Another Part Of Me?

Part 3.19



Part 3.19

0Pada suatu kesempatan, Andre juga turut membahas dan mengutarakan rasa kekecewaannya pada pemerintah yang saat itu terkesan begitu keras kepala. Ia mengeluhkan mengapa pemerintah kota tak menyambut baik akan proposal yang saat itu diajukan oleh organisasi masa yang saat ini telah menjadi tempatnya bergabung itu.     

Menurut Andre, apa yang telah organisasi masa itu lakukan sejauh ini bahkan lebih efektif dari apa yang telah dilakukan oleh pemerintah, yang nyatanya tak begitu membantu dan malah terkesan memberatkan warga kota. Menurut Andre tidak ada salahnya melibatkan warga sipil secara langsung dalam upaya peningkatan pengamanan kota saat ini. Tentu dengan pertimbangan, mereka yang menjadi sukarelawan telah menjalani pelatihan yang terstruktur dengan baik. Pihak organisasi masa itu pun telah menyatakan hal ini jauh sebelum proposal itu di ajukan, mereka bahkan telah menjamin jika para sukarelawan yang nantinya akan mereka salurkan adalah orang-orang yang pastilah sangat kompeten di bidangnya.     

Andre juga berpendapat jika harusnya pihak pemerintah saat ini tidak hanya berfokus untuk meningkatkan keamanan kota semata, menurutnya harusnya pihak pemerintah dapat lebih peka terhadap beberapa kalangan warga yang memang sangat merasakan dampak atas diberlakukannya jam malam di kota itu. Menurut Andre diberlakukannya jam malam itu secara tidak langsung sama saja dengan menutup secara paksa beberapa sektor ekonomi warga yang memang beroperasional di jam-jam tersebut.     

"Lalu apa kompensasi yang mereka terima?" tegas Andre dalam salah satu kegiatan live streaming yang ia lakukan.     

"Yang saat ini kita butuhkan bukan hanya sekedar peningkatan keamanan saja, seharusnya mereka lebih memfokuskan pada hal-hal seperti bantuan nyata bagi para warga kota yang mengalami dampak langsung atas kasus pembunuhan berantai ini!" tambahnya lagi.     

Untuk ke sekian kalinya apa yang Andre utarakan itu memang sangatlah benar. Bagaimanapun juga sampai saat ini pihak pemerintah kota masih belum melakukan bantuan apa pun, entah itu dalam bentuk materi ataupun solusi atas terhentinya secara paksa beberapa sektor ekonomi warga kota yang terkendala akan jam malam yang saat itu tengah diberlakukan.     

Dalam sesi live streamingnya itu Andre juga turut mengapresiasi tanggapan cepat yang dilakukan oleh organisasi masa yang kini telah menjadi tempatnya bergabung itu. Menurut Andre, pihak organisasi masa itu sangatlah peka akan situasi kota saat ini, dan jelas hal itu sangat berbanding terbalik dengan pemerintah kota yang nyatanya sampai saat ini masih belum menunjukkan kinerjanya dengan baik. Andre mengutarakan hal itu, dan memainkan tiap kata-katanya dengan sangat baik.     

Hal itu tentu saja semakin menambah apresiasi warga kota pada organisasi masa itu, kini organisasi masa itu telah berkembang dengan sangat pesat, jumlah anggota mereka semakin hari juga semakin bertambah, bahkan sangat signifikan. Tak hanya sampai di situ saja, beberapa partai politik juga telah mengambil langkah tanggap guna mendekati organisasi masa tersebut. Tentu beberapa partai politik itu juga telah melihat potensi besar yang bisa ia dapatkan jika saja organisasi masa itu mau bergabung secara langsung di bawah benderanya.     

******     

Sesuai janji yang telah pemerintah kota utarakan pada pers terbukanya beberapa waktu yang lalu, kini pos-pos penjagaan baru telah didirikan di beberapa titik di kota itu. Jumlah personil yang bertugas kini juga meningkat pesat, yang awalnya dalam satu pos hanya berisikan 3 sampai 4 anggota kepolisian saja, kini telah ditambah menjadi 5 sampai 6 personil yang ditugaskan untuk melakukan penjagaan.     

