Another Part Of Me?

Part 4.38



Part 4.38

0Sampai di tempat itu Hanna segera mengamati setiap area di sekitar pohon beringin itu, terdapat empat pohon yang terlihat tumbuh berjejer di area tersebut.     

Bella mengamati area itu, jelas terlihat di dalam pagar pemakaman itu terdapat makan dari Annie dan ayahnya. Mereka kini telah berada di bagian selatan area pemakaman itu, tepat beberapa meter saja dari makan Annie yang berada di dalam pagar yang mengelilingi area pemakaman tersebut, sedang mereka kini berada di area luar pagar pemakaman itu.     

"Apa kau yakin ini tempatnya?" tanya Bella.     

"Ya, aku rasa ini tempatnya!" ujar Hanna, lelaki itu masih tampak sibuk mencari-cari sesuatu di antara pepohonan beringin itu.     

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" tanya Bella lagi.     

Namun kali ini tampaknya Hanna mengabaikan pertanyaan itu, atensinya lebih tertuju pada sesuatu yang dianggapnya janggal yang terdapat di antara pepohonan beringin yang berdiri saling berjajar itu.     

"Aku rasa ini tempatnya!" ujar Hanna, lelaki itu tampak menghentakkan kakinya ke suatu bidang tanah yang terdapat di area itu.     

Hanna dapat mengetahui hal itu dengan melihat volume rumput yang tumbuh di area pencariannya saat itu, jika diperhatikan rumput yang tumbuh di tempatnya menghentakkan kaki itu memang terlihat sedikit pendek dari yang lainnya, dengan kata lain di area bidang tanah itu pastilah pernah digali sebelumnya, hal ini dapat disimpulkan hanya dengan melihat volume rumput di area tersebut.     

"Aku rasa Ryean mengubur sesuatu di tempat ini!" tukas Hanna, lelaki itu terlihat sangat serius.     

Sementara Bella yang berada tak jauh dari Hanna hanya bisa berharap cemas akan hal itu, ia sangat berharap jika hipotesis yang dibuat oleh kekasihnya itu adalah benar.     

Tak membuang waktu, Hanna segera meraih sekop yang sebelumnya telah ia sandarkan pada salah satu pohon beringin yang berada di sana. Lelaki itu tampak menarik nafasnya panjang, bagaimanapun itu adalah saat di mana ia akan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah ia buat.     

Hanna segera menancapkan sekop itu ke bidang tanah yang ia duga adalah tempat di mana Ryean menyembunyikan bukti yang ia maksud dalam catatannya itu. Sementara Bella, wanita itu tampak berdoa, ia sangat berharap jika mereka dapat segera menemukan bukti itu untuk mengungkap kematian Annie yang sebenarnya.     

Hanna terus menggali bidang tanah itu dengan sekopnya, menurut lelaki itu seharusnya itu merupakan tempat yang paling masuk akal jika hipotesisnya itu memanglah benar.     

Seketika Hanna tersentak, ia merasakan sedikit benturan benda asing yang menghantam salah satu sisi sekop yang tengah ia gunakan. Hanna seketika menghentikan galiannya itu, ia segera melayangkan pandangannya pada Bella. Sedangkan Bella, wanita itu terlihat tampak berharap-harap cemas.     

"Aku rasa aku menemukan sesuatu!" tukas Hanna.     

Dengan sigap Hanna segera melempar sekop yang sedari tadi ia gunakan, kali ini ia lebih memilih menggali lubang yang telah ia buat itu dengan menggunakan kedua tangannya.     

Betapa terkejutnya Hanna mendapati sebuah botol kaca transparan yang di dalamnya terdapat sebuah kertas dan benda hitam yang lumayan kecil.     

"Ini dia. Aku rasa ini adalah benda yang selama ini kita cari!" teriak Hanna, lelaki itu tak dapat menyembunyikan perasaan senangnya ketika ia mendapati benda yang terkubur di antara kedua pohon saling berjajar antara satu sama lain itu.     

