tapi khusus untuk cucunya, dua nyawa harus dibayar dengan satu nyawa."     

"Tapi kematian Gu Ming adalah kecelakaan."     

"Seperti yang kamu katakan, itu hanya karena amarahnya. Awalnya Gu Jingkun tidak menyukaiku dan setelah kejadian itu, dia semakin tidak terima kalau aku tetap tinggal di sisi Gu Tingyuan."     

"Kenapa bisa begitu? Hanya karena ingin kamu pergi, tanpa segan dia mengancam dengan dua nyawa keluargamu...?" Jing Yihan berpikir kalau temannya itu pergi karena tidak bisa melawan kekuatan Gu Jingkun sampai akhirnya dia memilih pilihan itu.     

Tanpa diduga, temannya itu benar-benar diancam dengan cara seperti itu.     

Mu Wan berbalik dan menatap temannya itu dengan senyuman ramah, "Kalau tidak, apa menurutmu orang sepertiku yang sangat terobsesi dengan Gu Tingyuan bisa melepaskannya semudah itu?"     

"Lalu kenapa kamu tidak memberitahu semua itu pada Gu Tingyuan? Kalau kamu memberitahunya, kesalahpahaman di antara kalian pasti akan terselesaikan."     

Sontak Mu Wan terdiam.     

Setelah beberapa saat, dia kembali berujar, "Semua kesalahpahaman yang ada di antara kami tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan penjelasan itu."     

Yihan menatapnya, "Kamu bahkan belum mencobanya, jadi bagaimana bisa kamu tahu itu tidak akan berhasil?"     

"Semua penjelasanku hanya akan dianggap sebagai 'alasan' setelah pengkhianatan yang kulakukan. Dia bukan lagi Gu Tingyuan yang dulu. Karena aku memilih untuk pergi waktu itu, dia lebih memilih untuk tidak percaya dengan apapun yang kukatakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.