Another Part Of Me?

Part 3.18



Part 3.18

0Andre, ia adalah seorang konten kreator yang awalnya bisa dikatakan kurang mendapat minat dari para pengguna platform media sosial tempatnya berkarya.     

Awalnya ia hanyalah seorang konten kreator yang menyajikan sebuah vlog sederhana, yang di mana ia akan sekedar berkunjung untuk membawa penontonnya ke suatu tempat yang terbilang unik, atau bahkan hanya sekedar untuk mengunjungi beberapa tempat-tempat yang cukup terkenal dengan wisata kulinernya.     

Konten-konten yang ia buat awalnya cukup sederhana dan terkesan sangat pasaran, hal itu pulalah yang membuatnya tak dapat bersaing dengan para konten kreator lainnya yang juga turut berkarya pada platform media sosial yang sama dengannya.     

Merasa harus membuat suatu terobosan baru guna melejitkan kanal miliknya, Andre pun akhirnya memutuskan untuk lebih memperluas konten-konten miliknya. Ia akan mencoba mengambil setiap peluang yang sekiranya dapat berpotensi untuk menarik minat penonton maupun pengikut pada kanal miliknya. Walau nyatanya ia harus keluar dari zona nyaman miliknya saat itu.     

Kini Andre pun beralih dengan membuat konten-konten yang kerap kali membahas hal-hal sensitif yang sedang terjadi. Entah itu yang sedang terjadi di negaranya sendiri, maupun di luar negeri sekalipun. Ia benar-benar tidak memandang bulu sama sekali, selama menurutnya itu adalah hal yang menarik untuk dibahas maka ia akan dengan segera menjadikan hal-hal tersebut sebagai tema dari konten miliknya. Ia bahkan tidak pernah memikirkan bagaimana nantinya dampak yang akan ditimbulkan sebab konten yang telah ia buat. Apa pun akan ia lakukan, ia tidak pernah sekalipun memikirkan tentang bagaimana perasaan pihak-pihak yang nantinya akan merasa dirugikan oleh konten-konten tersebut. Selama itu bisa menguntungkan baginya maka hal itu akan terus ia lakukan, bagi Andre hidup itu memanglah harus saling menginjak satu sama lain.     

Hingga mencuatnya sebuah kabar dari suatu kasus pembunuhan berantai yang terjadi di kota itu kian menarik perhatiannya. Bak kucing yang mendapatkan seekor ikan, Andre pun tanpa berpikir panjang lagi segera mengangkat berita itu ke dalam konten yang ia buat.     

Hasilnya sungguh di luar dugaan, konten itu segera melejit dan menjadi trending topik di kalangan penguna dunia maya, yang dengan seketika turut mengangkat nama dan kanal miliknya di saat yang bersamaan.     

Merasa mendapatkan respons yang cukup baik, Andre kini mulai terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di kota itu guna kepentingan konten miliknya, dan dengan sangat percaya diri mulai mengemukakan teori-teori liar berkaitan dengan kasus pembunuhan berantai yang sedang terjadi di kota itu.     

Semakin lama teori-teori yang ia buat kian menjadi semakin liar, ia mulai mengemukakan kecurigaannya pada beberapa pihak yang menurutnya mungkin saja bisa terkait dalam kasus pembunuhan berantai yang sedang terjadi di kota itu.     

Menurutnya kasus ini tidak hanya terkait pada satu oknum saja, namun memiliki sebuah tujuan yang mungkin saja nantinya akan menjadi sebuah gerakan yang bertujuan akan terwujudnya hal yang sangat besar nantinya, walau nyatanya ia sendiri hanya dapat berteori dan tak dapat memberikan bukti yang valid akan semua pendapat yang ia kemukakan itu.     

Namun cara berpikirnya ini mulai di apresiasi oleh beberapa kalangan yang sejatinya memang menyukai hal-hal yang berbau konspirasi seperti itu. Hal ini bahkan hampir menjadi sebuah sarana hiburan tersendiri bagi mereka.     

Tidak puas hanya dengan mengamati dari jauh saja, akhirnya Andre memutuskan untuk terjun lebih dalam guna menyelami kasus ini, dan dengan berbagai pertimbangan ia pun akhirnya memutuskan untuk pindah dan tinggal sejenak di kota itu.     

