Suami Dingin Tapi Kaya

Kecuali... Kamu Sendiri yang Menjemputku



Kecuali... Kamu Sendiri yang Menjemputku

0Gu Tingyuan sedikit mengangguk dan berkata, "Terimakasih banyak."     

Shi Yanqing tersenyum beberapa saat, lalu menjawab, "Aku hanya bisa mencobanya, tapi tidak bisa menjamin putraku akan bersedia."     

Gu Tingyuan membalas, "Baiklah."     

Setelah berpamitan dengan Shi Yanqing, akhirnya Gu Tingyuan meninggalkan The Whale.     

Saat ia akan menaiki berjalan menaiki kapal kecil, kebetulan saat itu juga Shi Nuo meninggalkan The Whale.     

Sudut bibir Shi Nuo langsung terangkat saat melihatnya, "Apa Tuan Gu ingin kembali ke kota Yu?"     

Gu Tingyuan hanya meliriknya sebentar tanpa berniat untuk menjawab. Setelah itu, ia langsung naik ke atas kapal.     

Melihat kapal itu mulai berlayar, senyum Shi Nuo semakin dalam.     

Di sisi lain.     

Jing Yihan sudah bersiap di rumah sakit untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang pada ibunya, Hu Xiufen.     

Pagi-pagi sekali, Mu Wan sudah sampai di rumah sakit dan menunggu dengan perasaan cemas di depan pintu ruang operasi.     

He Lianzhen berkata kalau Yihan juga akan terluka selama transplantasi sumsum tulang belakang dilakukan. Selain itu, ia juga sangat khawatir apakah transplantasi itu akan berhasil atau tidak.     

Tiga jam sudah berlalu dan pintu operasi masih tertutup. Saat itu raut wajah Mu Wan terlihat semakin cemas.     

Helian sudah berkata jika operasi berhasil, biasanya mereka akan keluar setelah tiga jam berlalu dan ini sudah tiga jam lebih. Apa operasi transplantasi sumsum tulang belakangnya tidak berhasil?     

Saat itu, ponselnya tiba-tiba berdering.     

Gu Tingyuan tidak mendapatinya saat pria itu kembali ke Yujing Manor, sementara Helian sudah mengatakan dengan jelas agar wanita itu istirahat dengan baik!     

"Dimana kamu?"     

Nada suara pria itu sangat rendah dan terdengar tidak senang, tapi juga... sangat lembut.     

"Bibi Hu sedang menjalani operasi transplantasi sumsum tulang belakang dan aku sedang menunggunya di rumah sakit..."     

"Bukankah aku menyuruhmu untuk istirahat di rumah?" Pria itu sangat mengkhawatirkan kondisi tubuh Mu Wan.     

Mu Wan berpikir itu bukan masalah besar, ia juga berpikir kalau dirinya tidak selemah itu. Lagi pula. Ia hanya datang ke rumah sakit dan bukannya melakukan pekerjaan yang berat, jadi tidak akan mempengaruhi kesehatannya. Sebaliknya, ia merasa bosan kalau hanya berdiam diri di rumah.     

"Aku baik-baik saja..."     

"Pulang." Perintahnya benar-benar tidak bisa ditolak.     

Mu Wan tertegun sejenak.     

Meskipun nada suara pria itu sangat mendominasi, tapi... jelas-jelas ia sedang menunjukkan perhatiannya, tidak seperti dulu dimana perkataan dan perbuatannya pada Mu Wan selalu penuh dengan kebencian.     

"Aku akan pulang nanti." Mu Wan yang mendapat perlakuan lembut pria itu sempat kehilangan kepercayaan diri untuk membantahnya, tapi ia malah mematuhinya dan seolah sedang berusaha untuk bernegosiasi dengan pria itu.     

Gu Tingyuan menolak dan berkata, "Tidak bisa."     

"..." Apa yang harus dia lakukan kalau pria itu menolak seperti ini?     

Mu Wan melirik sejenak ke arah pintu operasi. Yihan dan bibi Hu belum keluar juga.     

Kalau saja mereka berdua bisa keluar dengan selamat dari pintu itu, ia pasti bisa kembali dengan tenang. Setelah operasi, bibi Hu juga perlu seseorang untuk merawatnya, begitu juga dengan Yihan, jadi ia tidak bisa pergi begitu saja.     

Demi membuat dirinya tetap tinggal di rumah sakit, Mu Wan memikirkan caranya selama beberapa detik, lalu berkata, "Aku tidak bisa pulang, bagaimana kalau... kamu yang menjemputku?"     

Ia mengatakannya karena yakin Gu Tingyuan tidak sedang berada di kota Yu saat ini. Lagi pula, pria itu tidak pulang semalam, jadi kemungkinan besar kalau pria itu sedang ada di luar kota.     

Gu Tingyuan mengerutkan keningnya, "Kenapa tidak bisa pulang?"     

"Karena saat sopir mengantarku, aku menyuruhnya untuk pulang lebih dulu."     

"Kalau begitu suruh saja sopir itu menjemputmu lagi."     

"Tidak mau." tolaknya.     

Dalam hati Gu Tingyuan, penolakan wanita itu malah terdengar seperti... seorang anak kecil yang sedang bertingkah manja.     

Mu Wan sendiri tercengang dengan perkataannya. Apa dirinya sedang bertingkah seperti seorang anak manja pada Gu Tingyuan saat ini?     

Setelah beberapa waktu, Gu Tingyuan berkata, "Kenapa tidak mau?"     

Mu Wan sempat tenang selama beberapa detik, lalu menjawab, "Aku tidak mau pulang, kecuali... kamu sendiri yang menjemputku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.