Tentu saja ruang lingkup mereka kini menjadi semakin besar, jam-jam patroli juga di tambah, yang awalnya mereka hanya akan melakukan patroli rutin tiap 2 jam sekali, kini berubah menjadi tiap jam sekali. Namun sekali lagi bukan itu yang diinginkan warga kota saat ini. Menurut warga yang perlu dipikirkan pemerintah saat ini adalah bagaimana cara menangkap sang pelaku dan mencabut peraturan jam malam yang telah mereka terapkan. Lagi puja jika dipikirkan dengan baik, pembunuhan yang terjadi sampai saat ini pun tidak menutup kemungkinan jika hal itu dilakukan oleh sang pelaku di luar jam malam tersebut.     

Pemikiran-pemikiran seperti itu nyatanya kini memang sudah sangatlah berkembang di kalangan warga kota. Bagi mereka kebijakan pemerintah saat ini terkesan kurang efektif dan cenderung hanya merugikan masyarakat itu sendiri.     

Hal itu pula yang kini membuat warga kota merasa jika saat ini pemerintah kota telah gagal dalam menyikapi situasi yang telah terjadi di kotanya mereka saat ini. Membuat para warga semakin geram dibuatnya.     

******     

Lissa meraih sebuah kota musik yang saat itu tergelatak begitu saja di atas meja yang berada di salah satu ruangan yang terdapat di pondok miliknya itu. Ia merasa jika benda itu rasanya tidak pernah ia miliki sebelumnya, lalu bagaimana bisa kotak musik itu kini berada di pondok itu, tentu Lissa hafal benar dengan semua barang yang berada di pondoknya tersebut.     

Lissa memperhatikan setiap sudut dari kotak musik yang sudah terlihat sangat usang itu, ia masih tidak mengerti bagaimana kotak musik itu bisa berada di pondoknya, sedang ia sendiri merasa tidak pernah memiliki benda seperti itu.     

Merasa iseng Lissa pun dengan segera memutar sebuah tuas kecil yang berada di salah satu sisi kotak musik itu. Melihat keadaan kotak itu Lissa berpikir jika kotak musik itu pastilah sudah tidak berfungsi lagi. Namun nyatanya hal itu salah besar, kotak musik itu segera berdenting dan melantunkan nada dari lagu yang berjudul Twinkle Twinkle Little Star dengan sangat baik.     

Davine yang saat itu tengah duduk santai di depan pondok segera mendengar lantunan nada yang keluar dari kotak musik miliknya itu. Nada itu terasa sangat bersahabat di telinganya, ia yakin benar jika nada itu pastilah berasal dari kotak musik miliknya yang beberapa hari lalu baru saja kembali ia temukan pada sebuah rumah pohon yang berada di salah satu area di hutan itu.     

Davine yang mendengar lantunan nada itu segera bangkit dan berjalan menuju asal dari lantunan nada tersebut. Seingatnya kotak musik itu harusnya telah rusak dan tak dapat berfungsi lagi setelah insiden yang menimpa Annie sewaktu ia masih kecil dulu. Tentu hal itu sangat aneh bagi Davine, bagaimana bisa kotak musik itu kini dapat kembali berfungsi dengan sangat baik, pikirnya.     

Sesampainya di dalam pondok Davine segera mendapati Lissa yang saat itu sedang duduk sambil memegang kotak musik miliknya itu. Wanita itu terlihat sangat menikmati setiap dentingan nada yang dihasilkan oleh kotak musik tersebut. Saat itu Lissa bahkan terlihat seperti orang yang sedang terhipnotis, wanita itu terhanyut dalam lamunannya sendiri, ia bahkan mengacuhkan kedatangan Davine saat itu.     

"Hey, Lissa?" tegur Davine, yang seketika itu juga menyadarkan Lissa dari lamunannya.     

"Ahh, hay Davine ada apa?" tanya Lissa, wanita itu masih terlihat sedikit linglung.     