Pemikirannya memang berbeda dari kebanyakan orang, di saat para warga kota itu merasa resah dan cenderung tertekan dengan kehidupan mereka yang saat ini seolah tak menemukan kebebasan karena ruang gerak yang rasanya semakin lama semakin terbatas, namun tidak bagi Andre, baginya kota itu adalah sebuah anugerah yang datang tanpa disangka-sangka padanya. Nyatanya ia hanyalah orang picik yang bahkan sama sekali tidak peduli akan apa yang sedang terjadi di kota itu, yang ia pikirkan di otaknya hanyalah keuntungan dan kesuksesan bagi dirinya sendiri.     

Terbukti hanya dalam beberapa bulan terakhir kini hidup Andre berubah dengan sangat drastis. Ia yang awalnya hanya seorang konten kreator yang bisa dikatakan tergolong underrated itu, kini mulai memuai kesuksesannya. Tingkat ekonominya meningkat dengan sangat pesat, keuntungan dari banyaknya penonton pada konten video yang ia buat tidaklah main-main, hal itu menjadikannya sebagai seorang remaja yang mempunyai penghasilan di atas rata-rata saat itu. Andre, kini hidupnya tengah berada di puncak kesuksesannya, walau nyatanya itu semua hanyalah buah hasil dari menjual penderitaan warga kota itu sendiri.     

Namun seolah tidak kehabisan akal untuk terus dapat menarik perhatian warga kota, Andre, lelaki itu kini dengan giat ikut turut serta menjadi sukarelawan yang kerap kali memberikan bantuan-bantuan pada warga kota yang memang terdampak oleh kebijakan pemerintah yang saat itu dianggap buruk bagi sebagian warga kota. Kini ia bahkan telah turut tergabung secara resmi dalam organisasi masa yang saat itu memang sedang dielu-elukan oleh warga setempat, tentu saja hal itu guna semakin melejitkan namanya di mata publik.     

Saat ini Andre tinggal pada sebuah hotel yang cukup mewah yang terdapat di sekitar tengah kota. Ia sangat menikmati hidupnya yang saat ini seakan berubah secara 360° itu. Hari-harinya ia habiskan hanya dengan bersenang-senang, ia sangat terlihat berbeda dalam kehidupan nyatanya dan sangat berbanding terbalik dalam setiap pencitraannya di setiap konten miliknya. Dalam konten-kontennya ia terlihat sebagai seorang pribadi yang sangat baik, penuh dengan rasa kemanusiaan dan sangat peduli dengan apa yang tengah terjadi di kota itu, pencitraannya benar-benar sangat baik. Namun nyatanya tidak seperti kehidupannya di luar konten-konten video yang ia buat tersebut. Ia adalah pribadi yang cukup buruk, kesehariannya hanya ia habiskan untuk bersenang-senang, baik itu dengan cara mabuk-mabukan, mengonsumsi narkoba, dan berbagai cara lainnya, ia juga kerap kali menyewa jasa para gadis panggilan hanya untuk sekedar berpesta seks di kamar hotelnya.     

Hingga saat ini pun, progres dari kanal miliknya masihlah sangat berjalan dengan lancar. Teorinya tentang hilangnya anak-anak gelandangan di kota itu nyatanya cukup masuk akal bagi para warga kota. Awalnya ia menyadari hal itu tanpa di sengaja, ketika ia mulai kehabisan ide untuk bahan yang akan ia angkat dalam konten-konten videonya, ia mendapati sebuah kejanggalan ketika ia sedang mencoba mencari inspirasi di tengah kota.     

Saat itu ia merasakan sebuah perbedaan yang sebenarnya tidak terasa begitu kentara, namun ia bisa menyadari hal itu berkat kejeliannya dalam melihat situasi kota saat itu. Saat itu ketika ia berada di tengah kota, tiba-tiba saja seorang pengemis tua datang dan menghampirinya yang saat itu sedang duduk di sebuah taman di tengah kota.     

