Suami Dingin Tapi Kaya

Perasaan Bersalah Yihan



Perasaan Bersalah Yihan

0Mu Wan sedikit terkejut mendengarnya, sehingga ia langsung bertanya, "Lalu kenapa kamu berada di sini?"     

Karena biasanya pasti akan Qin Feng selalu mengikuti Gu Tingyuan.     

Qin Feng menjawab, "Tuan Gu bilang Anda mungkin akan pergi ke rumah sakit sore ini, jadi beliau meminta saya untuk mengantar Anda."     

Mu Wan sangat terkejut mendengarnya.     

Jadi pria itu benar-benar mengizinkannya pergi?"     

Mu Wan menunduk seraya berpikir, lagi-lagi ia teringat pada kejadian beberapa jam yang lalu dan itu membuat wajah Mu Wan merona layaknya ia sedang mabuk.     

Apa itu artinya, pria itu mengizinkannya keluar karena... dirinya sudah melayani pria itu dengan baik?     

Sudahlah, yang penting sekarang ia bisa keluar!     

Melirik sekilas ke arah Qin Feng, Mu Wan bergegas naik ke lantai atas untuk mengambil ponsel dan jaketnya. Setelah itu, Qin Feng mengantarnya ke rumah sakit tempat Hu Xiufen dirawat.     

Ia berjalan di koridor yang sepi itu.     

Di dalam bangsal.     

Jing Yihan selalu berada di samping ranjang. Raut wajahnya terlihat sangat kesepian dan matanya yang besar dan jernih itu terlihat sedikit merah dan bengkak.     

Saat itu, Hu Xiufen perlahan mulai sadar.     

Beberapa hari terakhir ini, wanita itu terlihat sangat lemas dan wajahnya yang kurus itu tampak lebih pucat saat ini.     

"Yihan."     

Saat ia membuka mata, ia menemukan putrinya yang sedang duduk di samping ranjang dengan keadaan melamun, anaknya itu bahkan tidak sadar jika dirinya sudah bangun.     

Hu Xiufen sangat mengerti karakter putrinya itu. Biasanya ia akan terlihat sangat keras kepala dan juga periang, tapi terkadang hatinya juga bisa menjadi sangat lembut.     

Apa mungkin putrinya itu khawatir dengan penyakit yang dirinya derita?     

Mendengar suara ibunya, Jing Yihan yang tadinya masih tenggelam dalam pikirannya langsung mendongak, "Ibu sudah bangun."     

Saat Hu Xiufen menaikkan tatapannya, ia bisa melihat sekilas mata putrinya itu memerah dan sedikit bengkak. Dengan sedih ia bertanya, "Kenapa kamu menangis?"     

Jin Yihan langsung mengendalikan suasana hatinya, "Tidak apa-apa."     

"Apanya yang tidak apa-apa? Matamu sudah bengkak seperti ini."     

Ibunya masih sakit, jadi Jing Yihan tidak mau membuatnya terlalu khawatir dengan suasana hatinya. Alhasil ia hanya menggelengkan kepala seraya berujar, "Aku hanya... kurang tidur."     

Semalam Helian menghubunginya dan memberitahu bahwa Mu Wan sudah dibawa kembali ke Yujing Manor oleh Gu Tingyuan. Temannya itu sudah aman sekarang.     

Ia merasa lega, tapi saat masih terhubung dengan panggilan itu, ia tetap menyalahkan dirinya sendiri.     

Seumur hidup, ia tidak akan pernah berani bertatap muka dengan Mu Wan lagi karena sejak saat itu, ia sudah kehilangan satu-satunya teman baik yang ia miliki.     

Teringat kembali dengan 'pengkhianatan' yang telah ia lakukan, Jing Yihan semakin menyalahkan dirinya sendiri sampai tidak bisa melepaskan diri dari rasa bersalah. Wanita itu selalu saja meneteskan air mata dari semalam sampai pagi ini.     

Hu Xiufen sangat mengetahui karakter putrinya itu, ia selalu terlihat kuat dan jika ia memang tidak terlalu sedih, ia tidak akan sampai menangis seperti saat ini.     

"Apa kamu sedang mengkhawatirkan ibu?"     

Jing Yihan mendongak. Ia sungguh tidak tahu bagaimana menjelaskan pada ibunya tentang dirinya yang diancam oleh Mu Han untuk mengkhianati Mu Wan. Jika sampai ibunya tahu, ia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri lagi karena Mu Wan sudah terlalu banyak membantu mereka.     

"Bu, aku... melakukan suatu hal yang tidak termaafkan."     

Mendengar hal itu, raut wajah Hu Xiufen yang pucat itu terlihat sedikit khawatir, lalu ia memandang putrinya, "Apa yang sudah kamu lakukan?"     

Jing Yihan yang baru saja menghapus air matanya malah menangis sejadi-jadinya. Ia sangat sedih sampai tidak bisa lagi menahan dirinya.     

Bahunya gemetar dan ia sangat dihantui oleh rasa bersalah itu, "Aku... aku menyakiti Mu Wan. Dia pasti sangat membenciku sekarang. Huhuhu..."     

Di hadapan ibunya, Jing Yihan menumpahkan semua kesedihannya, ia menangis layaknya seorang anak kecil yang kehilangan boneka kesayangannya.     

Hu Xiufen sangat terkejut melihat putrinya yang menangis tersedu-sedu. Perlahan, raut wajahnya berubah jadi serius, "Yihan, apa yang... kamu lakukan pada Wan Wan?"     

Jing Yihan masih terus menangis dan ia sungguh tidak bisa menjelaskan ketidakberdayaannya saat itu.     

"Mu Han mengancamku menggunakan nyawa ibu... aku... berbohong pada Wan Wan untuk datang ke tempat yang berbahaya. Dia pasti sudah sangat membenciku sekarang. Dia pasti tidak mau melihatku lagi. Bu...aku sangat merasa bersalah. Sangat merasa bersalah sampai rasanya aku bisa mati... huhuhu..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.