Suami Dingin Tapi Kaya

Makan Ini



Makan Ini

0Mu Wan sangat terkejut mendengarnya.     

Pasti ia sedang berhalusinasi.     

Kalau tidak, bagaimana mungkin Gu Tingyuan tiba-tiba berubah jadi sangat lembut, dan juga... pria itu bahkan mengucapkan kata-kata yang berkaitan dengan 'perasaan' padanya.     

"Aku, aku hanya bertanya kenapa tiba-tiba kamu mau menggendongku?" Ia hanya merasa ini tidak benar, tapi tanpa sadar ia tetap menggenggam lengan baju pria itu.     

Gu Tingyuan menggendongnya, lalu berbalik dan menggunakan kesempatan itu untuk mengenakan mantelnya pada wanita itu karena takut ia akan kedinginan saat keluar nanti.     

"Bukankah aku sudah bilang sebelumnya, kita pulang."     

Mu Wan bahkan semakin bingung, "Aku bisa berjalan sendiri."     

"Sudahlah, aku tidak mau kau pingsan lagi dan menyusahkan Helian nantinya." Sambil menggendongnya, raut wajah pria itu tampak sedikit melembut.     

Mu Wan tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya diam di pelukan pria itu sambil menatap rahang tegasnya.     

Bagaimana bisa pria ini tiba-tiba berubah menjadi sangat lembut seperti ini?     

Di depan rumah sakit, Qin Feng sudah berdiri di depan Rolls-Royce panjang itu. Setelah Gu Tingyuan mendekat dengan Mu Wan yang masih ada di gendongannya, Qin Feng membuka pintu untuk mereka dengan hormat.     

Setelah masuk ke dalam mobil, Mu Wan sempat berpikir kalau ia akan bisa lepas dari pelukan pria itu..     

Tapi ternyata... tidak.     

"Berbaringlah."     

Ia dipaksa untuk berbaring di kursi belakang dengan kepala yang bertumpu di paha pria itu.     

"Aku... duduk saja."     

Pria itu tidak mengatakan sepatah katapun. Manik hitam dan panjang pria itu masih menatap Mu Wan, seolah berkata kalau dirinya tidak bisa menolak.     

Mu Wan sempat terdiam selama beberapa saat, sampai akhirnya ia memutuskan untuk patuh dan berbaring.     

Hanya ada keheningan yang melingkupi mobil mewah itu. Mu Wan hanya bisa berbaring sambil beristirahat di pangkuan pria itu dan diam-diam mendengarkan suara mobil yang lewat di luar sana.     

"Hentikan mobilnya."     

Gu Tingyuan tiba-tiba buka suara sebelum mereka meninggalkan kota.     

Segera setelah mobil berhenti, Gu Tingyuan langsung berjalan turun.     

Mu Wan langsung duduk dan melalui kaca jendela, ia melihat Gu Tingyuan masuk ke dalam sebuah apotek.     

Tidak lama setelah itu, ia melihat pria itu keluar dengan membawa sesuatu di tangannya.     

Setelah masuk ke mobil, pria itu mengambil air minum dan menyerahkannya pada Mu Wan, "Makan ini."     

Mu Wan sedikit terkejut melihat benda yang ada di tangan pria itu, "Apa ini?"     

Raut wajahnya terlihat gelap dan tampak ragu selama beberapa saat, sebelum berkata, "Tidak usah bertanya."     

Mu Wan tidak sedikit tidak paham, kalau itu adalah obat untuk memulihkan kondisinya, Helian seharusnya memberinya langsung dari rumah sakit daripada membeli dari apotek di tengah jalan seperti ini.     

Sempat ragu beberapa saat, sampai akhirnya ia mengambil air minum dan pil putih itu, lalu menelannya.     

Raut wajah Gu Tingyuan sedikit tidak bersemangat setelah melihat Mu Wan menelan pil itu. Dia menarik Mu Wan untuk berbaring di pangkuannya lagi, lalu menyuruh supir untuk jalan.     

Mu Wan memperhatikan perubahan raut wajah pria itu, tapi tetap saja ia tidak tahu obat apa yang baru saja ia telan.     

Sampai di Yujing Manor.     

Pria itu masih menggendongnya saat turun dari mobil sampai menuju ke kamar utama di lantai dua.     

"Kamu lapar?"     

Mu Wan masih tertegun selama beberapa detik sambil bersandar di headboard.     

Ia tidak sedang berhalusinasi. Pria itu... benar-benar jauh lebih lembut padanya sekarang.     

"Sedikit..." Karena tidak sempat makan malam, jadi dia merasa lapar saat ini.     

"Tunggu sebentar."     

Setelah mengatakannya, pria itu berbalik dan keluar dari kamar.     

Setelah menunggu sekitar 20 menit, pria itu masuk dengan membawa semangkuk mie. Ia menarik kursi dan duduk di samping ranjang.     

Melihat tindakannya itu, Mu Wan berpikir, apa pria itu berencana untuk menyuapi dirinya?     

Huh?     

Ia hanya pingsan, jadi seharusnya tidak perlu sampai disuapi seperti ini.     

"Aku makan sendiri saja..." Saat mengatakannya, ia meraih semangkuk mie yang ada di tangan pria itu.     

"Aww... panas!"     

Begitu tangannya menyentuh mangkuk mie itu, tiba-tiba tangannya terasa panas, sampai ia menarik tangannya lagi.     

Raut wajah Gu Tingyuan tidak berubah. Pria itu dengan tenang menyaksikan Mu Wan yang tangannya kepanasan itu.     

Mu Wan meletakkan jarinya yang panas itu di sebelah telinganya untuk menghilangkan rasa panas, setelah itu ia menatap heran pria yang ada di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.