Another Part Of Me?

Part 2.12



Part 2.12

0Hanna telah menerima memory card yang ditemukan Bella di dalam tasnya. Memory card itu berisikan beberapa foto dan sebuah file dengan format docx di dalamnya.     

Hanna yang melihat foto-foto tersebut dengan mudah dapat mengenali siapa pria dalam foto tersebut. Hanna bisa memastikan jika pria itu tidak lain adalah Davine. Temuan ini jelas bisa menjadi sebuah titik terang untuk Hanna dalam menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Dari tanggal yang tertera pada foto-foto tersebut juga menjelaskan jika foto itu diambil secara berkala semenjak 4 hari sebelum ditemukannya mayat Annie.     

Jelas sekali jika dalam jangka waktu tersebut Davine seolah sedang mengikuti Annie, dalam foto tersebut Davine terlihat menjaga jarak dengan Annie, di setiap foto itu jarak mereka selalu kurang lebih berkisaran antara 4 sampai 5 meter jauhnya. Seolah Davine dengan sengaja melakukannya agar Annie tidak menyadari keberadaannya.     

Hal itu sudah cukup membuat Davine mendapatkan status sebagai terduga pelaku pembunuhan Annie. Tidak hanya itu file dengan format docx yang ditemukan di dalam memory card itu juga menjadi penguat dugaan tersebut.     

Dalam file itu menuliskan sebuah catatan yang menerangkan jika sang pemilik foto tersebut tidak lain adalah Ryean. Ryean telah sejak lama mengawasi pergerakan Davine, Ryean menerangkan jika awalnya ia tanpa sengaja melihat gerak-gerik Davine yang sangat mencurigakan. Pria itu sering sekali terlihat sedang mengawasi Annie dari kejauhan, sedang Ryean tidak pernah sekali pun melihat mereka bertegur sapa bahkan untuk sekali waktu pun, dalam catatan itu Ryean sangat menegaskan pernyataannya tersebut.     

Dalam catatan itu Ryean mengakui jika ia sangat mencintai Annie, namun perasaannya itu telah ditolak oleh wanita tersebut. Awalnya ia hanya iseng untuk sesekali mengambil foto Annie secara diam-diam, namun dalam beberapa foto ia mendapati seorang pria yang terlihat selalu ada dalam frame foto-fotonya tersebut. Awalnya Ryean hanya menganggap itu hanyalah sebuah kebetulan saja, namun semakin hari perhatiannya kini mulai tertuju pada pria tersebut, hingga akhirnya Ryean memutuskan untuk memastikan hal itu.     

Ryean secara berkala mengikuti Annie secara diam-diam, ia tahu pasti kapan pria misterius itu akan muncul dan dengan diam-diam pula akan mulai mengikuti Annie. Hal itu selalu terjadi sekitar pukul 02.00 p.m. itu adalah waktu di mana jam kuliah Annie dan Ryean baru saja berakhir, pria itu selalu hadir lebih awal dan menunggu tidak jauh dari kampus mereka, sebelum akhirnya mulai membuntuti Annie secara diam-diam.     

Dalam catatan itu Ryean menjelaskan jika Davine kerap kali mengikuti Annie ke beberapa tempat, tergantung ke mana saat itu Annie melangkah, takala pria itu bahkan sampai mengikuti Annie hingga ia tiba di rumahnya, sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu dan kembali melakukan hal yang sama di keesokan harinya.     

Ryean yang sudah sangat curiga dengan tingkah laku Davine, akhirnya memutuskan untuk mencari tahu siapa pria itu, Ryean juga menegaskan ke tidak percayanya ketika mengetahui jika identitas pria misterius yang selama ini kerap kali mengikuti Annie itu adalah Davine. Seketika perasaan benci dalam diri Ryean bergejolak hebat. Davine, pria itu adalah alasan Annie yang menolak pernyataan cinta yang diberikan olehnya pada saat itu. Ryean tidak tahu banyak tentang Davine, namun saat itu Annie mengatakan jika di dalam hatinya selalu tersimpan pria bernama Davine tersebut.     

Di akhir catatan file dengan format docx itu Ryean juga menyatakan jika ia tahu sebab kematian Annie dengan pasti, ia juga sempat mengabadikan hal tersebut dalam sebuah foto, namun entah mengapa Ryean tidak menyertakan foto tersebut di dalam memory card tersebut, ia mengatakan jika foto itu telah di sembunyikannya di suatu tempat, karena ia merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya dan intuisi Ryean mengatakan jika orang itu sangat menginginkan foto tersebut.     

Di akhir catatan Ryean menuliskan sesuatu yang entah apa maksudnya, namun Hanna yakin jika itu adalah sebuah petunjuk di mana letak Ryean menyembunyikan foto yang sangat penting itu.     

"Karena LILY adalah gadis kecil yang malang di utara, menangis di antara F dan B yang berada di sekitarnya."     

"Temukanlah!" tulis Ryean mengakhiri catatan tersebut.     

