Suami Dingin Tapi Kaya

Hasilnya Tidak Cocok



Hasilnya Tidak Cocok

0Sebenarnya Mu Wan juga tidak mau, tapi karena keadaannya sangat genting, ia harus melakukannya.     

"Tidak apa-apa. Tunggu aku punya uang, aku akan menebusnya lagi."     

Jing Yihan malah merasa lebih bersalah lagi karena itu.     

Ia terpaksa menyakiti Wan Wan dan bahkan membuatnya menjual benda peninggalan dari ibunya sendiri.     

"Wan Wan, tampar aku."     

Mu Wan terkejut mendengarnya, lalu ia bertanya, "Apa dengan begitu kamu akan merasa lebih baik?"     

Jing Yihan mengangguk, "Iya."     

"Plakk!!"     

Mu Wan benar-benar melakukannya.     

Jing Yihan tertegun selama beberapa saat. Sambil menutupi pipinya yang ditampar, ia menatap Mu Wan.     

Raut wajah Mu Wan tampak tenang, lalu dia menatap Yihan, "Kenapa? Bukankah kamu bilang akan merasa lebih baik kalau aku menamparmu?"     

Setelah beberapa saat, Jing Yihan kembali mengumpulkan kesadarannya dan mengeluh pada Mu Wan, "Kamu terlalu cepat. Aku bahkan belum sempat bereaksi apapun!"     

Mu Wan memeluknya dan melanjutkan perjalanan mereka, "Apa kamu merasa lebih baik sekarang?"     

"Sudah."     

"Baguslah!"     

Kedua orang itu berjalan sambil mengobrol. Dalam waktu singkat, hubungan persahabatan mereka sudah kembali seperti semula.     

.     

Ruangan dokter.     

Hasil pencocokan sumsum tulang belakang sudah keluar.     

Tapi hasilnya sangat mengejutkan.     

"Dokter, apa maksudmu milikku juga tidak cocok dengan ibu?" Jing Yihan akhirnya mendapatkan kembali sahabatnya, tapi detik berikutnya, ia harus menghadapi hidup dan mati ibunya.     

Kalau milik Mu Wan tidak cocok itu normal-normal saja, tapi kalau miliknya tidak cocok, apa yang harus ia lakukan? Apa mungkin ia hanya bisa menyaksikan ibunya mati perlahan?     

Lagi-lagi dokter menghela napas, "Tingkat kecocokan sesama anggota keluarga lebih tinggi daripada orang luar, tapi bukan berarti itu selalu cocok."     

"Lalu bagaimana? Apa itu berarti ibuku sudah tidak tertolong lagi?"     

Raut wajah dokter itu berubah lebih serius, "Kalau kita tidak menemukan sumsum tulang belakang yang cocok, maka kami tidak bisa berbuat apa-apa."     

Seketika tubuh Jing Yihan bergetar dan hampir kehilangan pijakannya.     

Tidak tertolong?     

Tidak! Dari kecil ia sudah tidak memiliki ayah, ia tidak mau kalau harus kehilangan ibunya juga.     

Yihan sangat bingung dan ia juga sedikit kewalahan dengan hasil pencocokan itu. Dengan mata yang semakin memerah, ia berujar, "Dokter, aku... aku akan membayar berapapun asalkan kalian menyelamatkan itubu. Berapa pun itu akan aku berikan!"     

Dokter menatapnya penuh simpati, "Nona, ini bukan soal uang."     

Mu Wan yang ada di samping langsung meraih Yihan yang kebingungan itu dan mencoba menenangkannya.     

"Yihan, tenang dulu dan dengarkan apa yang dikatakan dokter."     

Yihan menoleh dan sedikit merasa emosi, "Dia bilang ibuku tidak tertolong lagi!"     

Mu Wan memahami rasa sakitnya, tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk tergesa-gesa menyelesaikan masalahnya.     

"Kalau kamu tidak berusaha dan hanya bisa melampiaskan amarahmu di sini, tentu saja bibi tidak akan selamat."     

Jing Yihan tertegun sejenak. Setelah itu ia langsung berusaha tenang. Ia menatap Mu Wan dengan tatapan yang kabur karena air matanya, "Wan Wan apa yang harus aku lakukan... huhuhu..."     

"Pasti ada caranya."     

Ia pernah melihat berita seperti ini sebelumnya. Dengan pengobatan sekarang ini, asalkan penyakit itu bisa disembuhkan, selalu ada harapan!     

Setelah itu, rupa cerdas dan tampan Helian tiba-tiba muncul di benaknya.     

"Ayo, aku akan membawamu menemui seseorang!"     

Jing Yihan masih berlinang air mata, "Menemui siapa?"     

"Helian!"     

Keduanya segera meninggalkan rumah sakit itu dan menuju ke rumah sakit Helian.     

Setelah bertanya, sayangnya Helian Zhen tidak ada dan sedang beristirahat di rumah.     

Mu Wan berbalik dan bertanya lagi pada Qin Feng, "Qin Feng, apa... kamu tau di mana rumah Helian?"     

Qin Feng mengangguk, "Saya tau."     

Di kursi belakang Bentley hitam itu, Jing Yihan duduk dengan raut wajah yang terlihat sedih, "Wan Wan, apa dia bisa menyelamatkan ibuku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.