Suami Dingin Tapi Kaya

Apanya yang Berlebihan?



Apanya yang Berlebihan?

0Mu Wan mendongak dan menatap heran pada Gu Tingyuan.     

Apa sebenarnya yang ingin dilakukan pria ini sampai ia tiba-tiba membahas topik yang begitu ambigu seperti ini, ia bahkan terus bertanya dan bertanya.     

Dirinya adalah seorang wanita, untuk apa juga pria itu selalu saja bertanya hal seperti itu?     

Dan juga...     

Apanya yang terlalu sedikit? Mu Wan berpikir bahwa pernikahan mereka ini tidak berarti apa-apa, jadi tidak harus melakukan hal semacam itu.     

"Aku rasa tidak..."     

"Kita sudah menikah selama 4 bulan dan kamu baru sekali melakukan tugasmu sebagai istri. Apa menurutmu itu tidak terlalu sedikit?"     

Suasana yang mencekam dan tidak jelas seperti ini membuat Mu Wan sedikit sulit bernapas untuk sejenak, lalu ia bertanya, "Jadi apa sebenarnya yang kamu ingin aku lakukan agar mengizinkanku pergi ke rumah sakit!?"     

"Kamu harus menyenangkanku dulu."     

Mu Wan sangat terkejut, sampai seluruh tubuhnya terasa kaku.     

Pria ini mau dirinya menyenangkannya.     

Bagaimana caranya?     

Ia sama sekali belum pernah melakukan hal semacam itu.     

"Bagaimana... aku bisa menyenangkanmu?"     

Gu Tingyuan menurunkan tatapannya dan ia merenung untuk waktu yang cukup lama. Untuk menjawab pertanyaan ini, ia merasa jawaban secara langsung kurang tepat, jadi ia mungkin akan menunjukkan sesuatu pada wanita itu.     

Ia berbalik dan mengeluarkan laptop yang ada di meja samping ranjang.     

Mu Wan tidak tau apa yang ingin dilakukan pria itu, tapi setelah melihat jari panjang pria itu mengetik sesuatu di keyboard, beberapa gambar langsung muncul di layar monitor.     

Mu Wan lebih dulu mengalihkan pandangannya ke layar komputer untuk memastikan apa yang akan ditunjukkan pria itu padanya. Dan ia dapat melihat... gambar yang aneh di dalamnya. Ia juga baru sadar kalau apa yang ditunjukkan pria itu adalah 'gambar yang tidak pantas untuk dilihat anak-anak'!     

Seketika wajahnya langsung merona. Ia mengalihkan pandangannya dan berbalik membelakangi layar komputer.     

"Apa yang sebenarnya kamu lakukan?"     

"Bukankah kamu tidak tahu cara melakukannya? Lakukan persis seperti yang dilakukan wanita itu."     

"..." Mu Wan akhirnya melihat lagi gambar yang ada di layar.     

Gu Tingyuan benar-benar meminta dirinya untuk melakukan seperti yang dilakukan wanita di layar itu?     

Menanggalkan pakaian sendiri? Kemudian membantu pria itu menanggalkan pakaiannya? Setelah itu mereka...     

Mu Wan tidak berani melihat gambar selanjutnya. Hal semacam ini terlalu kotor dan ia jelas tidak menyukainya.     

"Aku tidak bisa melakukannya."     

"Bukankah kamu baru saja berkata apapun 'selama kamu bisa melakukannya'?" Sambil menatap wanita itu, Gu Tingyuan juga sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang dirinya lakukan.     

Mungkin ia hanya ingin menghukum wanita itu dan membuatnya sadar kalau ada harga yang harus dibayar untuk janji yang ia ucapkan sendiri.     

"Apa mungkin kamu tidak bisa melakukan hal ini?"     

Mu Wan menjadi sedikit marah. Ia berbalik dan menatap pria itu, "Gu Tingyuan, bukankah terlalu berlebihan kalau kamu sampai membandingkan aku dengan wanita itu?"     

"Berlebihan dari mana?"     

"Yang dia lakukan itu..."     

"Itukan apa yang seharusnya dilakukan suami istri, jadi apanya yang berlebihan?"     

Mu Wan juga tidak bisa menyangkal 'kata-kata yang masuk akal' itu.     

Benar, mereka adalah suami istri, tapi... ia tidak bisa melakukannya. Sungguh tidak bisa.     

Ekspresi dan gerakan wanita yang ada di layar itu sangat... tidak senonoh, jadi ia tidak bisa melakukannya.     

"Bahkan kalau itu memang hal yang seharusnya dilakukan suami istri, aku... tetap tidak bisa melakukannya."     

"Baiklah, kalau begitu kamu tidak boleh pergi ke rumah sakit." Pria itu menutup laptop dan meletakkannya di meja samping ranjang. Setelah itu ia segera bangkit dan hendak pergi dari sana seolah tidak ada lagi kesempatan bagi wanita itu untuk bernegosiasi dengannya.     

Saat melihat pria itu bangkit, Mu Wan langsung menunduk dan menempelkan bibirnya ke bibir tipis dan lembut pria itu.     

Pergerakan wanita itu juga mengejutkan Gu Tingyuan.     

Ia pikir wanita itu akan menolak, tapi tidak disangka wanita itu tiba-tiba melakukannya.     

Merasakan kembali kelembuatan yang tidak asing itu, ia sempat berpikir sudah berapa lama sejak ia mencium wanita itu?     

Untuk sesaat, ia tidak bisa melepaskan diri dari ciuman itu. Perlahan ia mengangkat tangannya dan menahan belakang kepala wanita itu dengan lembut, lalu menarik wanita itu untuk berada lebih dekat padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.