Suami Dingin Tapi Kaya

Raut Wajah yang Aneh



Raut Wajah yang Aneh

0Sesaat, Mu Wan tidak bisa melepaskan diri suasana yang termasuk langka sekaligus menyenangkan ini. Dan untuk sesaat juga, wanita itu melupakan hubungan canggung antara dirinya dan Gu Tingyuan. Seolah semua perselisihan di masa lalu sudah lenyap begitu saja karena tawanya yang tidak terkendali itu.     

"Jangan bergerak!"     

Gu Tingyuan tiba-tiba jadi serius.     

Mu Wan yang tadinya masih terperangkap dalam keadaan tak terkendali itu langsung membeku dan bahkan rasa kesemutan di kakinya hilang seketika.     

Tapi seperti ada yang salah dengan raut wajah Gu Tingyuan.     

Apa pria itu tidak suka dirinya tertawa puas seperti ini? Tapi pria itu tidak bisa menyalahkan Mu Wan. Ia juga tidak ingin tertawa seperti itu, tapi kakinya memang terasa kesemutan dan pria itu malah menyentuhnya, otomatis itu akan membuat Mu Wan seolah sedang digelitiki, bahkan dirinya sendiri tidak bisa mengendalikannya meskipun dia ingin.     

Begitu saja langsung membuat pria itu marah dan emosional.     

Kesemutan di kakinya perlahan hilang dan wanita itu langsung berhenti tertawa, setelah itu ia mencoba menarik kakinya dari antara kaki pria itu, tapi saat ia bergerak, tiba-tiba ia menyadari ada yang aneh...     

Dia tahu apa itu dan apa itu juga alasan kenapa pria itu jadi terlihat serius seperti sekarang ini?     

Agar tetap merasa hangat, Gu Tingyuan sengaja meletakkan kaki wanita itu di antara kakinya, dengan begitu ia bisa menghantarkan hangat tubuhnya pada wanita itu.     

Seketika aroma lembut menyapa disertai dengan hangat yang menyebar di seluruh tubuhnya sampai mengisi ke sel-sel darah, seolah mendorong keinginannya dan membuat pria itu tidak bisa menahannya lagi.     

Merasa kalau napas pria itu sedikit lebih pendek, Mu Wan sangat paham dengan reaksi pria itu. Tapi ia sungguh tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat sedang kesemutan, jadi ia berkata dengan ringan, "Bagaimana kalau... aku, aku tidur di kamar tamu saja."     

Setelah mengatakannya, Mu Wan langsung menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, setelah itu ia bergegas bangkit berdiri.     

Dan bagi Gu Tingyuan, pergerakan wanita itu seolah sedang menyalakan sumbu kematiannya yang sedikit lagi akan terbakar!     

Pria itu segera mengambil keuntungan dari posisi itu dan menarik Mu Wan ke dalam pelukannya. Mata sipit pria itu seolah mengunci tatapan Mu Wan, "Sudah kubilang jangan bergerak..."     

"..." Mu Wan tertegun.     

Wanita itu hanya berpikir akan lebih baik kalau dirinya pergi saat itu juga dan jangan sampai kehadirannya membuat Gu Tingyuan 'terbakar'.     

Gu Tingyuan menutup mata dan menarik napas dalam-dalam.     

Biasanya, begitu hasrat seorang pria sudah naik ke permukaan, itu akan sulit untuk diredakan. Rasa panas itu akan terus mengalir di tubuhnya, seolah ada iblis yang terus membujuk untuk melepaskan keinginan itu.     

Tapi Gu Tingyuan tahu dengan jelas kalau kondisi fisik wanita itu tidak meyakinkan untuk melakukan... 'kegiatan hangat-hangat' mereka.     

"Sialan!"     

Pria itu mengumpat, setelah itu dia bergegas menyibak selimut dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.     

Segera setelah itu, Mu Wan bisa mendengar suara air yang mengalir di kamar mandi.     

Huh... barusan ia mendengar napas kasar pria itu, ia berpikir bahwa saat itu Gu Tingyuan sudah sangat putus asa dan akan langsung... menangkapnya.     

Untungnya tidak.     

Mu Wan menarik napas lega.     

Tadi pagi mereka baru saja melakukannya dan seharian ini dirinya juga disibukkan dengan banyak hal yang membuatnya merasa sangat lelah dan sekarang ia tidak ingin melakukan apa-apa lagi.     

Suara gemericik air dari kamar mandi masih terdengar dan butuh waktu yang lumayan lama baru Gu Tingyuan keluar dari sana.     

Di musim dingin ini, butuh kira-kira 40 menit sampai akhirnya bisa meredakan panas itu.     

Setelah itu ia berbaring di ranjang dan menatap wanita yang sudah tertidur pulas itu. Tatapan Gu Tingyuan perlahan menghangat. Sudah tiga tahun, tapi hasrat yang ditimbulkan wanita itu lebih kuat dari tipu daya yang ia perkirakan.     

  PS:     

Tuan Gu: Bagaimana penampilanku malam ini? Huh?     

Demi'er: Tidak tahu, coba tanyakan bagaimana pendapat para pembaca?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.