Another Part Of Me?

Part 4.36



Part 4.36

0Pemerintah mengumumkan lockdown secara menyeluruh untuk wilayah kota itu kota saat ini. Kali ini pemerintah mau tidak mau harus mengambil keputusan tegas, mereka menutup setiap akses keluar masuk kota itu secara penuh. Tak hanya sampai di situ saja, pihak Pemerintah juga telah memberlakukan peraturan baru yang di mana kini warga kota dibatasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memancing keramaian, berkaca dari kejadian penembakan yang dilakukan sang pelaku yang terjadi di alun-alun kota itu, tentu pemerintah tak ingin kejadian seperti itu terulang kembali.     

Lalu bagaimana tanggapan warga kota akan hal itu. Tentu saat ini mereka tak dapat berbuat banyak, kini bukan hanya jam malam yang harus kembali mereka taati, bahkan aktivitas pada siang hari pun tak luput menjadi perhatian pihak Pemerintah. Mereka kini hanya membatasi para warga untuk sekedar melakukan kegiatan seperti, bekerja dan bersekolah saja, sedang untuk kegiatan lain seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka harus melakukan hal itu pada jam khusus yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota. Hal ini tentu jauh lebih buruk dari apa yang harus mereka hadapi dalam beberapa bulan terakhir. Warga kota yang baru saja merasa kembali mendapatkan kebebasannya dalam beraktivitas kini harus menerima kenyataan di mana mereka kini akan kembali terkurung dalam jeruji besi yang tak kasat mata itu. Kali ini pihak Pemerintah tampaknya tak main-main. Mereka bahkan mengatakan akan memberikan sanksi yang sangat berat jika ada warga kota melanggar peraturan yang telah mereka terapkan saat itu.     

Para netizen tentu tak tinggal diam, dalam beberapa akun media sosial miliknya, mereka mengatakan dengan sangat blak-blakan jika peraturan itu sangat memberatkan bagi para warga kota dan terkesan tidak masuk di akal, beberapa bahkan mengatakan jika pihak Pemerintah telah bersikap otoriter dalam pengambilan keputusan itu.     

Nyatanya, nasi telah menjadi bubur, tampaknya pihak Pemerintah yang telah sangat menyadari jika kini tak ada lagi pandangan baik dari warga kota baginya, membuat mereka akhirnya memutuskan untuk bersikap tegas dan dingin dalam mengatasi masalah ini. Mereka tak lagi memikirkan nama baik mereka yang nyatanya telah hilang di mata para warga kota itu. Dengan begitu kini mereka lebih memilih bertindak tegas dalam membatasi segala aktivitas di kota itu. Bahkan bila mereka harus dianggap otoriter oleh warga kota, mereka tak lagi memikirkan hal itu. Tampaknya pihak Pemerintah telah kehilangan akal dalam mengatasi situasi kota saat ini.     

Tentu saja hal ini bukanlah keputusan yang mudah untuk mereka ambil. Setelah dua pembunuhan terakhir itu, tampaknya kini warga kota tidak lagi menganggap pemerintah ada, mereka bahkan hanya bisa mencemooh dan memberikan tanggapan buruk tanpa bisa diajak bekerja sama. Selama ini warga kota selalu berpikir jika pihak pemerintah terkesan sangat egois dalam pengambilan setiap keputusan mereka, namun nyatanya mereka bahkan sama sekali tidak menyadari jika yang paling egois dalam hal ini adalah mereka, warga kota itu sendiri.     

Kini pihak pemerintah juga telah melarang adanya aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa ataupun para warga kota itu, mereka bahkan mengatakan dengan tegas akan segera membubarkan kegiatan itu secara paksa jika mereka mendapati para mahasiswa atau warga kota kembali melakukan aksi tersebut.     