Menurut pengalamannya selama ia menjadi konten kreator yang dulunya masih berfokus dalam membuat vlog-vlog dengan tema kunjungan-kunjungan ke beberapa tempat yang menjadi ikon pada kota-kota yang dirasanya cukup menarik. Dari kunjungan-kunjungan itu pula ia dapat memahami berbagai modus yang biasanya kerap kali dilakukan oleh para gelandangan dan pengemis di kota-kota tersebut dalam melakukan aksinya.     

Menurut pengalamannya yang sampai saat ini ia dapatkan di hampir setiap kota yang pernah ia kunjungi, biasanya para pengemis dan gelandangan di kota-kota itu kerap kali memanfaatkan anak-anak di bawah umur sebagai sarana dan alat untuk menarik rasa iba yang lebih dari para warga guna mendapatkan keuntungan lebih. Menurut apa yang telah Andre pelajari, seseorang akan merasa jauh lebih iba dan menaruh rasa kasihan pada anak-anak gelandangan di bawah umur. Hal itu tentu karena rasa kemanusiaan yang dimiliki setiap orang pasti akan lebih tertuju pada anak-anak tersebut dibandingkan pada para gelandangan dewasa dan lansia. Sebab itu pula para gelandangan biasanya dengan sengaja membawa anak-anak mereka untuk ikut bekerja, baik itu untuk mengemis, mengamen, dan semacamnya.     

Begitu pula yang ia dapati di kota itu pada kunjungannya sekitar setahun yang lalu. Namun kali ini entah mengapa ia merasa sangat berbeda. Kini para gelandangan di kota itu hanyalah mereka yang sudah dewasa dan para lansia saja, lantas ke mana perginya anak-anak itu, pikirnya.     

Berbekal akan anomali itu, Andre pun segera merangkai sebuah teori yang di mana ia menyatakan rasa penasarannya akan hilangnya anak-anak gelandangan yang berada di kota itu. Ia juga menambahkan bumbu-bumbu yang membuat teori itu semakin menjadi terasa begitu menarik. Berbekal sebuah data tingkat kemiskinan yang saat itu sedang melonjak di kota tersebut, ia lantas mengemukakan opininya dengan sangat baik di dalam konten-kontennya.     

Menurutnya, jika tingkat kemiskinan pada kota itu sedang meningkat, maka seharusnya para gelandangan akan meningkat pula, begitu juga dengan anak-anak di bawah umur yang juga terkena imbasnya. Menurutnya jika data yang ia dapatkan itu benar, lantas mengapa hal itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang ia dapati di kota itu. Ia menyatakan dengan tegas jika selama ia memutuskan untuk tinggal di kota itu, ia memang tidak pernah sekalipun mendapati anak-anak gelandangan berkeliaran di kota itu, ia juga menambahkan sebuah bukti dari vlog yang pernah ia buat sekitar setahun yang lalu ketika ia sedang berkunjung di kota itu. Dalam vlog itu dengan jelas memperlihatkan bagaimana mudahnya ia menemukan para anak-anak gelandangan yang berkeliaran di kota itu.     

Jika dipikirkan lagi, bukankah hal itu sangat aneh. Andre juga menjelaskan jika saat vlog itu ia ambil, keadaan kota saat itu sedang baik-baik saja. Seperti yang para warga kota tahu, jika kasus pembunuhan berantai yang terjadi di kota itu bahkan belum genap terhitung satu tahun.     

"Lantas ke mana perginya anak-anak gelandangan itu?" papar Andre pada salah satu konten yang ia buat.     

Teori tentang hilangnya anak-anak gelandangan di kota itu seketika kembali menjadi trending topik di kalangan netizen. Para netizen yang memang tinggal di kota itu juga turut membenarkan pernyataan Andre nyatakan dalam konten terbarunya itu. Beberapa netizen juga bersaksi jika apa yang Andre katakan saat itu adalah benar. Menurut beberapa netizen itu, ia juga telah mencoba membuktikan akan benar atau tidaknya teori tentang hilangnya anak-anak gelandangan yang berada di kota itu, dan hasilnya tepat seperti apa yang Andre utarakan dalam konten terbarunya itu. Sama halnya dengan Andre, sang netizen itu juga tidak mendapati adanya satu pun anak gelandangan yang berkeliaran di kota tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.