Another Part Of Me?

Part 3.23



Part 3.23

0Usaha yang Andre lakukan tampaknya berjalan dengan cukup baik, kini ia telah sampai tepat di depan mobilnya yang telah terparkir dengan sangat rapi tepat di depan pintu masuk hotel itu. Terlihat sang bell driver yang sebelumnya telah membantu Andre itu juga tengah bersiap di sana.     

Melihat kedatangan Andre, sang bel driver itu segera menyambut dan membukakan pintu belakang mobil milik kliennya itu. Hal yang tentunya terasa sangat membantu bagi Andre.     

Andre segera meletakan mayat yang sedari tengah ia gendong itu pada salah satu jok yang terdapat di bagian belakang mobil yang saat itu tengah menyala. Andre dengan sebisa mungkin segera memposisikan mayat gadis itu senormal mungkin layaknya seorang yang memang saat itu tengah tertidur dengan sangat pulas, bahkan sang bell driver itu pun sampai tidak menyadari adanya sesuatu yang janggal dari apa yang sedang Andre lakukan saat itu. Rencana yang telah Andre persiapkan tampaknya berjalan dengan cukup baik.     

Namun di saat Andre akan keluar dari mobil miliknya itu tiba-tiba saja.     

Bruuukkk ...     

Kepala mayat gadis yang awalnya ia sandarkan pada jok mobilnya itu bergeser dan segera menghantam kaca jendela yang berada di sampingnya.     

Sang bell driver yang mendengar hal itu lantas segera melirik ke arah mayat gadis itu, tampaknya hal itu cukup menjadi perhatian untuknya.     

Andre yang mendapati hal itu segera kembali dan membenarkan posisi mayat itu, di susul juga dengan bell driver yang memang tengah sangat penasaran dengan apa yang sedang terjadi.     

Jantung Andre seketika berdetak dengan sangat kencang, sedang keringat dingin kini mulai kembali bercucuran di kening dan sekitar bagian wajahnya yang lain.     

"Apa yang terjadi tuan, sepertinya saya mendengar suara benturan yang cukup keras?" tanya sang bell driver pada Andre.     

"Owh, ini tampaknya saudariku tanpa sadar bergerak dalam tidurnya hingga membuat kepalanya terbentur!" jawab Andre, suaranya hampir bergetar kala itu.     

"Tampaknya getaran dari mesin mobil ini sedikit membuat tumpuannya menjadi goyah," tambahnya lagi.     

"Apa saudari Anda terbangun tuan?" tanya bell driver itu lagi.     

"Untungnya tidak, ia memang seperti itu jika sedang tertidur. Dia tipe orang yang memang sangat susah dibangunkan!" jawab Andre lagi, ia berharap alasan itu cukup masuk akal bagi bell driver itu.     

Sang bell driver tampak mengerutkan keningnya, baginya suara benturan itu terdengar cukup keras, jika dipikirkan lagi seharusnya siapa pun yang sedang terlelap pasti akan segera terbangun ketika mengalami benturan seperti itu.     

"Apa benar saudari Anda baik-baik saja tuan?" tanya bell driver itu sekali lagi untuk memastikan.     

Andre yang baru saja keluar segera menepuk pundak bell driver itu.     

"Ya, ia baik-baik saja, kau tak perlu khawatir!" ujar Andre kembali berusaha meyakinkan sang bell driver itu.     

Mendengar perkataan yang sangat meyakinkan dari Andre, bell driver itu pun segera mengalihkan perhatiannya dari kejadian yang baru saja terjadi, baginya itu juga bukan urusan yang perlu ia ikut campuri, ia hanya berusaha bersikap ramah dan terlihat peduli pada setiap klien yang ia sedang ia servis.     

