Suami Dingin Tapi Kaya

Istrimu...?



Istrimu...?

0Gu Tingyuan tidak pulang dan pria itu mengirim pesan langsung pada Mu Wan. Apa itu artinya... pria itu sedang mencoba untuk 'memberitahunya'?     

Meskipun Mu Wan tidak mengerti alasan Gu Tingyuan yang tiba-tiba berubah itu, tapi ia segera mengetik sesuatu sebagai balasan, [Iya].     

Saat itu sudah larut malam di Presidential Suite.     

Gu Tingyuan yang baru saja mengirim pesan itu berbaring di ranjang sambil tenggelam dalam pikirannya. Ia tidak menyangka kalau Mu Wan akan membalas pesan singkatnya.     

Karena sudah larut, wanita itu mungkin sudah tidur. Namun entah mengapa Gu Tingyuan yang belum bisa tidur itu tidak bisa menahan keinginannya untuk mengirim pesan pada wanita itu. Layaknya sepasang suami istri yang baru menikah, bahkan kalau ia tidak pulang malam ini, ia tetap ingin memberitahu wanita itu.     

Tiba-tiba ponsel yang baru saja ia letakkan itu mengeluarkan suara "Ding'.     

Ia mengambil ponselnya dan melihat balasan singkat yang bertuliskan 'Iya'.     

Meski begitu, entah kenapa percakapan mereka yang seperti itu saja bisa meredakan suasana hatinya yang tadinya tidak baik-baik saja.     

Ia tidak membalasnya lagi, melainkan langsung meletakkan ponselnya dan menutup mata bersiap untuk tidur.     

Tapi sedetik kemudian, ia membuka mata lagi dan menatap langit-langit kamar.     

Kalau bukan karena apa yang dikatakan Helian, dirinya dan Mu Wan mungkin tidak akan pernah memperlakukan satu sama lain dengan baik seperti ini. Ia tahu ini semua tidak hanya demi kesehatan wanita itu, tapi ia senang karena dengan langkah seperti itu, ia bisa melupakan sejenak semua kebenciannya sampai ia dan wanita itu bisa berhubungan baik seperti ini. Bahkan jika itu hanya sementara, ia... tidak bisa memaksakannya.     

...     

Keesokan harinya.     

Gu Tingyuan masih berusaha untuk menemui Shi Yanqing dan berharap pria itu bisa membujuk Shi Nuo agar bersedia menjual kalung 'Mata Malaikat' itu padanya.     

Namun, jawab Shi Yanqing padanya, "Maaf sekali Tuan Gu, putraku sangat ingin mengoleksi benda itu dan sulit juga bagiku sebagai ayah untuk membujuknya."     

Bukannya Shi Yanqing tidak bersedia menjualnya, hanya saja dulu juga ada kejadian serupa seperti ini. Uang dengan jumlah sebesar apapun tidak akan bisa membeli apa yang sudah ada di tangan Shi Nuo, kecuali ia sendiri yang menyerahkannya.     

"Terimakasih sebelumnya."     

...     

"Tuan Gu tidak perlu sungkan." Shi Yanqing berpikir sejenak dan mau tidak mau dia harus berkata, "Kalau boleh tahu, apa alasan Tuan Gu sangat bersikeras untuk mendapatkan kalung 'Mata Malaikat' itu?"     

Shi Yanqing bertanya demikian karena ia tahu bahwa Gu Tingyuan bukanlah seorang kolektor. Jika ia ingin mendapatkan berlian orlov itu dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi lagi, itu benar-benar tidak mungkin, karena Gu Tingyuan juga tidak kekurangan uang.     

Ia menjadi sangat penasaran alasan kenapa pria itu sangat menginginkan kalung 'Mata Malaikat' itu.     

Gu Tingyuan menatapnya sebentar, lalu berkata, "Sebenarnya kalung itu adalah... milik istriku."     

Shi Yanqing sangat terkejut mendengarnya, lalu ia berkata dengan sedikit ragu, "Istrimu...?"     

"Benar."     

Shi Yanqing tertegun selama beberapa detik, lalu berkata, "Sepertinya aku belum pernah mendengar kalau Tuan Gu sudah menikah..."     

Gu Tingyuan terdiam selama beberapa saat, lalu menjelaskan dengan singkat, "Tunangan."     

Shi Yanqing menganggung paham, "Begitu rupanya."     

Tapi tetap saja, setelah dipikir-pikir masih ada yang aneh, "Kalau itu memang milik tunanganmu, kenapa bisa jatuh ke tangan Tuan Zhu?"     

Gu Tingyuan terlihat berpikir selama beberapa detik, lalu menjawab, "Singkatnya, aku ingin mendapatkan kembali kalung itu bukan karena ada berlian orlov di kalung itu, tapi kalung itu merupakan peninggalan dari ibu tunanganku dan itu hanya dijual untuk sementara waktu karena kebutuhan mendesak. Awalnya Tuan Zhu berjanji tidak akan menjualnya kembali dalam satu satu tahun ini, tapi siapa sangka dalam beberapa hari kalung itu malah beralih ke tangan putramu."     

Shi Yanqing juga merupakan pria yang baik, jadi ia langsung mengangguk saat mendengar penjelasan Gu Tingyuan, "Begitu rupanya. Kalau begitu, aku akan mencoba untuk membujuk putraku agar dia bersedia melepas kalung itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.