Bella yang melihat hal itu tidak kalah terkejutnya, akhirnya sebentar lagi ia akan mengetahui penyebab pasti dari kematian sahabatnya itu, walau saat ini Davine telah ditetapkan sebagai terduga pelaku pembunuhan Annie, namun di satu sisi wanita itu tetap menginginkan adanya bukti valid tentang kematian sahabatnya itu.     

"Bagaimana kau bisa mengetahui hal itu? Tanya Bella, wanita itu masih tidak percaya jika akhirnya Hanna dapat memecahkan teka-teki yang diberikan Ryean dalam catatannya itu.     

"Cepat jelaskan padaku sekarang juga!" titah wanita itu.     

"Sebenarnya ini sangat sederhana," ujar Hanna.     

"Apa kau tahu nama lain dari pohon ini?" kini lelaki itu balik bertanya pada Bella.     

Bella tampak mengerutkan keningnya, ia tidak begitu paham akan maksud dari kekasihnya itu.     

"Ficus Benjamina!" sambung Hanna.     

Mendengar hal itu tentu saja Bella semakin dibuat tak mengerti akan maksud dari kekasihnya itu.     

"F dan B!" tambah Hanna.     

Seketika Bella segera menyadari akan maksud dari lelaki itu. Kata 'F dan B' merupakan sebuah singkatan dari nama lain pohon itu, yang tidak lain adalah Ficus Benjamina seperti apa yang telah Hanna katakan sebelumnya.     

"Astaga jadi itu adalah sebuah singkatan!" sambut Bella, kini ia sedikit paham akan apa yang Hanna maksud.     

"Ya, itu tepat sekali. Namun tak hanya itu saja, aku rasa jika itu adalah sebuah singkatan, seharusnya Ryean akan menuliskan F dan B secara menyatu, namun dalam kalimatnya itu, Ryean lebih memilih menyisipkan kata dan. Hal ini seolah menegaskan jika bukti itu terdapat di antara sesuatu yang menurutku tidak lain adalah pohon beringin itu sendiri!" jelas Hanna.     

"Sebenarnya ini adalah hal yang sangat sederhana, namun permainan kata yang digunakan oleh Ryean cukup mampu untuk mengecoh siapa pun yang membacanya!" tambah Hanna.     

"Lalu bagaimana kau bisa menyadari jika F dan B yang disisipkan Ryean dalam kalimatnya itu adalah nama lain dari pohon beringin ini? Tanya Bella, tentu saja sebuah singkatan tanpa adanya petunjuk akan sangat susah untuk dipecahkan, tentu siapa pun dapat mengartikan F dan B dalam artian yang sangat luas, pikir Bella.     

"Awalnya aku juga tidak menyadari hal itu, namun aku sempat melihat pohon beringin ini ketika aku mengunjungi makam Annie beberapa waktu yang lalu. Saat itu aku masih belum bisa memecahkan dari penggalan kalimat akhir dalam teka-teki yang lelaki itu buat, namun aku berpikir pasti ia menyembunyikan bukti itu di suatu tempat yang tidak jauh dari lokasi makam tersebut," jelas Hanna.     

"Lalu kata 'di antara F dan B' yang dituliskan itu seolah menegaskan jika bukti itu ia sembunyikan pada suatu objek yang beriringan, dan satu-satunya objek yang terlihat beriringan adalah pohon beringin ini, dan hal itu semakin kuat ketika aku teringat akan nama lain dari pohon itu yang mempunyai dua huruf awalan yang sama dengan apa yang Ryean sisipkan dalam penggalan kalimatnya itu!" tambahnya lagi.     

Bella yang mendengar penjelasan itu mengangguk paham, ia sangat bangga akan intelegensi kekasihnya itu, walau nyatanya itu juga merupakan hal yang sangat wajar, mengingat jika profesi kekasihnya itu tidak lain adalah seorang penyidik.     

"Lalu apa isi di dalam botol itu?" tanya Bella, kini wanita itu segera mendekat untuk melihat benda yang sedang berada di tangan kekasihnya itu.     

"Entahlah, namun jika apa yang Ryean katakan dalam catatannya itu adalah benar, tampaknya ini adalah bukti valid yang lelaki itu katakan tentang Annie," jawab Hanna, lelaki itu masih berusaha menerawang isi dari botol kaca transparan yang ia pegang.     

