Suami Dingin Tapi Kaya

Berdamai



Berdamai

0Perkataan Yihan membuat Mu Wan terdiam.     

Tidak lama setelah itu, ia mengesampingkan perkataan Yihan tadi.     

Yihan bisa berpikir begitu karena ia tidak tahu kalau meskipun Mu Wan menikah dengan Gu Tingyuan, ia tetap tidak memiliki status apapun di Yujing Manor. Ia tinggal di rumah itu hanya sebagai 'wanita' dari pria itu.     

Daripada 'suka', ia lebih merasa karena 'terlalu benci', jadi pria itu mencoba segala cara agar bisa mengikat dirinya. Pria itu tidak menyukai dirinya dan bahkan lebih tidak ingin dirinya 'hidup dengan baik'.     

"Tidak perlu membahasnya lagi. Apa hasil pencocokan sumsum tulang belakang itu sudah keluar?"     

Mu Wan segera mengalihkan topik pembicaraan mereka.     

Dalam dua hari terakhir ini, Jing Yihan terlalu larut dalam kesedihannya sampai ia tidak memperhatikan hasil pencocokan sumsum tulang belakang yang mereka lakukan. Ia baru mengingatnya setelah Mu Wan menanyakan perihal tersebut. Ini sudah tiga hari, tapi dokter masih belum memberitahu hasilnya.     

Tapi...     

Jing Yihan masih menatap tidak percaya pada Mu Wan.     

"Wan Wan, apa... kamu benar-benar sudah memaafkanku?"     

"Kenapa? Kamu berharap untuk tidak ku maafkan, ya?"     

Jing Yihan buru-buru menjawab, "Bukan! Aku..." matanya tiba-tiba memerah dan hidungnya seperti tersumbat, "Aku sudah melakukan hal semacam itu padamu, bahkan kalau kamu mau memarahiku, itu akan membuatku merasa lebih baik. Tapi kamu malah langsung memaafkanku tanpa mengatakan apa-apa... aku..."     

Saat mengatakannya, air mata wanita itu tiba-tiba menetes.     

Mu Wan masih tetap menatap temannya itu. Bohong kalau dirinya tidak marah.     

Saat dirinya pergi ke jalan Jindu untuk menyelamatkan Yihan dengan uang yang ia dapat dari menggadaikan peninggalan ibunya, tapi ia malah mendapatai Yihan yang bekerja sama dengan Mu Han dan itu sangat membuatnya marah, sangat marah sampai rasanya ia ingin melayangkan beberapa tamparan ke pipi temannya itu.     

Tapi saat ia tau Yihan juga sedang dalam posisi tidak berdaya sama seperti yang pernah dirinya alami, saat itu juga amarahnya menghilang.     

Jika ia melakukan hal yang sama, tapi tidak membiarkan orang lain melakukannya, bukankah itu artinya ia harus menampar dirinya sendiri?     

"Kalau kejadian itu juga menimpa diriku, aku juga pasti akan membuat pilihan yang sama seperti pilihanmu."     

Jing Yihan tercengang mendengarnya dan air matanya mengalir semakin deras.     

"Tapi... kalau waktu itu kamu benar-benar mengkhianatiku hanya demi uang, maka seumur hidup aku tidak akan memaafkanmu. Pertemanan di antara kita juga akan berakhir sampai di sini!" Mu Wan berkata dengan sungguh-sungguh. Setelah itu, nada suaranya perlahan mulai tenang, "Tapi tidak. Alasan kenapa kamu tidak menjawab panggilanku atau bahkan menjelaskan apapun padaku saat itu adalah untuk menghindari kecurigaan Mu Han dan setelah itu, kamu segera menemui Helian dan memintanya untuk menyelamatkanku, benar?"     

Jing Yihan semakin terisak.     

Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri kalau dirinya benar-benar 'mengkhianati' Wan Wan.     

"Wan Wan, tampar atau maki saja aku, apapun itu aku terima. Hanya saja jangan memaafkanku semudah itu..."     

"Sudahlah." Mu Wan melangkah maju dan mengangkat tangannya untuk menghapus air mata Yihan, "Ayo kita lihat hasil pencocokan sumsum tulang belakang itu."     

Setelah menyeka air matanya, Mu Wan memeluk temannya itu dan keduanya meninggalkan atap rumah sakit.     

Saat menuruni tangga, Jing Yihan merasa sedikit penasaran.     

"Aku punya pertanyaan untukmu."     

"Hm."     

"Bagaimana caranya kamu pergi ke jalan Jindu untuk menyelamatkanku?" Saat itu, Mu Han membuatnya dalam kesulitan dan ia merasa cara yang mereka gunakan tidak layak sama sekali karena Mu Wan sama sekali tidak punya uang.     

Bagaimana mungkin bisa menebusnya dengan 80.000 yuan?     

"Bagaimana lagi, tentu saja aku membawa uangnya." kata Mu Wan sambil melanjutkan langkahnya.     

Jing Yihan langsung menoleh, "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?"     

"Aku menjual kalung peninggalan dari ibuku."     

Raut wajah Jing Yihan langsung berubah, dia berhenti dan menatap tidak percaya pada Mu Wan, "Kalung angsa hitam itu?"     

"Hm."     

"Tapi itu peninggalan dari ibumu. Biasanya kamu bahkan tidak berani melepasnya karena takut kehilangannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.