Tampaknya kali ini warga kota benar-benar tak dapat melakukan apa pun selain mengikuti peraturan yang baru saja diterapkan itu. Mereka tak punya daya untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Jelas mereka juga tahu seperti apa situasi kota saat itu, selama ini mereka hanya bisa menyalahkan pihak Pemerintah dan Kepolisian saja tanpa peduli bagaimana kendala yang kedua belah pihak itu alami dalam upaya pemecahan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di kota itu.     

******     

Pihak Pemerintah telah memulangkan kedua jenazah korban pembunuhan itu pada pihak keluarga masing-masing di kampung halaman mereka. Pemerintah juga tampaknya tak ingin lepas tangan begitu saja dalam kejadian ini, mereka bahkan membiayai secara penuh dana pemulangan jenazah dan biaya pemakaman yang akan dilakukan.     

Sedangkan masing-masing pihak keluarga yang bersangkutan dengan penuh lapang dada harus menerima kenyataan pahit itu, namun di satu sisi mereka juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah pihak Pemerintah kota itu berikan kepada mereka. Bagaimanapun juga kedua korban itu memanglah tergolong sebagai warga yang berkemampuan ekonomi di bawah rata-rata. Tak banyak yang bisa pihak Pemerintah berikan kepada kedua keluarga korban pembunuhan itu selain sedikit bantuan dana yang mereka alirkan. Tentu kematian kedua korban itu juga menjadi penyesalan bagi pihak Pemerintah dan Kepolisian kota itu. Tampaknya mereka sangat sadar jika hal itu dapat terjadi tidak lepas karena ketidakmampuan mereka dalam memberikan keamanan bagi tiap-tiap warga yang berada di kota mereka, yang di mana hal itu notabenenya adalah hak yang harus mereka penuhi bagi setiap warga di kotanya tersebut, baik itu warga asli maupun pendatang seperti halnya kedua korban tewas kali ini.     

Lalu bagaimanakah langkah selanjutnya yang harus mereka ambil, sedangkan sampai saat ini mereka masih belum bisa menangkap sang serial killer yang sampai saat ini nyatanya masih berkeliaran bebas di kota itu. Satu-satunya langkah yang paling masuk akal adalah membatasi setiap pergerakan setiap individu yang berada di kota itu, baik itu bagi para warga kota dan sang pembunuh berantai itu sendiri. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pemerintah mengambil tindakan tegas untuk melakukan lockdown secara besar-besaran di kota itu, tujuan utama mereka yang sebenarnya tak lain adalah guna mempersempit ruang gerak sang pelaku pembunuhan berantai itu sendiri. Pemikiran ini sangat sederhana, menurut mereka jika sang pelaku dan warga kota sama-sama tak dapat bergerak dengan bebas, maka kemungkinan kembali terjadinya pembunuhan itu otomatis akan menurun secara drastis. Sebagai contoh, seorang pemburu yang berbekal sebuah senapan tak akan bisa menembak jika ia tak memiliki target untuk ia tembak, sama halnya dengan sang pembunuh berantai itu, ia tak akan bisa kembali melakukan aksinya jika kesempatan yang ia miliki bahkan tidak pernah ada.     

Tentu saja itu adalah cara yang sangat efektif untuk dilakukan dalam situasi saat ini. Walau terlihat sangat baik, namun di satu sisi juga terdapat kendala besar yang harus mereka tanggung ketika mereka menerapkan hal itu pada warga kota. Bagaimana tidak, diberlakukannya penerapan jam malam saja sudah sangat berpengaruh besar pada perekonomian kota itu, lantas apa jadinya jika mereka menerapkan lockdown secara besar-besaran seperti itu. Tentu saja itu akan sangat berdampak pada kestabilan kota itu sendiri. Menurunnya pendapatan warga kota itu juga berarti menurunnya penghasilan yang dihasilkan oleh kota tersebut. Krisis ekonomi tampaknya cepat atau lambat akan segera terjadi di kota itu. Tingkat kemiskinan akan bertambah, terbatasnya ruang gerak itu membuat para pelaku usaha kecil dan menengah mau tidak mau harus terhenti, yang di mana hal itu akan secara otomatis menambah jumlah pengangguran yang berada di kota itu.     