Di akhir catatan tertera jelas nama Ryean. Hal itu menegaskan jika ialah sang pembuat file dengan format docx tersebut.     

Sayangnya di dalam catatan tersebut tidak menjelaskan dengan pasti penyebab kematian Annie, dan Ryean juga tidak pula menuliskan jika Davine adalah pelaku pembunuhan tersebut. Namun hal itu sudah cukup untuk pihak kepolisian untuk membuat Davine kini berstatus sebagai terduga pelaku pembunuhan Annie. Pihak Kepolisian kini dapat membuat surat penangkapan untuk Davine sebagai terduga pelaku pembunuhan Annie, hal ini bertujuan untuk membawa kasus ini pada sebuah titik terang dalam penanganan kasus ini ke tingkat yang lebih lanjut lagi.     

Bagaimanapun Davine adalah orang terakhir yang terlihat berada di dekat Annie sesaat sebelum ditemukannya mayat Annie di pesisir pantai bagian timur kota tersebut, dan kenyataan bukti dari beberapa foto tersebut juga sudah cukup membuat pihak Kepolisian untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan melakukan operasi penangkapan pada Davine. Kali ini pihak Kepolisian telah memiliki dua buah bukti permulaan yang dibutuhkan sebagai syarat dilakukannya operasi penangkapan tersebut pada Davine yang saat ini berstatus sebagai terduga pelaku. Yakni bukti foto tersebut sekaligus pernyataan yang ditulis Ryean dalam catatan berbentuk file docx yang terdapat pada memory card yang kini berada di tangan Hanna, karena pada dasarnya hal tersebut juga dapat disimpulkan sebagai kesaksian yang diberikan oleh Ryean sebelum kematiannya.     

Tentu saja pihak Kepolisian tidak serta merta dapat menyatakan Davine sebagai pelaku hanya dengan bukti-bukti tersebut, tentunya kelak Davine akan menempuh beberapa proses lagi seperti halnya proses interogasi yang nantinya juga akan dilakukan pada Davine yang saat ini berstatus sebagai terduga pelaku.     

Selama ini Davine selalu saja dapat keluar dari semua dugaan Hanna, entah itu sebuah keberuntungan, atau mungkin memang karena Davine sudah merencanakan semuanya dengan sangat matang, seperti kesaksian yang sebelumnya diberikan oleh Pak Drian, jika ia melihat Merry yang tidak lain adalah anaknya itu terakhir kali terlihat bersama Davine sebelum akhirnya ditemukan tewas keesokan harinya. Kala itu kesaksian yang dilontarkan oleh Pak Drian dipatahkan oleh seorang petugas kebersihan yang bersaksi jika di jam tersebut ia sedang berada bersama Davine untuk membersihkan kamar apartemennya, lalu penggeledahan yang dilakukan oleh Hanna dan Sersan Hendrik pada kediaman Davine juga tidak mendapatkan bukti apa pun. Namun kali ini berbeda, Hanna telah memiliki bukti nyata tentang Davine di genggaman tangannya saat ini, setidaknya kali ini mereka akan benar-benar bertemu di sebuah ruang interogasi. Tentu saja setelah operasi penangkapan itu berjalan dengan baik nantinya.     

Di satu sisi Hanna juga masih memikirkan tentang apa yang tertulis pada note milik Davine, apakah hal itu seperti dugaannya, bahwasanya Davine memang dengan sengaja meninggalkan note tersebut untuk nantinya dapat digunakannya sebagai alibi di saat ia terdesak seperti ini. Atau malah dugaan tentang Davine yang mengidap DID itu adalah hal yang benar, bisa saja Davine memang tidak mengetahui perihal pembunuhan Annie. Tidak, lebih tepatnya Davine tidak menyadari jika ialah pelaku sebenarnya pembunuhan yang menimpa Annie, hal itu bisa saja terjadi jika di saat pembunuhan itu Davine sedang di ambil alih oleh alter miliknya. Tentu itu juga cukup masuk akal bagi Hanna, karena pada dasarnya penderita DID tidak dapat mengingat semua hal yang dilakukannya dengan baik, terlebih lagi jika itu saat sang alter yang sedang mengambil alih kesadarannya.     

Namun saat ini bukan hal itu yang menjadi fokus utama dari Hanna, yang harus dilakukannya saat ini adalah memastikan Davine dapat diseret ke dalam ruang interogasi, dengan begitu ia yakin semua pertanyaan itu akan terungkap pada nantinya.     

Untuk saat ini sersan Hendrik telah memerintahkan beberapa bawahannya untuk kembali mengawasi pergerakan Davine, operasi penangkapan untuk Davine akan dilakukan esok hari, hari ini mereka hanya akan memantau pergerakan dan kebiasaan Davine terlebih dahulu, mereka harus memilah-milah waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan penangkapan terhadap target, hal ini juga dilakukan guna kelancaran operasi yang akan di jalankan mereka esok hari. Hari ini mereka akan mempelajari kapan dan di mana Davine berada di waktu-waktu tertentu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.