Bella segera meraih botol itu dari genggaman Hanna untuk melihat isi di dalamnya dengan lebih jelas lagi.     

"Aku rasa itu sebuah memory card!" tukas Bella, wanita itu terlihat hampir menempelkan matanya pada botol kaca itu.     

"Dan surat ini, pasti berisikan keterangan tentang sebab kematian Annie yang Ryean tulis!" tambahnya lagi.     

"Ya, kau benar, aku juga berpikir seperti itu!" sambut Hanna.     

Hanna segera menimbun kembali galian yang telah ia buat di antara pohon beringin itu, ia sudah sangat penasaran dengan bukti seperti apa yang Ryean miliki mengenai kematian Annie, tentu ia juga masih sangat merasa penasaran mengapa lelaki itu memilih menyembunyikan bukti itu daripada melaporkannya langsung kepada pihak Kepolisian.     

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Hanna segera mengajak Bella untuk kembali ke mobil. Tampaknya kedua orang itu tengah sangat penasaran atas apa yang telah mereka temukan, namun Hanna lebih memilih untuk melihat isi botol kaca itu di tempat lain, tentu saja mereka sedikit merasa tidak nyaman jika harus terus berkeliaran seperti itu sementara warga kota lainnya tengah mengikuti peraturan yang telah diterapkan oleh pemerintah kota itu.     

"Bagaimana jika kita ke rumahku saja!" ajak Bella.     

"Kita bisa mencari tahu apa isi dari botol ini di sana!" tambahnya lagi.     

"Itu ide yang baik. Lagi pula sangat tidak etis rasanya jika kita terus berkeliaran seolah kita sedang mengabaikan peraturan yang telah diterpakan oleh pemerintah di kota ini," jawab Hanna.     

"Yeah, walaupun sebenarnya aku memiliki izin khusus sebagai seorang penyidik, namun rasanya tetap saja kurang etis!" tambahnya lagi.     

Setelah sepakat dengan usulan Bella, kini mereka segera bergegas untuk menuju ke kediaman wanita itu. Tampaknya kali ini mereka sudah sangat dekat akan kebenaran sebab kematian Annie yang sesungguhnya.     

Sampai di rumah wanita itu, Bella segera mengambil laptop dan card reader miliknya, ia membutuhkan benda itu untuk dapat mengakses memory card yang baru saja ia temukan, hal itu harus mereka lakukan karena di laptop milik Bella hanya menyediakan slot untuk micro card saja.     

Mereka tak langsung membaca isi dari surat yang mereka temukan di dalam botol itu. Tampaknya perhatian mereka lebih tertuju pada isi dari memory card yang baru saja mereka temukan.     

Dalam memory card itu hanya tersimpan beberapa foto, dan yang lebih mengejutkan adalah kenyataan dari foto itu sendiri. Hanna dan Bella bahkan terdiam dan mematung seketika, mereka masih tidak percaya dengan apa yang diabadikan Ryean dalam foto-foto itu.     

"Ini tidak mungkin!" tukas Bella. Wanita itu bahkan beberapa kali menepuk wajahnya sendiri, ia benar-benar tak menyangka hal seperti itu bisa terjadi.     

"Tak mungkin Annie melakukan hal seperti itu," tambahnya lagi, kini air matanya mulai tumpah tanpa bisa dibendung lagi.     

Sedangkan Hanna, lelaki itu segera meraih Bella dan memeluknya. Tak hanya Bella, bahkan ia pun sangat tak menduga jika penyebab kematian Annie adalah hal itu.     

Setidaknya ada sekitar lima foto yang terdapat di dalam memory card itu. Tampak jelas di sana tertera tanggal dan waktu pengambilan dari foto tersebut. Jika foto yang mereka temukan sebelumnya berisi beberapa tangkapan gambar dari Annie dengan yang di ambil secara berkala dalam waktu empat hari sebelum kematiannya, kini kelima foto yang baru saja mereka temukan itu tampak di ambil pada hari di mana mayat Annie di temukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.