Hari pertama penerapan lockdown di kota itu pun segera dilaksanakan. Untuk aktivitas jam kerja dan sekolah kini sedikit di pangkas, yang awalnya adalah 8 jam, maka kini dikurangi hanya menjadi 6 jam saja. Tentu beberapa peraturan pendukung juga diterapkan, seperti tidak diperbolehkannya beraktivitas di luar gedung kantor atau sekolah terlalu lama, mereka hanya diperbolehkan untuk meninggalkan kantor atau gedung sekolah mereka pada jam makan siang, dan aktivitas itu juga hanya di beri batas waktu sekitar 15 menit saja guna para pekerja dan pelajar itu dapat membeli makan siang mereka.     

Kedai dan restoran juga tak luput dari peraturan baru yang diterapkan oleh pemerintah itu. Kini mereka hanya boleh melayani pesanan dalam bentuk take away dan pesan antar saja, sedang untuk makan di tempat hal itu dilarang oleh pemerintah, karena pada dasarnya kini warga kota itu tidak boleh terlalu lama terlihat di jalan-jalan kota itu, mereka diperintahkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu mereka di rumah saja.     

Hanya beberapa pekerja yang sedikit diberi kebebasan untuk turun ke jalan, terutama mereka yang memang bekerja di bidang logistik dan semacamnya, sedang untuk pekerja kantor merekah hanya diperbolehkan untuk bekerja di kantor mereka masing-masing. Upaya yang tampaknya sangat berlebihan. Namun mengingat situasi dan kemungkinan yang bisa saja terjadi, tampaknya hal itu adalah keputusan terbaik yang dapat diambil oleh pemerintah kota, walau nyatanya keputusan itu adalah keputusan sepihak dari mereka semata.     

Tentu hari pertama dijalankannya peraturan baru itu sangat dikeluhkan oleh para warga kota, bagaimana tidak, kini mereka bukan hanya seperti terkekang dalam jeruji besi tak terlihat, kini mereka bahkan merasa kaki-kaki mereka seolah dipasung dengan sangat erat oleh pemerintah. Namun kali ini pihak Pemerintah tampaknya dengan sengaja menutup kuping mereka. Mereka tak lagi peduli dengan apa yang dikeluhkan oleh warga kota itu. Tampaknya mereka telah bosan selalu dijadikan kambing hitam oleh warga atas setiap pembunuhan yang telah terjadi.     

Para warga kota saat ini hanya bisa pasrah dan mengikuti setiap peraturan pemerintah yang menurut mereka sangat tidak masuk akal dan berlebihan itu. Para warga kota tampaknya tahu jika kali ini pihak Pemerintah memang tengah mengabaikan segala keluhan yang mereka utarakan, dan tampaknya wajar saja jika para warga kota kini menganggap pihak Pemerintah kota saat ini tengah bertindak secara otoriter kepada mereka. Walau nyatanya warga telah menolak peraturan itu secara terang-terangan, namun tampaknya kali ini mereka tidak punya pilihan lain selain mengikuti setiap peraturan yang saat ini telah di terapkan oleh pemerintah kota dengan terpaksa. Para warga kota itu kini layaknya bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Kini mereka hanya menunggu waktu sampai kesabaran mereka sampai pada batasnya, dan jika hal itu terjadi kekacauan pun tampaknya tak akan terelakkan lagi di kota itu. Saat ini kondisi kota terasa begitu tenang, jika dilihat dengan sudut pandang yang berbeda, hal ini bagaikan laut yang tenang sebelum nantinya tsunami besar akan melanda. Ketenangan dibalik keresahan, mungkin itulah gambaran apa yang sedang mereka rasakan saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.