Setelah selesai dengan satu perkara itu, kini Andre harus segera kembali ke kamar hotelnya untuk mengurus satu mayat yang masih tertinggal di sana. Untungnya kedua mayat itu tidak mengalami ciri kekerasan fisik yang dapat terlihat dengan mata telanjang. Mayat gadis yang telah ia bunuh sebelumnya juga hanya menerima beberapa bekas tamparan di pipinya, Andre telah menanggulangi hal itu dengan memberikan sedikit make up guna menyamarkan sedikit memar yang membekas di wajah mayat sang gadis itu.     

Usaha pemindahan mayat yang kedua kalinya ini berjalan dengan sangat mulus, Andre bahkan tidak lagi ditanyai perihal apa yang sedang terjadi pada gadis yang sedang di gendongnya saat itu, para petugas hotel itu tampaknya telah tahu jika sang gadis pastilah sedang tertidur, sama halnya seperti gadis yang lelaki itu bawa sebelumnya.     

Andre segera meletakan mayat gadis yang sedang ia bawa itu tepat di samping mayat gadis sebelumnya. Kini lelaki itu sedikit dapat bernafas lega karena ia telah berhasil memindahkan kedua mayat gadis itu ke dalam mobil miliknya, kini yang tersisa hanyalah bagaimana caranya agar ia dapat menyingkirkan mayat kedua gadis itu tanpa adanya seorang pun yang tahu.     

Namun sekali lagi Andre harus mau tidak mau kembali ke kamar hotelnya untuk sedikit mengambil sisa-sisa narkoba yang masih tersisa sebab pesta yang telah ia lakukan bersama para gadis itu, ia tidak ingin mengambil risiko untuk meninggalkan barang haram itu di dalam hotelnya begitu saja, ia memilih untuk membuang benda itu di suatu tempat, ia telah muak dengan benda tersebut, karena secara tidak langsung kejadian yang menimpanya kali ini diakibatkan karena benda haram yang ia konsumsi bersama para gadis itu, pikirnya.     

Andre sempat menitipkan mobil dan kedua mayat itu pada bell driver yang sedang bertugas saat itu, ia mengatakan jika ada sesuatu yang sangat penting yang tertinggal di kamar hotelnya, dan ia harus sekali lagi kembali untuk mengambil benda itu.     

Sang bell driver pun segera mengindahkan permintaan lelaki itu.     

Setelah cukup lelah karena harus bolak-balik dari kamar hotelnya menuju pintu masuk tempat mobilnya berada, Andre segera naik pitam karena mendapati sang bell driver yang dengan lancangnya terlihat sedang mengambil beberapa foto gadis-gadis itu dengan smartphone miliknya. Entah apa yang sedang dipikirkan sang bell driver itu, namun yang pasti itu bukanlah hal baik bagi Andre.     

"Hey, apa yang sedang kau lakukan!" bentak Andre pada bell driver itu.     

Sang bell driver tentu saja segera panik mendapati jika saat itu ia tengah tertangkap basah tangah melakukan hal yang tidak seharusnya ia perbuat.     

Sang bell driver itu dengan segera menghampiri Andre dan mencoba meminta maaf pada lelaki itu saat itu juga. Sang bell driver mengatakan jika ia adalah salah satu penonton setia dari konten-konten yang sampai saat ini telah Andre buat, ia mengatakan hanya berniat untuk memosting foto-foto dari saudari Andre itu ke media sosialnya guna mendapatkan sedikit perhatian. Menurutnya akan sangat menarik jika publik tahu jika Andre yang merupakan seorang konten kreator yang sedang naik daun itu ternyata memiliki dua saudari yang sangat cantik seperti itu.     

Andre segera mengacak rambutnya, tentu itu hal wajar untuk dilakukan, mengingat namanya yang saat ini sedang melejit dengan sangat hebat sebagai konten kreator yang paling banyak diminati untuk saat ini, pikirnya.     

Mendengar keributan yang sedang terjadi itu, beberapa petugas hotel itu mulai berdatangan untuk mengetahui apa yang saat itu sedang terjadi, Andre pun segera memberitahukan perihal apa yang telah bell driver itu lakukan.     