"Apa kau baik-baik saja?" jawab Davine, ia balik bertanya pada Lissa.     

"Ya, tentu saja aku baik-baik saja!" jawab Lissa.     

Lissa segera bangkit dan kembali menaruh kotak musik usang yang sedari tadi ia pegang itu kembali pada tempatnya, wanita itu juga terlihat sedikit menyapu air mata yang tanpa sadar mengalir dari ujung matanya.     

Setelah merasa kini ia telah baik-baik saja, Lissa lantas segera menanyakan perihal kotak musik itu pada Davine. Ia menanyakan apakah benda itu milik Davine, karena ia sendiri merasa tidak pernah memiliki benda sepeti itu sebelumnya.     

Davine tidak segera menjawab pertanyaan itu, ia segera mendekati kotak musik yang saat itu tengah tergelatak pada sebuah meja yang berada tepat di samping Lissa.     

Davine meraih kotak musik itu dan segera memutar tuasnya kembali. Kini kotak musik itu kembali berdenting. Nada-nada yang dihasilkan oleh benda itu memenuhi seluruh ruangan kala itu, sedang Lissa, wanita itu masih menunggu jawaban dari Davine.     

Masih belum menjawab pertanyaan itu, kini Lissa kembali menanyakan hal itu pada Davine sekali lagi. Namun tidak seperti sebelumnya, saat itu Davine langsung mengangguk, sedang matanya kini mulai berlinang air mata.     

"Ya ...!" jawab Davine, ia mulai terisak.     

"Ya, benda ini sangat berharga bagiku!" ujarnya lagi.     

Saat itu Davine merasa sangat bahagia, entah mengapa benda itu kini dapat kembali berfungsi dengan sangat baik, sedang ia merasa sangat yakin jika dulu benda itu telah rusak karena tanpa sengaja terlepas dari tangan Annie, sesaat sebelum sebuah kecelakaan itu menimpa wanita tersebut.     

Entah bagaimana kini benda itu seolah tidak pernah rusak sama sekali, di satu sisi hal itu tentu sangat membingungkan bagi Davine, namun di sisi lain ia sangat merasa bersyukur karena benda itu kini dapat kembali berfungsi dengan sangat baik. Bagi Davine benda itu adalah satu-satunya kenangan yang dapat terus mengingatkannya pada Kakek Robert yang kini telah tiada.     

Lissa tentu saja bingung melihat tingkah yang Davine tunjukan saat itu, hal itu membuatnya semakin merasa penasaran dengan kotak musik yang sudah terlihat sangat usang itu. Lalu apa maksud perkataan Davine mengenai benda itu yang katanya sangat berharga baginya, dan dari mana Davine mendapatkan benda itu, seingat Lissa ketika pertama kali ia menemukan Davine yang saat itu tidak sadarkan diri pada sebuah curam, ia tidak pernah mendapati benda itu berada di antara barang-barang milik Davine yang ia temukan sebelumnya. Apa Davine membawa benda itu dari kediamannya di kota, mengingat beberapa hari yang lalu lelaki itu memang dengan ceroboh kembali memasuki kota.     

Setelah kembali dapat menenangkan dirinya, Davine pun segera menceritakan pada Lissa bagaimana ia mendapatkan benda itu. Davine menjelaskan jika pada dasarnya ia sendiri masih tidak percaya bagaimana bisa kotak musik miliknya yang selama ini telah hilang bisa berada pada sebuah rumah pohon yang ia temukan di salah satu bagian hutan ketika ia sedang mencoba menangkap kancil buruannya beberapa waktu yang lalu.     

Davine bahkan menjelaskan jika sampai saat ini ia masih tidak dapat mengingat bagaimana, dan kapan benda itu mulai menghilang dari kehidupannya, yang ia ingat hanyalah jika benda itu adalah alasan utama penyebab Annie mengalami kecelakaan sewaktu ia kecil dulu. Hal itu juga membuat Davine kembali merasa bersalah atas apa yang telah ia perbuat pada Annie sewaktu dulu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.