"Bukankah pihak kalian seharusnya dapat memberikan privasi lebih untuk para tamu yang berkunjung, saya hanya merasa hal yang bell driver itu lakukan sangatlah tidak sopan," tukas Andre. Ia mencoba kembali mengendalikan emosinya saat itu, ia tidak mau pencitraan baik tentangnya tercoreng karena hal itu.     

Mendapati kejadian itu salah satu petugas hotel itu segera menghubungi sang manager yang bertugas di hotel tersebut. Sang manager yang menerima laporan itu segera datang dan turut meminta maaf atas apa yang salah satu karyawannya itu telah perbuat. Sang manager juga mengatakan akan segera memberikan sanksi berat untuk bell driver yang telah membuat onar itu.     

Keringat dingin kini memenuhi wajah sang bell driver itu, ia sangat menyesali atas apa yang telah ia perbuat saat itu, ia bisa saja dipecat saat itu juga karena ulah bodohnya sendiri, pikir sang bell driver itu.     

"Maafkan saya tuan, saya akan menghapus semua foto yang telah saya ambil. Tolong tuan saya tidak mau dipecat karena hal ini!" mohon sang bell driver itu pada Andre.     

Tentu saja sebagai orang yang kini bisa dikatakan telah menjadi publik figur, Andre pun tak mensia-siakan kesempatan emas itu, selain ia akan terbebas dari masalah foto-foto itu, ia juga dapat semakin menambah pencitraannya sebagai seorang konten kreator yang sangat baik hati, pikirnya.     

"Baiklah, saya akan melupakan kejadian ini, namun dengan syarat saya akan menghapus foto-foto yang telah kau ambil di smartphonemu itu dengan tangan saya sendiri!" titah Andre pada bell driver itu.     

Sang bell driver itu pun tanpa pikir panjang langsung memberikan smartphone miliknya pada Andre, ia tidak ingin kehilangan pekerjaannya saat itu.     

Setelah menghapus dan memastikan tidak ada foto dari kedua mayat gadis itu yang tertinggal di smartphone milik bell driver itu, Andre segera mengajak sang manager hotel itu untuk berbicara secara empat mata.     

Di kesempatan itu Andre meminta agar semua pihak dan petugas yang berada di sana tidak menyebar luaskan perihal kedua saudari yang ia miliki itu, dan sebagai gantinya ia akan melupakan dan tak akan memperpanjang masalah yang ia terima itu secara lebih lanjut. Sang manager tentu saja menerima tawaran itu dengan senang hati, tentu saja ia juga tidak ingin nama baik hotel yang sedang ia pimpin itu nantinya akan tercoreng, terlebih lagi Andre adalah seorang konten kreator yang saat ini sedang sangat terkenal di dunia internet, akan sangat buruk baginya jika Andre mengutarakan kekecewaannya pada hotel itu dalam konten ataupun sesi live streaming yang ia lakukan. Karena jelas nama baik hotel itu pastilah akan segera tercoreng dengan sangat cepat.     

Andre juga tidak lupa memberitahu agar sang bell driver itu tak perlu dikenakan sanksi apa pun karena ia telah memaafkan kejadian yang telah terjadi saat itu. Andre bahkan dengan sengaja menekankan kata-katanya itu agar terdengar oleh para petugas hotel lainnya yang saat itu masih berkumpul tidak jauh dari mereka. Lelaki itu hanya mengambil kesempatan untuk semakin menambah citra baiknya di depan publik saja. Ia benar-benar lelaki yang sangat picik.     

Setelah semua hal itu selesai, kini Andre bersiap untuk meninggalkan hotel itu, sang manager dan beberapa petugas hotel itu bahkan masih terlihat berdiri untuk mengantar kepergian Andre dari hotel tersebut. Berkat semua usahanya, kini Andre telah berhasil mengeluarkan kedua mayat gadis itu dari kamar hotelnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.